Cegah Kecemasan Berlebih Akibat COVID-19, BK UMM Buka Layanan Konseling Gratis
Cegah Kecemasan Berlebih Akibat COVID-19, BK UMM Buka Layanan Konseling Gratis, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) layanan konseling gratis
TRIBUNNEWS.COM - Upaya percepatan penanggulangan persebaran virus corona baru COVID-19 nyatanya tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah.
Berbagai macam cara dapat diambil berbagai oleh lapisan masyarakat untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam rangka membantu tugas pemerintah.
Seperti yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Perguruan Tinggi berjuluk kampus putih ini, lewat Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bimbingan Konseling memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang memiliki kecemasan berlebih akibat COVID-19.
Kepala UPT Bimbingan dan Konseling UMM, Hudaniah SPsi MSi menjelaskan kehadiran pelayanan konseling ini bermula saat pihaknya melihat keberagam respon dari sivitas akademika UMM terhadap persebaran COVID-19.
"Keadaan sebenarnya dalam internal terutama di mahasiswa itu beragam, ada yang santai meresponnya, ada mahasiswa yang cemas karena orangtuanya juga ikut cemas dan menyuruh anaknya segera pulang"
"Perguruan tinggi yang tidak luput dari kecemasan saat mahasiswa yang seharusnya ikut kuliah online malah nongkrong di warung kopi," ucap Hudaniah.
Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer Sesuai Petunjuk WHO, Ada 2 Formula yang Bisa Dipilih
Melihat kondisi tersebut UPT BK UMM memutuskan membuka layanan dalam upaya menekan kecemasan dengan memberikan pelayanan konseling.
Hudaniah melanjutkan, jika biasanya pelayanan dilakukan secara tatap muka atau pertemuan langsung.
Konseling COVID-19 diberikan secara online dengan memanfaatkan platform berbagai media sosial yang ada.
"Karena online itu bisa menjangkau lebih luas yah, terus kemarin ada beberapa tanya kalau dari luar UMM boleh tidak menggunakan layanan ini? Ya tentu"
"Itu juga sebagai bentuk kepedulian sosial kami untuk masyarakat dan negara ini, " imbuh Hudaniah.
Dalam konseling COVID-19 ini, BK UMM menerjunkan 4 tenaga ahli yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hudaniah menjelaskan, ada kemungkinan jumlah tersebut akan ditambah tergantung respon masyarakat seperti apa nantinya.
Sehingga layanan konseling COVID-19 yang resmi dibuka Kamis (19/03/2020) lalu dapat memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.
Baca: Ciri-ciri Corona Per Hari, Hari Ke-1 Mual, Hari Ke-5 Sulit Bernapas
Covid-19 menimbulkan kecemasan?

Hudaniah mengaku, ada indikasi kecemasan berlebih oleh sebagian masyarakat atas merebaknya virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini.
"Dari keluhannya ada beberapa nampaknya itu gangguan psikologis dan pemicunya dia stress akibat COVID-19," katanya.
Namun, Hudaniah memberikan catatan kondisi tersebut tidak lepas dari faktor masalah lain yang dimiliki jauh sebelum merebaknya virus bertipe zoonosis tersebut.
"Jadi keadaannya sekarang merupakan akumulasi dari masalah masalah yang bertumpuk sebelumnya," tegasnya.
Hudaniah membeberkan kecemasan yang timbul disebabkan respon masyarakat terhadap merebaknya COVID-19 beragam.
Ditambah ia menilai keputusan pemerintah yang terkesan mendadak membuat potensi kecemasan masyarakat semakin meningkat.
"Sementara kemampuan respon orang-orang terhadap situasi yang seperti ini kan berbeda-beda. Ada cepat merespon, kuliah online oh oke lah, namun juga ada yang syok kenapa harus beginilah."
Bahkan Hudaniah mengatakan, masyarakat yang memiliki kemampuan fleksibilitas respon terhadap situasi berubah secara mendadak yang cenderung rendah, potensi kecemasan dan stress jauh lebih tinggi.
Baca: Dinkes DKI Buat Fitur Skrining Online Gejala Covid-19, Coba di Sini
Manajemen stress

Hudaniah menjelaskan dalam rangka menghadapi kecemasan akibat persebaran COVID-19 dibutuhkan manajemen stress yang baik.
Ini dikarenakan ketika seseorang itu dalam kondisi cemas bahkan stress menyebabkan kemampuan berpikir kritisnya berkurang.
Hudaniah berpedapat stres juga dapat membuat infomasi-informasi masuk dalam benak seseorang tanpa ada seleksi.
Sehingga berita yang belum tentu kebenarannya (hoaks) ditelan mentah-mentah.
"Obat ini bisa menyembuhkan penyakit ini, padahal belum ada penjelasan medis," ucapnya memisalkan.
Kemudian, Hudaniah menyebut ketika stress kehidupan seseorang bisa berubah, salah satu halnya perihal pola makan.
"Orang stres makan apa aja, padahal yang betul kan makan yang sehat dan bergizi sehingga daya tahan tubuh bisa dipertahankan dan ditingkatkan," lanjutnya,
Untuk itu Hudaniah memandang manajemen stress perlu juga diterapkan oleh masyarakat selain pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona ini.
Terakhir, Hudaniah mengajak masyarakat untuk memperhatikan manajemen stress dan menghubungi tenaga ahli jika diperlukan.
"Apa saja yang mungkin dicemaskan silahkan memaaatkan fasilitas sosial yang khusus diberi oleh BK UMM," tutupnya.
Bagi pembaca Tribun yang ingin memanfaatkan layanan BK UMM bisa klik link berikut ini: https://linktr.ee/bk.umm.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)