Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Dinkes Lampung Ambil Sampel Swab 9 Anggota Keluarga Pasien 01 Covid-19 di Lampung

Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung telah melaksanakan penyemprotan cairan disenfectant di rumah pasien 01 covid-19 di Lampung.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) bersiap menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Reporter Tribun Lampung, Bayu Saputra

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung telah melaksanakan penyemprotan cairan disenfectant di rumah pasien 01 covid-19 di Lampung.

Kadiskes Lampung, Reihana kepada Tribunlampung.co.id melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (21/3/2020) mengatakan kemarin telah dilaksanakan disinfektan pasien nomor 01 Lampung dan juga dikawal camat serta kapolsek.

Hingga aparat Babinsa TNI AD juga turut hadir dalam penyemprotan tersebut.

Sementar ODP yang telah ditracking dan diambil swab-nya oleh petugas ada 9 orang dari pasien 01 Lampung.

"Jadi tinggal menunggu hasilnya saja dari laboratorium Kemenkes. Lalu kedepannya akan dilakukan tracking sekitar 65 orang yang tersebar dari pasien 01," terangnya.

"Doakan jajaran Dinkes tetap sehat ya dan juga semoga APD (Alat Pelindung Diri) cepat datang ke Lampung," harapnya.

Dia berpesan untuk orang sehat dan tidak ada gejala tetap lakukan self monitoring, self isolation dan social distancing.

Istri-Anak Pasien 01 Lampung Isolasi Diri

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung terus melacak riwayat interaksi pasien warga Kota Bandar Lampung yang positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Khusus di lingkaran keluarga pasien, Diskes Lampung secara intensif memantau mereka.

Diskes meminta mereka berada di rumah tanpa beraktivitas di luar dan di tempat keramaian.

Baca: Pria di Kupang Pakai Akun Facebook Istri untuk Gaet Wanita-wanita Cantik Lalu Dicabuli

Baca: Sempat Viral, Begini Curhatan Dokter Handoko Gunawan saat Ditelepon Ganjar: Situasi Buruk Sekali

Kepala Diskes Lampung Lampung Reihana menjelaskan tim telah melacak riwayat interaksi pasien tersebut dengan keluarganya sebagai lingkaran terdekat.

"Pihak keluarga (pasien), yang kami tracing (lacak) ada enam orang. Mereka ada di satu rumah (termasuk istri). Ada anak-anaknya juga," katanya di Pemprov Lampung, Kamis (19/3/2020).

Reihana mengungkapkan petugas melakukan edukasi kepada para anggota keluarga pasien laki-laki berusia 62 tahun itu.

Petugas memberikan pemahaman tentang self isolation (isolasi diri).

Yakni, mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.

"Mereka harus menerapkan self isolation hingga social distance atau menjaga jarak. Lalu, menggunakan masker. Harus di kamar sendiri. Di rumah saja, tidak pergi ke mana-mana," ujarnya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung ini menerangkan upaya lainnya adalah mengambil sampel swab dari tenggorokan enam anggota keluarga pasien.

Pihaknya telah mengirim sampel ke laboratorium Kementerian Kesehatan.

Baca: Cara Hidup Virus Corona (Covid-19), Dapat Bertahan di Cuaca Panas

Baca: Pemerintah Tunjuk Skill Academy Ruangguru Jadi Platform Resmi Program Kartu Prakerja

"Status dari enam orang (anggota keluarga pasien) itu saat ini ODP (Orang Dalam Pemantauan)," kata Reihana.

Adapun perkembangan pasien tersebut sejauh ini dalam Kondisi Umum (KU) Stabil. Pasien masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUDAM).

"Batuknya juga sedikit dan sesak napasnya berkurang. Berharap bisa survive (bertahan)," ujar Reihana.

Proses disinfektan di kabin pesawat AirAsia.
Proses disinfektan di kabin pesawat AirAsia. (DOK. AIR ASIA)

Tujuh di Puskesmas

Selain lingkaran keluarga pasien, Diskes Lampung juga melacak riwayat interaksi pasien positif corona tersebut di luar keluarga.

Satu di antara fokusnya adalah interaksi pasien saat ke Puskesmas Rawat Inap Simpur, Jalan Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung.

Sebagai catatan, pada awal mengalami demam, batuk, serta susah menelan saat makan dan minum, pasien itu dibawa dan diperiksa di Puskesmas Simpur.

Tepatnya pada Jumat (13/3/2020) pekan lalu, setelah sebelumnya sempat diperiksa ke dokter swasta dan dites widal untuk tifoid (tifus) di sebuah RS swasta.

Baca: Ponsel Terbaru Samsung Galaxy M31 Tersedia Mulai 23 Maret 2020 di Indonesia, Berikut Harganya

Baca: Bumi Dilanda Covid-19, Bagaimana Dengan Misi ke Bulan dan Planet Mars?

Dari hasil pelacakan, Kepala Diskes Bandar Lampung Edwin Rusli menyebut pasien berinteraksi setidaknya dengan tujuh orang di Puskesmas Simpur.

Berdasarkan pelacakan itu pula, pihaknya memutuskan untuk "merumahkan" tujuh orang itu.

Edwin menjelaskan tujuh orang yang merupakan pegawai Puskesmas Simpur tersebut dirumahkan mulai Kamis (19/3/2020).

TIADAKAN SOLAT JUMAT- Dewan Kemakmuran Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta meniadakan pelaksanaan ibadah solat jumat pada hari ini tanggal 20 dan 27 Maret mendatang, berdasarkan fatwa MUI dan seruan Gubernur DKI Jakarta, terkait situasi mewabahnya Covid -19. Untuk mencegah penularan virus, pengurus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar masjid dengan melakukan penyemprotan disinfektan, menyediakan hand sanitizer. WARTA KOTA/Nur Ichsan
TIADAKAN SOLAT JUMAT- Dewan Kemakmuran Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta meniadakan pelaksanaan ibadah solat jumat pada hari ini tanggal 20 dan 27 Maret mendatang, berdasarkan fatwa MUI dan seruan Gubernur DKI Jakarta, terkait situasi mewabahnya Covid -19. Untuk mencegah penularan virus, pengurus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar masjid dengan melakukan penyemprotan disinfektan, menyediakan hand sanitizer. WARTA KOTA/Nur Ichsan (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan)

"Ada tujuh petugas yang menangani pasien itu di Puskesmas Simpur. Mulai hari ini (Kamis), mereka dirumahkan dan dikarantina secara mandiri," katanya, Kamis.

Pihaknya memberikan izin kepada ketujuhnya untuk tidak bekerja. Tim akan memantau mereka dalam 14 hari ke depan.

"Dokter dua orang, petugas laboratorium dua orang, petugas bagian pendaftaran dua orang, serta perawat satu orang. Tujuh petugas ini kami berikan dispensasi untuk tidak bekerja. Mereka ini termasuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), termasuk keluarganya," jelas Edwin.

Baca: Cara Membuat Hand Sanitizer Sesuai Petunjuk WHO, Ada 2 Formula yang Bisa Dipilih

Baca: Rapid Test Covid-19, Ganjar Pranowo Prioritaskan Solo dan Semarang

"Jadi, sebelum dinyatakan positif (corona), pasien tersebut sempat datang ke Puskesmas Simpur. Makanya, seluruh pegawai yang menangani pasien tersebut kami rumahkan. Tidak boleh masuk dulu," sambungnya.

Dalam 14 hari ke depan, tim Diskes Bandar Lampung akan melihat perkembangan tujuh orang ini.

"Kami lihat dulu selama 14 hari ke depan. Terhadap yang sakit, kami akan ajukan ke diskes provinsi supaya diadakan uji lab. Dari sana nanti diketahui langkah-langkah apa yang akan kami ambil. Mungkin kami akan mencari orang-orang yang mereka temui selama di Lampung," papar Edwin.

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Satu PDP Dirujuk

Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RS Belleza sudah dirujuk ke RSUDAM.

Hal ini dibenarkan Manager Umum RS Belleza Kedaton Sutikno, Rabu.

"Kami telah merujuk satu Pasien Dalam Pengawasan ke RSUDAM tadi malam (Rabu 18 Maret malam) sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.

Sutikno menyatakan sampai saat ini hanya ada satu PDP di RS Belleza.

Proses dirujuknya satu PDP tersebut, jelas dia, atas permintaan keluarga.

"Setahu saya, di RS kami hanya ada satu pasien (berstatus PDP). Prosedurnya memang harus dirujuk ke RSUDAM dan atas permintaan keluaraga demi keselamatan serta kenyamanan," ujarnya.

Baca: Sosoknya Viral karena Semangat Tangani Corona, dr Handoko Ungkap Cerita ke Ganjar Pranowo

Baca: Tak Sekadar Social Distancing, Menhan Israel Naftali Bennett Minta Jaga Kontak dengan Orang Tua

Satu Pegawai Terminal

Sementara di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, seorang pegawai dipulangkan dan dirumahkan setelah pulang dari Bogor, Jawa Barat.

Kepala Terminal Tipe A Rajabasa Denny Widjan mengungkapkan kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pasalnya, pasien warga Bandar Lampung yang akhirnya positif corona juga pergi ke Bogor pada akhir Februari lalu.

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di area Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Jumat (20/3/2020). Penyemprotan disinfektan di area Lapas tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Pegawai kami ini baru pulang dari Bogor. Tadi langsung masuk kantor. Ya saya imbau untuk pulang saja dan memeriksakan diri (ke RS yang ditunjuk untuk penanganan corona)," jelas Denny, Kamis.

Pegawai tersebut, menurut Denny, pergi ke Bogor sepekan yang lalu. Tujuannya terkait ujian penyesuaian ijazah.

"Dia pulang ke Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni," kata Denny.

"Kami antisipasi, karena Bogor (Jawa Barat) termasuk daerah yang terpapar corona. Kami liburkan dulu sampai dia benar-benar sehat. Kondisinya saat ini sebenarnya terlihat sehat," imbuhnya.

Bisa ke Puskesmas

Terkait upaya mengecek kesehatan jika masyarakat menginginkan, Kepala Diskes Lampung Reihana menyebut masyarakat bisa menuju puskesmas.

Masyarakat bisa mengecek suhu tubuh menggunakan alat thermal gun serta memeriksakan kesehatan lainnya.

"Bisa melalui puskesmas menggunakan thermal gun. Kalau (suhu tubuh) lebih dari 38 derajat celcius, maka harus dilaporkan," kata Reihana.

"Jangan juga berbondong-bondong ke instansi kesehatan. Kalau ada gejala saja, baru periksa," imbuhnya.

Saat ini, Reihana mengakui Diskes Lampung kekurangan alat swab tenggorokan (untuk mengambil sampel lendir di tenggorokan).

Pihaknya pun mengajukan stok alat swab tersebut ke Kementerian Kesehatan.

"Kami sudah minta ke pusat. Sepertinya alat tersebut langka. Memang tidak dijual secara bebas. Termasuk Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, baju, kacamata google, hingga sarung tangan, juga telah diminta ke Kemenkes," jelasnya.

Ia menambahkan pihaknya meminta APD sebanyak 1.000 buah ke Kemenkes.

Selain itu, menurut dia, ada pihak tertentu yang ingin memberikan APD sebanyak 200 buah.

"Ada juga pihak yang baik hati akan memberikan 200 buah. Kami tunggu sampai dengan tiga hari ke depan," ujarnya.

Setelah APD tersebut tiba, pihaknya akan menyalurkan ke RS rujukan serta RS-RS lainnya di Lampung. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/V Soma Ferre/Sulis Setia Markhamah)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Diskes Lampung Ambil Swab 9 Orang Keluarga Pasien 01 Lampung

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved