Nyanyian Anak SLB Labuan Bajo Ajak Indonesia Peduli Sampah
Didampingi penyanyi yang juga aktivis lingkungan Oppie Andaresta, puluhan anak-anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Labuan Bajo
Tari Lampah merupakan perpaduan seni tari, ludruk, dan penyuluhan. Dengan menggunakan kode warna hijau, kuning dan biru, mereka mensosialisasikan pentingnya kesadaran memilah sampah.
Baca: Tim KLHK Selidiki Dugaan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Monas dan Jalur Formula E
Gerakan Nasional pilah sampah dari rumah telah dilaksanakan di beberapa kota besar, seperti DKI Jakarta, Kota Bitung Sulawesi Utara, Kota Mataram Nusa Tenggara Barat dan Kota Semarang Jawa Tengah.
Kegiatan HPSN juga dilaksanakan di berbagai daerah dengan melibatkan berbagai unsur seperti pemerintah, swasta, LSM, UPT dan unit kerja KLHK, TNI, Polri, Ibu PKK, generasi muda milenial, komunitas lingkungan, pelajar, Pramuka, wisatawan dan masyarakat.
''Saya menyampaikan penghargaan tinggi dan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat bergerak dan berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik,'' kata Menteri Siti.
Baca: Menko Luhut dan Menteri Siti Pimpin Ribuan Orang Bersihkan Pantai Labuan Bajo
Dukungan partisipasi publik yang tinggi ditandai dengan semakin meningkatnya kelompok masyarakat terlibat dalam agenda-agenda Hari Peduli Sampah.
Bila pada tahun 2015 yang terlibat hanya 1.100 kelompok di 18 kabupaten/kota, maka pada tahun 2019 telah mencapai 5.440 komunitas yang melibatkan 9,5 juta masyarakat di 186 Kabupaten/kota.
Keterlibatan perempuan juga meningkat di 1.172 Bank Sampah pada 2014 menjadi 8.036 Bank Sampah di tahun 2019. Saat ini sudah ada 21 Propinsi dan 353 Kabupaten/Kota yang telah menetapkan dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA).
Selain itu 32 Pemda juga telah menerbitkan kebijakan pembatasan sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai.
Baca: KLHK: Omnibus Law Percepat Investasi Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup
Secara signifikan mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya kalangan millenial serta juga para produsen.