Bentrok Driver Ojol vs Debt Collector di Sleman, Sejumlah Driver Pilih Off Bid Pascabentrok
Pascabentrok antara driver ojol dan debt collector, sejumlah driver ojol di Jogja memilih mematikan layanan atau off bid sementara waktu.
TRIBUNNEWS.COM - Pascabentrok antara ratusan pengemudi ojek online (ojol) dengan anggota debt collector (DC) di sejumlah wilayah Yogyakarta pada Kamis (5/3/2020), para pengemudi ojol memilih untuk mematikan layanan atau off bid sementara waktu.
Hal itu diungkap oleh seorang driver ojol melalui akun Twitternya, @PenjahatGunung, Jumat (6/3/2020) pagi.
"Hari ini mungkin kamu agak kesulitan cari ojol, karena hari ini banyak yang offbid, mungkin besok sabtu atau minggu akan mulai normal," tulisnya.
Di hari sebelumnya, driver ojol bernama Agung itu pun mengaku telah melakukan off bid bersama driver lainnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk alasan keamanan.
"Imbas offbid massal driver Jogja, mungkin malam ini bakal susah cari driver, karena banyak driver yg offbid demi keamanan pasca kejadian tadi sore, termasuk saya," tulisnya pada Kamis kemarin.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Agung mengaku keputusan untuk off bid tergantung pada masing-masing driver.
"(Inisiatif) masing-masing ojol aja sebenarnya," tutur Agung pada Tribunnews.com, Jumat (6/3/2020) pagi.
Sementara itu, driver ojol dari aplikasi yang berbeda, Alita, juga mengaku melakukan off bid pasca kerusuhan Kamis kemarin.
Namun, ia menilai hal ini sudah menjadi kesepakatan serentak untuk menjaga keamanan masing-masing.
"Kesepakatan serentak agar tidak mendapatkan orderan fiktif menuju Seturan, Babarsari, dan daerah rawan lainnya," ungkap Alita saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat pagi.
Baca: UPDATE Driver Ojol vs Debt Collector di Sleman, Begini Pengakuan Pengguna Ojol Pascabentrok
Kendati demikian, Alita menuturkan masih tetap ada driver ojol yang menerima orderan pada Jumat ini.
"Untuk beberapa driver masih ada yang on bid namun pilih-pilih order yang pengantarannya ke daerah aman," kata dia.
Alita memperkirakan, keadaan akan kembali normal pada Sabtu (7/3/2020) atau Minggu (8/3/2020).
Akan tetapi, saat ini, ia pun memilih untuk off bid karena tak ingin terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan.
Lebih lanjut, Alita pun mengaku mengkhawatirkan sejumlah hal pascakerusuhan Kamis kemarin.
"Yang saya khawatirkan ya kalau masalahnya tambah runyam, nanti berpengaruh ke orderan juga," kata Alita.
"Kalau semakin lama off bid kan penghasilan juga menurun," sambungnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bentrokan antara driver ojol dan anggota debt collector sempat memanas di Yogyakarta.
Baca: Driver Ojol vs Debt Collector di Jogja, Duduk Perkara hingga Kantor Leasing Dirusak Oknum Ojol
Dilansir Kompas.com, bentrokan semula terjadi di Ring Road Utara, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, atau tepatnya di depan Casa Grande.
Bentrokan kemudian menjalar ke lokasi lain yaitu di pertigaan Jalan Babarsari, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Diberitakan TribunJogja.com, Kapolres Sleman, AKBP Rizki Ferdiansyah, mengatakan bentrokan tersebut diduga sebagai buntut aksi penganiayaan terhadap seorang driver ojol oleh oknum yang diduga DC.
Pengakuan Pengguna Ojol
Akibat bentrokan yang terjadi, sejumlah pengguna layanan ojol di Yogyakarta pun mengalami sedikit kendala.
Seorang mahasiswi di Yogyakarta, Clara (22), mengaku harus menunggu lebih lama untuk memanggil driver ojol saat akan memesan makanan pada Kamis, sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca: Kasus Pengemudi Ojol vs Debt Collector akan Ditelusuri, Kapolres Sleman: Akan Kita Proses
Selain itu, tak seperti biasanya, Clara yang tinggal di Jakal KM 4,5, Sleman, Jogja itu mendapatkan driver ojol yang lokasinya terbilang lebih jauh dari lokasinya.

"Sulit sih karena harus beberapa kali nyari driver," ungkap Clara saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (6/3/2020) pagi.
"Semalam aku kan mau order makanan, posisi resto di Jakal sebelum lampu merah, dapat driver lokasinya jauh banget, sempat mau cancel karena kasihan kejauhan sama bapaknya, bapaknya malah bilang nggak apa-apa," ceritanya.
Clara pun mengaku ia memang kerapkali menggunakan layanan ojol selama merantau di Yogyakarta.
Baca: Sempat Ricuh Buntut Bentrok Driver Ojol Vs Debt Collector, Kawasan Babarsari Sleman Kembali Kondusif
Namun, ia bersyukur karena Jumat (6/3/2020) ini, dia masih bisa menggunakan layanan ojol dengan lancar.
"(Hari ini) enggak (sulit) sih tapi ya itu driver-nya jauh aja lokasinya, kayak biasanya kan pesan makanan driver dekat tokonya atau di gang sebelah, nah ini posisi driver jauh," tutur Clara.
"Tapi Alhamdulillah, sekali (panggil driver) langsung nyantol," sambungnya.
Sementara itu, Rizki (21) juga mengaku sempat mengalami kendala ketika memesan makanan menggunakan layanan ojol pada Kamis kemarin, sekitar pukul 19.30 WIB.
Mahasiswi yang tinggal di Jalan Karangmalang, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman itu mengatakan makanannya datang lebih lama dari biasanya.
"Lama banget, driver-nya bilang udah jalan, harusnya lima menit sampai tapi kemarin sampai 15 menit lebih, nggak sampai-sampai," kata Rizki pada Tribunnews.com, Jumat pagi.
Namun, Rizki menyebutkan ia tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan driver ojol.
"Kalau buat dapat driver-nya gak lama," ujarnya.
Baca: Aksi Driver Ojol Pakai Masker Anti-Nuklir Cegah Virus Corona Viral, Ini Pengakuannya Pada Penumpang
Rizki mengaku, ia memang kerapkali menggunakan layanan ojol untuk membeli makanan maupun berpergian.
"Seminggu bisa sampai 3-5 kali," ungkap Rizki.
Meskipun sempat mengalami kesulitan, Rizki mengatakan Jumat ini ia sudah bisa memesan ojol untuk perjalanan dengan lancar.
Kronologi Bentrokan
Dilansir TribunJogja.com, bentrokan bermula saat seorang driver ojol berinisial LA melihat seorang temannya yang berpakaian ojol diberhentikan oleh dua orang yang mengaku Debt Collector (DC), di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman, Selasa (3/3/2020) lalu.
LA pun berusaha melerai dan meminta rekannya yang motornya akan ditarik DC untuk pergi terlebih dahulu.
Saat itu, anggota DC dilaporkan menelepon teman-temannya.
Sekelompok DC itu pun langsung memukuli LA begitu sampai di lokasi.

Atas tindakan penganiayaan tersebut, puluhan driver ojol sempat menggeruduk kantor DC tersebut pada Rabu (4/3/2020) lalu.
Suasana pun kian memanas saat para DC mendatangi Kantor Grab pada Kamis (5/3/2020) kemarin.
Baca: 900 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Ojol
Kedua pihak akhirnya terlibat aksi saling lempar batu di kawasan tersebut.
Menurut Kapolres Sleman, kedatangan para anggota DC ke kantor Grab Yogyakarta tersebut dikabarkan sebenarnya untuk mencoba melakukan mediasi.
Namun, para driver ojol beranggapan bahwa anggota DC tersebut bermaksud untuk menyerang.
Akibat kesalahpahaman tersebut, bentrokan pun pecah.
"Itu disangkanya kantornya diserang, padahal enggak.
Karena permasalahannya simpang siur, disangkanya kantor mereka diserang," ungkap Kapolres Sleman.
Polisi yang datang pun langsung mencoba menarik massa ke Polsek Depok Timur.
Sedangkan para DC diamankan polisi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Saya bubarkan, saya tarik ke sini lebih aman," tambahnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJogja.com/Santo Ari) (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)