Tragedi Susur Sungai
Siswi SMPN 1 Turi Tewas Susur Sungai saat Ultah ke-13, sang Ayah Ungkap Permintaan Terakhir Anaknya
Ayah korban tewas susur Sungai Sempor, Muhammad Dedy Sukmana, menceritakan saat sang anak, Khoirunnisa pamitan ikut kegiatan di sekolah SMP N 1 Turi.
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi menimpa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, sebanyak 249 siswa hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).
Ayah korban tewas susur Sungai Sempor, Muhammad Dedy Sukmana, menceritakan saat sang anak, Khoirunnisa pamitan ikut kegiatan Pramuka di sekolah.
Tepat di hari ulang tahun yang ke-13, Khoirunnisa dinyatakan meninggal dunia karena terseret arus sungai.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (22/2/2020).
Dedy menyebut Khoirunnisa sempat meminta kado ulang tahun.
Baca: FAKTA Tragedi Maut Susur Sungai SMP Sleman, Seluruh Korban Tewas Perempuan hingga Orangtua Histeris

Ia mengatakan putrinya sebelum mengikuti kegiatan susur sungai sempat berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Sementara itu, Dedy berujar korban yang meninggal adalah anak pertama dari dua bersaudara.
"Anak yang pertama, adiknya ada lagi satu umur tiga tahun empat bulan," ucap Dedy.
Tak hanya itu, Dedy menyampaikan sang anak sebelum berangkat juga meminta dijemput di sekolah.
"Dia pamitannya pertama 'Yah, nanti dijemput jam setengah lima sore ya', katanya," kata Dedy.
"'Lha kenapa kok sampai sore?', 'Ada kegiatan Pramuka di sekolah menyusuri sungai'," lanjutnya menirukan percakapannya dengan Khoirunnisa.
Baca: Akan Tuntut SMPN 1 Turi, Ayah Korban Tewas Susur Sungai Sempor: Anak Orang Bukan untuk Dipermainkan
Dedy mengaku sempat merasakan kejanggalan pada kegiatan susur sungai saat Khoirunnisa berpamitan.
Sebab, ia menyebut kegiatan susur sungai dilakukan pada musim hujan.
"'Kok lagi musim hujan kayak gini acaranya kok menyusuri sungai itu gimana?', 'Enggak tahu acara di sekolah seperti itu'," papar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy melanjutkan pernyataannya justru menangis saat menceritakan keinginan putrinya sebelum meninggal dunia.
Menurut Dedy, Khoirunnisa sempat meminta dibelikan buku sebagai kado ulang tahun.
Baca: Tim SAR Temukan 2 Korban SMP 1 Turi Mengambang di DAM, Siswa Susur Sungai yang Tewas jadi 10 Orang
"Terus dia bilang 'Yah besok aku ulang tahun, belikan buku ya Yah', seperti itu."
"Itu yang selalu membuat saya sedih sama istri saya," terangnya.
Dedy semakin bersedih ketika sang putri sudah meninggal sebelum keinginannya terwujud.
"Belum sempat saya belikan buku namun dia sudah dipanggil sama Allah."
"Allah mungkin lebih sayang sama dia," ujar Dedy.
Dedy menyampaikan sang anak yang berulangtahun ke-13 menginginkan dibelikan buku cerita kesukaannya sebagai kado ulang tahun.
Baca: Menangis, Ayah Korban Tewas Cerita saat Anaknya Pamit sebelum Ikut Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi
"Yang ke-13, putri yang pertama, harusnya dia ulang tahun," ungkapnya.
"Buku cerita yang dia suka, enggak tahu bukunya apa, dia cerita sama ibunya."
"'Bu, besok kalau aku ulang tahun belikan buku', gitu," sambung Dedy.
Dedy pun mengatakan teman-teman sekolah anaknya tetap mengirimkan kado ke rumah meskipun Khoirunnisa sudah meninggal dunia.
"Iya, karena teman-temannya juga banyak makanya biasanya kalau di sekolah temannya ulang tahun dia kasih kado."
"Lha ini pada saat dia ulang tahun juga ada temannya yang datang kasih kado. Tapi beliaunya sudah enggak ada," jelas Dedy.
Baca: Kegiatan Pramuka Susur Sungai Memakan Korban Jiwa 10 Siswi SMPN 1 Turi
Siswa Susur Sungai yang Tewas jadi 10 Orang
Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah menemukan dua korban terakhir pada Minggu (23/2/2020).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJogja.com, korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB, yakni Yasinta Bunga.
Sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.00 WIB, yaitu Zahra Imelda.
Dua jenazah korban ini ditemukan mengambang di DAM Dukuh, Donokerto, Turi.
Dirops Basarnas RI, Brigjen TNI Untung Budiharto, menyampaikan korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.00, sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.00 WIB.

Baca: Kesaksian Siswi SMP 1 Turi yang Selamat Susur Sungai Sempor: Pembina Sempat Diingatkan Warga
"Korban atas nama adik kita Yasinta dam Zahra Imelda," kata Brigjen TNI Untung Budiharto.
Kemudian dua korban dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk identifikasi.
Sebanyak 10 korban meninggal dunia karena terseret arus Sungai Sempor sudah ditemukan.
Rencananya oleh tim SAR gabungan untuk operasi pencarian akan ditutup hari ini.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani/TribunJogja.com)