Sedekahkan Sampah Plastik untuk Pembangunan Pondok Pesantren
Botol plastik bekas diolah menjadi barang-barang daur ulang bermanfaat, seperti batal, guling, sarung bantal, sarung guling, fiberdan geotextile
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bagi sebagian orang sampah plastik, seperti botol air mineral dianggap tidak berguna dan dibuang begitu saja.
Padahal, botol plastik bisa diolah kembali bahkan menjadi barang-barang yang berharga dan bermanfaat.
Botol plastik bekas diolah menjadi barang-barang daur ulang bermanfaat, seperti batal, guling, sarung bantal, sarung guling, fiber, geotextile dan lain-lainnya.
Salah satu pihak yang memiliki komitmen untuk mendaurulang botol plastik adalah Plasticpay.
Melalui aplikasi Plasticpay, seluruh botol plastik dikumpulkan lalu diolah menjadi barang yang berguna.
Chief Executif Officer (CEO) Plasticpay, Suhendra Setiadi mengatakan, untuk mengumpulkan plastik-plastik ini, pihaknya telah menyiapkan dropbox-dropbox atau kotak sampah di pusat perbelanjaaan.
Baca: Pasien Suspect Virus Corona di Semarang Meninggal: Dibungkus Plastik, Penjelasan Rumah Sakit
Baca: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berbahaya: Minum dari Botol Plastik hingga Menahan Bersin
Baca: Kasus Jiwasraya, Kejagung Periksa Perwakilan Bank Mandiri dan Standard Chartered
Tidak hanya berhenti sampai di situ, mereka mulai mengembangkan dengan menyediakan dropbox-dropbox di pesantren dan masjid-masjid di bawah naungan Nahdatul Ulama di Kabupaten Tangerang, Banten belum lama ini.
“Ketika berpartisipasi dalam program Sedekah Sampah, berarti telah melakukan sedekah jariyah untuk pembangunan dan kesejahteraan masjid dan pondok pesantren,” ujar Suhendra Setiadi dalam keterangan pers, Jumat (28/2/2020).
Plasticpay memastikan sampah botol plastik yang terkumpul itu, akan sampai 100% ke recycler yang akan sampai ke penampung dan pengolah sampah lalu diolah menjadi barang-barang daur ulang seperti batal, guling, sarung bantal, sarung guling, fiber, geotextile, dan lain-lainnya.
Dalam program ini plasticpay menjalin kerjasama bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU), dan perusahaan jaringan toko ritel Alfamart.
Hadir tokoh masyarakat dalam acara itui seperti KH. Encep Subandi (Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang), Yunihar SH. (Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU) Kabupaten Tangerang), KiaiHafiz Gunawan (Pengasuh dan Pembina Pondok Pesantren Miftahul Khaer).
Lalu H. Usamah Abdul Gani (Anggota DPRD Kabupaten Tangerang), Mohammad Nur Kholis S.Th. (Anggota DPRD Provinsi Banten dari FPKB), Doni (Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang), anggota LAZIS-NU Kabupaten Tangerang, anggota Banser NU Kabupaten Tangerang, dan santri Pondok Pesantren Miftahul Khaer.
Nur Rachman, Corporate Communication GM Alfamart mengatakan, adanya sedekah sampah, masyarakat bisa menjadi lebih peduli akan kebersihan lingkungan.
"juga mampu mengurangi jumlah sampah, dengan mendaur ulang sampah tersebut menjadi barang-barang yang lebih berguna bagi masyarakat,” ujarnya.
Aplikasi Plastic Pay merupakan buatan produsen serat stapel buatan dari sampah botol plastik dan industri bukan tenunan (non-woven) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV).