Senin, 6 Oktober 2025

Pilkada Solo 2020

Ini Alasan Pengamat Politik Puji Langkah Achmad Purnomo yang Ingin Mundur dari Pilkada Solo

Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Supriyadi SN memberikan pujian terhadap rencana Achmad Purnomo ingin mundur dari Pilkada.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
Instagram.com/festival.laweyan
Politisi PDI Perjuangan, Achmad Purnomo yang ingin mundur dari Pilkada Solo 

TRIBUNNEWS.COM -  Pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Supriyadi SN memuji rencana Achmad Purnomo yang ingin mundur dari bursa calon Wali Kota Solo di Pilkada 2020.

Pujian dari Supriyadi yang dilayangkan utamanya terkait dengan size of price di dalam diri Achmad Purnomo.

Termasuk di antaranya sisi kemanusiaan yang dimunculkan Achmad Purnomo dalam melihat kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Yang pertama kali saya tangkap dari Pak Achmad Purnomo adalah size of price."

"Dia mengedepankan krisis pandemi ini, menjadi perhatian semua komponen masyarakat."

"Jadi menurut saya, ia menggunakan sisi-sisi kemanusian. Tidak elok dan tidak etis masih ada pandemi kok ada kampanye ini kan tidak etis," ucap Supriyadi kepada Tribunnews, Minggu (27/04/2020).

Sementara sisi size of price berasal dari moral dan etika politik yang dimiliki seseorang.

Supriyadi memberikan apresiasinya kepada pola pikir yang digunakan Achmad Purnomo dengan mengedepankan etika politiknya.

"Secara berfikir bagus, artinya beliau menggunakan etika politik."

"Ini tidak hanya masalah bicara saja, tapi juga masalah tindakan, strategi dan sebagainya, itu etika politik yang dipakai oleh Bapak Purnomo," ucapnya.

Baca: Gibran Hadiri Peletakan Batu Pertama Masjid, Gus Karim: Ada Andil Eyang Sudjiatmi dan Jokowi

Mundurnya Achmad Purnomo untuk Cegah Perpecahan?

Gibran Rakabuming (tengah) bersama dua kandidat calon wali kota Solo yang lain, Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso
Gibran Rakabuming (tengah) bersama dua kandidat calon wali kota Solo yang lain, Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso (ISTIMEWA)

Supriyadi juga memandang mundurnya Achmad Purnomo dari bursa calon Wali Kota Solo sebagai cara untuk mencegah konflik perpecahan di internal PDI Perjuangan.

Hal ini mengingat Achmad Purnomo maupun rivalnya, Gibran Rakabuming Raka memiliki pendukung setianya masing-masing.

Sehingga dengan mundurnya Achmad Purnomo dinilai memiliki dampak positif tersendiri untuk partai berlambang kepala banteng itu.

"Achmad Purnomo lebih mengedepankan kebersamaan, supaya tidak ada perpecahan di akar rumput."

"Secara potensi, di Kota Solo massanya memang besar dan rawan terjadinya konflik perpecahan," tutur Supriyadi.

Kemudian Supriyadi menilai saat ini massa PDI Perjuangan sudah terbelah dan perlu segera diadakan rekonsiliasi.

Baca: PDIP Belum Terima Surat Pengunduran Diri Achmad Purnomo sebagai Bacalon Wali Kota Solo

Supriyadi mengatakan ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menyatukan massa kembali.

Satu contohnya dengan memasukkan Gibran ke dalam struktur PDI Perjuangan.

"Artinya dia (Gibran, red) harus bisa dicalonkan oleh struktur, bukan oleh kultur."

"Siapa strukturnya? ya dalam konteks ini, Pak Rudy sebagai Ketua DPC PDI Solo," kata Supriyadi.

Terakhir, Supriyadi menyebut mundurnya Achmad Purnomo secara langsung menguntungkan Gibran untuk menjadi bakal calon Wali Kota Solo, yang diusung oleh PDI Perjuangan.

"Jelas untung banget, Gibran akan menjadi satu-satunya calon," tandasnya.

Baca: Pesaing Gibran Mundur dari Pencalonan, Alasannya Tak Tega Kampanye di Tengah Pandemi Corona

Kata Achmad Purnomo

Achmad Purnomo menghadiri 'Deklarasi Dukung Purnomo-Teguh Keluarga Besar Bolo Juang & B_TP Laweyan' di Suronalan RT 06 RW 08, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (8/1/2020).
Achmad Purnomo menghadiri 'Deklarasi Dukung Purnomo-Teguh Keluarga Besar Bolo Juang & B_TP Laweyan' di Suronalan RT 06 RW 08, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (8/1/2020). (TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA)

Seperti diketahui, Achmad Purnomo yang berpasangan dengan Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa maju melalui PDI Perjuangan.

Sementara rivalnya adalah putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Dikutip dari TribunSolo, Purnomo mengatakan tidak sampai hati untuk memikirkan Pilkada Solo di posisi masyarakat yang masih terdampak corona ini.

"Saya tidak sampai hati, saya mikir harus fokus ke masyarakat kasihan mereka," papar Purnomo, Jumat (24/4/2020).

Purnomo mengatakan, sudah memberitahukan hal ini pada ketua DPC PDI Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Namun, belum menggunakan surat resmi untuk mundur sebagai calon Wali Kota dari PDI Perjuangan Solo.

"Saya tidak ingin memikirkan Pilkada dulu, saya malah sarankan ditunda saja sampai Corona selesai," jelas Purnomo.

Dia secepatnya akan mengirim surat pengunduran diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo dari PDI Perjuangan.

"Secepatnya mengirim surat," kata dia.

Purnomo mengatakan, tidak tega melihat masyarakat yang terpukul karena wabah Corona saat ini.

"Saya juga sudah komunikasi dengan Pak Teguh kalau mau mundur," kata dia.

Purnomo menegaskan mundurnya dirinya ini bukan terkait ada tekanan, atau masalah politik, semua murni dari hati nuraninya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Achmad Purnomo Pesaing Gibran Mundur dari Pilkada, Politisi PSI : Itu karena Feeling Tak Dapat Rekom.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/ Ryantono Puji Santoso)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved