Pemulangan WNI Eks ISIS
Demi Anak dan Cucunya di Pengungsian eks ISIS Bertahan Hidup, Pasangan Ini Rela Makan Nasi Kecap
Warjinem dan Paidin rela hanya makan nasi kecap demi membantu anak dan cucunya bertahan hidup di pengungsian eks ISIS.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Warjinem (50) dan Paidin (53) rela makan seadanya agar bisa menabung untuk anak dan dua cucunya yang saat ini bertahan hidup di pengungsian di Suriah.
Orang tua dari DI yang dibawa kabur suaminya ke Suriah demi bergabung kelompok teroris ISIS sekitar tahun 2014, melakukan laku prihatin bertahun-tahun karena kondisi putri sulung mereka.
Warjinem dan Paidin hanya makan nasi ditaburi kecap yang dipadukan sambal semata.
Adapun saat ini DI diduga tinggal di sebuah penampungan pengungsi eks ISIS di daerah Provinsi Hasakah, Suriah bersama kedua anaknya.
Baca: Putrinya Dibawa Kabur Menantu ke Suriah Jadi Anggota ISIS, Warjinem: Pak Jokowi, Pulangkan Anakku
Baca: Ditanya Kewarganegaraan WNI eks ISIS Jadi Stateless, Pakar: Saya Malah Ingin Tanya Pemerintah
Warjinem mengatakan DI dan dua anaknya kesulitan makan karena kebutuhan bahan pokok yang dijual di penampungan mahal.
Apalagi jika menginginkan makan berlauk ayam, hal itu menjadi santapan yang bernilai mahal sekali.
Bahkan, anak DI sempat terkena demam tinggi saat tinggal di penampungan.
"Di sana ada tenda tempat orang jualan, tapi di sana barangnya mahal-mahal,” kata Warjinem saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya di daerah Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (6/2/2020).
"Untuk membantu anak saya, setiap dua kali dalam sebulan saya mengirim uang untuk anak saya."
"Bisa sampai Rp 3 Juta, itu terlalu berat bagi kami,” imbuhnya.
Warjinem dan Paidin saat ini bekerja sebagai penjual susu keliling dan tukang pijat.
Hasil keringat mereka kemudian ditabung untuk membantu DI dan kedua anaknya bertahan hidup di Suriah.
"Kami itu orang kecil, makan cuma seadanya."
"Bapak saat ini kerja jadi tukang pijat dan saya jualan susu sapi,” tutur Warjinem.
Baca: Pro Kontra Rencana Pemulangan WNI eks ISIS, Fadli Zon, Prabowo hingga Mahfud MD Beri Tanggapan
Baca: Jokowi Tolak Pemulangan WNI eks ISIS, Mardani Ali Sera : Mereka Anak Kandung Ibu Pertiwi
“Untuk saya makan dengan sambel dan kecap sudah enak."
"Sudah bersyukur demi anak-anak,” tambahnya.
Bantuan ekonomi kerap didapatkan Warjinem dan Paidin dari sanak saudaranya maupun orang di sekitar mereka.
“Siapapun yang mau membantu, berapapun nominalnya saya bersyukur, Allah yang akan membalasnya,” kata Warjinem.
Warjinem sempat berkeinginan menjemput DI dan kedua anaknya di Suriah.
Namun, keinginan itu dicegah DI karena resiko yang telalu besar.
“Saya pernah bilang ke anak saya, 'Dik, saya mau jemput kamu, di mana pun saya berusaha jemput selama anak saya masih hidup, saya akan perjuangkan, saya mau ketemu',” ujar Warjinem.
“Anak saya mencegah saya dan bilang, 'Hati-hati di sini rawan, urusannya sama nyawa, harus hati-hati melangkah',” tambahnya.
Warjinem dan Paidin berharap pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau membantu memulangkan DI dan kedua anaknya ke Indonesia.
"Semoga atas izin Allah anak saya selamat, bagaimanapun kalau di Indonesia kita bisa ketemu."
Baca: Dilema WNI Eks ISIS Dilindungi UU Kewarganegaraan, Jubir Maruf Amin: Saya Ngerti Logika Pak Jokowi
Baca: Sebut WNI Eks ISIS Lebih Bahaya dari Virus Corona, Adies Kadir: Siapa yang Bisa Jamin Mereka?
"Nanti saya perbaiki, saya rangkul lagi semoga Allah membukakan pintu tobat dan anakku hijrah ke jalan yang benar, kembali seperti waktu kecil,” kata Warjinem.
“Apabila, pemerintah kemudian mau mengkarantina, merehabilitasi, kami tidak masalah."
"Yang jelas kami berharap anak kami dipulangkan ke Indonesia,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Kisah Warjinem & Paidin Rela Makan Nasi Ditaburi Kecap, Demi Anak & Cucunya Bertahan Hidup di Suriah"