14 Nelayan Asal Idi Aceh Timur Hilang Sejak 3 Tahun Lalu, Diduga Tenggelam di Laut
Sebanyak 14 nelayan asal Idi, Aceh Timur, sudah tiga tahun hilang secara misterius dan tidak diketahui nasibnya hingga sekarang.
Ada beberapa penyebab nelayan Aceh ditangkap oleh otoritas negara tetangga, seperti rusak mesin, terhalang kabut saat hendak pulang, dan kebanyakan tidak mengetahui batas wilayah negara saat sedang mencari ikan.
Baca: Andalkan Pengguna Kereta Bangun Emerald Land Perumahan Dekat Stasiun KRL Cilebut
Baca: Minum Ramuan Herbal, Kebiasaan Sederhana yang Kuatkan Tubuh
Sementara negara yang sering dilewati adalah Thailand, Myanmar, India, Banglades, dan Malaysia.
"Yang paling banyak dilewati itu India, karena kita dekat sekali dengan India, sekitar 80 mil laut dari Sabang sudah sampai ke perbatasan India," katanya.
Selain India, negara lain yang sering dilewati nelayan Aceh yaitu Thailand dan Malaysia.
Ia berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat bisa menjalin hubungan dengan negara tetangga untuk tidak menahan nelayan Aceh dengan kapal GT berkapasitas kecil yang kedapatan melewati perbatasan negara.
"Selama ini perhatian Pemerintah Aceh bagus. Kita berharap kita bisa meningkatkan hubungan dengan negara lain, agar nelayan-nelayan kita bisa dibebaskan jika kedapatan melewati batas negara," ungkap Miftachhuddin.
Selama ini, sambung Miftachhuddin, lembaga Panglima Laot Aceh juga konsen melakukan advokasi ketika ada nelayan Aceh yang ditangkap otoritas negara tetangga.

Setidaknya, hingga 2019 sudah 197 nelayan Aceh yang berhasil dibebaskan dari beberapa negara.
Dalam pertemuan itu juga mengemukan pernyataan agar Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial dan Baitul Mal untuk memperhatikan kondisi keluarga nelayan yang ditangkap di negara lain.
Sebab, rata-rata mereka yang melaut kebanyakan dari kalangan keluarga miskin.
"Dari hasil pertemuan mengemukakan bahwa kondisi keluarga nelayan kita di Aceh sangat memprihatinkan. Mereka rata-rata fakir miskin. Istri dan anak mereka tidak ada yang membiayai," kata anggota DPRA, Iskandar Usman.
Baca: Shin Tae-Yong telah Memulangkan 9 Pemain dari Seleksi dan Pemusatan Latihan di Jakarta
Baca: KPK Hentikan Penyelidikan 36 Kasus, Pengamat: Aksi Firli Cs Murni Persoalan Hukum
Atas kondisi itu, politisi Partai Aceh ini mengatakan, dirinya akan menyurati Dinas Sosial Aceh dan Baitul Mal Aceh agar keluarga nelayan yang ditangkap bisa mendapat bantuan dari Pemerintah Aceh selama suaminya ditahan.
"Kita juga meminta data yang valid dari Panglima Laot agar saat diproses nanti tepat sasaran. Sehingga istri dan anak nelayan ini bisa dibantu dengan dana infak dan sedekah dari Baitul Mal Aceh, karena mereka sama juga dengan masyarakat miskin lain," ujarnya. (mas)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 14 Nelayan Hilang Sejak 2017, Diduga Tenggelam di Laut