Bully Siswa SMP di Kudus Berawal Dari Main Tiktok, Tiba-tiba Pelaku Menjambak Korban
Dia mencurigai ada yang tidak beres melihat anak muda yang berkumpul karena satu di antaranya tengah menarik rambut korban.
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Video aksi perundungan yang viral di media sosial merupakan rekaman Lia Natasha (30), warga Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang kebetulan melintasi jalan di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Dia mencurigai ada yang tidak beres melihat anak muda yang berkumpul karena satu di antaranya tengah menarik rambut korban.
"Kebetulan pas lewat di sana ada remaja yang menarik rambut korban, sedangkan gerombolan temannya menonton," katanya saat menceritakan kronologi kejadian.
Raut wajah korban yang nampak tegang dan menahan tangis, membuatnya sadar jika di sana tengah terjadi aksi kekerasan.
Kemudian dia menggertak gerombolan remaja akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan merekam aksinya.
Baca: Gara-gara Cowok Seorang Siswi SMP di Kudus Dibully, Ditampar Hingga Trauma Tak Mau Tidur dan Makan
Baca: Bekas Polisi dan Guru Otaki Perampokan
Baca: Kesal Anies Dibully Soal Banjir, Komisaris Ancol Tuding PSI Hambat Warga Jakarta Bahagia
Hal tersebut membuat sejumlah anak-anak muda itu ketakutan dan kabur dari lokasi tersebut.
"Video itu saya ambil pikirnya yang penting dapat wajah pelaku-pelakunya," lanjut dia.
Usai kejadian, Lia bertanya panjang lebar mengenai asal mula kejadian perundungan kepada korban berinisial J (13) yang dipicu karena berebut pria di facebook.
Korban datang ke lokasi itu bersama lima orang temannya, dan empat teman pelaku sudah menunggu di lokasi.
Rencananya mereka janjian untuk merekam kegiatan menggunakan aplikasi Tiktok, namun nahas satu orang pelaku justru melampiaskan dendamnya.
Teman-temannya hanya diam dan tidak berani membantu korban karena pelaku merupakan siswa yang lebih senior.
"Menurut korban ini bukan yang pertama kalinya, tetapi sebelumnya pelaku ini sudah pernah melakukan yang sama," ujarnya.
Kemudian, dia mengantar korbannya sampai Masjid Panjang karena masih ketakutan bercerita dengan orang tuanya.
Dia juga menyebarkan video tersebut ke media sosial untuk memberikan efek jera kepada para pelaku perundungan.
"Video itu buat mencegah aksi serupa, jangan sampai ada lagi kasus seperti ini terulang kembali," kata dia.