Tragedi Susur Sungai
Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Hanyut, Bupati Sleman Larang Kegiatan Masuk Sungai untuk Sementara
Bupati Sleman Sri Purnomo melarang seluruh sekolah untuk berkegiatan lapangan di sungai untuk sementara waktu, menyusul hanyutnya ratusan siswa.
Sri Purnomo menyebut saat musim hujan, semestinya kegiatan dilakukan di area sekolah.
"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.
Hal tersebut terbukti setelah air sungai banjir mendadak.
"Terbukti ada yang meninggal sejumlah enam anak," jelasnya.
Sri Purnomo menyebut akan segera melakukan evaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa yang terulang kembali.
"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Update Evakuasi
Evakuasi pencarian korban hanyut di Sungai Sempor Sleman, DIY masih dilakukan Tim SAR Gabungan pagi ini, Sabtu.
Update terbaru Sabtu hingga pukul 07.00 WIB, tiga murid SMPN 1 Turi Sleman belum ditemukan.
Dilansir Twitter BPBD DIY, jumlah total peserta kegiatan Pramuka yang sebelumnya diberitakan berjumlah 250 siswa, kini dinyatakan valid berjumlah 249.

Baca: Ratusan Siswa Hanyut, Dosen UGM: Susur Sungai Tidak untuk Anak dan Remaja, Apalagi Musim Hujan
Hingga kini, jumlah siswa yang meninggal sebanyak 7 orang.
Sedangkan 3 orang masih belum ditemukan.
Peserta kegiatan tersebut berasal dari kelas 7 dan 8.
Sementara itu operasi pencarian dan penyelamatan dilanjutkan lagi pada pagi hari ini pukul 07.00 WIB.
Kronologi Kejadian
Dilansir tayangan langsung Kompas TV, reporter lapangan Kompas TV menyebut Badan SAR Yogyakarta mengungkapkan kronologi berawal ketika siswa-siswi SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur Sungai Sempor.