Tragedi Susur Sungai
Cerita Pilu Tragedi Susur Sungai, sang Ayah Rela Naik Motor Surabaya ke Sleman & Temui Jenazah Anak
Kisah pilu datang dari seorang ayah yang anaknya menjadi satu di antara korban tewas tragedi susur sungai Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).
6. Evieta Putri Larasati (13)
7. Faneza Dida (13)
8. Nadine Fadilah (12)
9. Yasinta Bunga (13)
10. Zahra Imelda (12).
Keterangan Kepala Sekolah yang Baru Satu Setengah Bulan Menjabat

Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana buka suara dan mengaku tak mengetahui agenda Susur Sungai Sempor dalam kegiatan Pramuka yang digelar Jumat (21/22020) sore.
"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," kata kepala sekolah (kepsek) dalam jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/2/2020).
"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30," lanjutnya.
Baca: Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi saat Diingatkan soal Susur Sungai Sempor: Mati di Tangan Tuhan
Sementara pihaknya melanjutkan ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai, semuanya adalah guru SMPN 1 Turi.
Tutik melanjutkan, pembina tidak berkoordinasi dengan kepala sekolah dalam pelaksanaan susur sungai.
Tutik juga mengatakanpara siswa yang mengikuti susur sungai berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi.
"Jadi mungkin, ya, menganggap itu biasa," sambungnya.
Dilansir TribunJogja.com, Tutik juga memohon maaf atas musibah yang menimpa anak didiknya.
Pihaknya tidak menduga akan terjadi musibah seprti ini.