Rabu, 1 Oktober 2025

14 Nelayan Asal Idi Aceh Timur Hilang Sejak 3 Tahun Lalu, Diduga Tenggelam di Laut

Sebanyak 14 nelayan asal Idi, Aceh Timur, sudah tiga tahun hilang secara misterius dan tidak diketahui nasibnya hingga sekarang.

Editor: Dewi Agustina
Serambi Indonesia/Masrizal
Dua anggota DPRA, Iskandar Usman Al Farlaky dan Tarmizi melakukan pertemuan dengan pengurus Panglima Laot Aceh di ruang Banmus DPRA, Kamis (20/2/2020). 

Ada beberapa penyebab nelayan Aceh ditangkap oleh otoritas negara tetangga, seperti rusak mesin, terhalang kabut saat hendak pulang, dan kebanyakan tidak mengetahui batas wilayah negara saat sedang mencari ikan.

Baca: Andalkan Pengguna Kereta Bangun Emerald Land Perumahan Dekat Stasiun KRL Cilebut

Baca: Minum Ramuan Herbal, Kebiasaan Sederhana yang Kuatkan Tubuh

Sementara negara yang sering dilewati adalah Thailand, Myanmar, India, Banglades, dan Malaysia.

"Yang paling banyak dilewati itu India, karena kita dekat sekali dengan India, sekitar 80 mil laut dari Sabang sudah sampai ke perbatasan India," katanya.

Selain India, negara lain yang sering dilewati nelayan Aceh yaitu Thailand dan Malaysia.

Ia berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat bisa menjalin hubungan dengan negara tetangga untuk tidak menahan nelayan Aceh dengan kapal GT berkapasitas kecil yang kedapatan melewati perbatasan negara.

"Selama ini perhatian Pemerintah Aceh bagus. Kita berharap kita bisa meningkatkan hubungan dengan negara lain, agar nelayan-nelayan kita bisa dibebaskan jika kedapatan melewati batas negara," ungkap Miftachhuddin.

Selama ini, sambung Miftachhuddin, lembaga Panglima Laot Aceh juga konsen melakukan advokasi ketika ada nelayan Aceh yang ditangkap otoritas negara tetangga.

Forkopimda Aceh Timur, berfoto bersama nelayan Aceh Timur, setelah dipulangkan dari Myanmar, Kamis (31/1/2019). 


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 14 Nelayan yang Ditangkap di Myanmar Tiba di Aceh Timur, Kapten Kapal Masih Ditahan, http://aceh.tribunnews.com/2019/01/31/14-nelayan-yang-ditangkap-di-myanmar-tiba-di-aceh-timur-kapten-kapal-masih-ditahan.
Penulis: Seni Hendri 
Editor: Taufik Hidayat
Forkopimda Aceh Timur, berfoto bersama nelayan Aceh Timur, setelah dipulangkan dari Myanmar, Kamis (31/1/2019). Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 14 Nelayan yang Ditangkap di Myanmar Tiba di Aceh Timur, Kapten Kapal Masih Ditahan, http://aceh.tribunnews.com/2019/01/31/14-nelayan-yang-ditangkap-di-myanmar-tiba-di-aceh-timur-kapten-kapal-masih-ditahan. Penulis: Seni Hendri Editor: Taufik Hidayat (Serambinews.com)

Setidaknya, hingga 2019 sudah 197 nelayan Aceh yang berhasil dibebaskan dari beberapa negara.

Dalam pertemuan itu juga mengemukan pernyataan agar Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial dan Baitul Mal untuk memperhatikan kondisi keluarga nelayan yang ditangkap di negara lain.

Sebab, rata-rata mereka yang melaut kebanyakan dari kalangan keluarga miskin.

"Dari hasil pertemuan mengemukakan bahwa kondisi keluarga nelayan kita di Aceh sangat memprihatinkan. Mereka rata-rata fakir miskin. Istri dan anak mereka tidak ada yang membiayai," kata anggota DPRA, Iskandar Usman.

Baca: Shin Tae-Yong telah Memulangkan 9 Pemain dari Seleksi dan Pemusatan Latihan di Jakarta

Baca: KPK Hentikan Penyelidikan 36 Kasus, Pengamat: Aksi Firli Cs Murni Persoalan Hukum

Atas kondisi itu, politisi Partai Aceh ini mengatakan, dirinya akan menyurati Dinas Sosial Aceh dan Baitul Mal Aceh agar keluarga nelayan yang ditangkap bisa mendapat bantuan dari Pemerintah Aceh selama suaminya ditahan.

"Kita juga meminta data yang valid dari Panglima Laot agar saat diproses nanti tepat sasaran. Sehingga istri dan anak nelayan ini bisa dibantu dengan dana infak dan sedekah dari Baitul Mal Aceh, karena mereka sama juga dengan masyarakat miskin lain," ujarnya. (mas)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 14 Nelayan Hilang Sejak 2017, Diduga Tenggelam di Laut

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved