8 Fakta Penggerebekan Oknum Dukuh dengan Wanita Bersuami di Bantul
Saat digerebek oknum dukuh cuma bercelana pendek dan perempuan bersuami yang bersamanya mengenakan selimut
Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Seorang oknum dukuh di salah satu desa di Kabupaten Bantul, digerebek warga.
Ia kepergok tengah berduaan dengan seorang wanita yang sudah bersuami.
Keduanya digerebek di dalam sebuah rumah kosong di di Sanden, Bantul, Senin, 3 Februari 2020, sekira pukul 20.00 WIB..
Berikut sejumlah fakta mengenai penggerebakan :
1. Sang Kadus kepergok masuk rumah kosong
Dukuh tempat lokasi penggerebekan, Sukamto menceritakan, kejadian penggerebekan oknum dukuh sedang berduaan dengan perempuan berawal kecurigaan warga curiga.
Baca: Dua Orang Masih Jalani Pemeriksaan Terkait Virus Corona
Baca: Ini Pembelaan OJK Soal Data SLIK yang Bocor di Kasus Ilham Bintang
Baca: Jelang Konser Tunggalnya, Ayu Ting Ting Histeris Dapat Kejutan dari Seorang Pria Saat Latihan Vokal
Jun masuk ke rumah kosong bersama si wanita ketika warga kampung Soge termasuk suami TR sedang mengadakan arisan kampung.
2. Si perempuan berselimut kain jarik
Beberapa warga yang geram kemudian mengepung dan mengetuk pintu rumah tersebut.
"Yang perempuan pakai Jarik kemulan (berselimat kain jarik), kemudian yang laki laki cuma pakai celana pendek," terang Sukamto, Rabu (5/2/2020).
3. Rumah milik kerabat si wanita
Sukamto mengatakan, rumah yang digerebek oleh warga itu merupakan rumah milik kerabat si wanita.
Rumah tersebut selama ini memang dibiarkan kosong karena sang pemilik tinggal di Malang.
4. Warga curiga sebelumnya
Sebelum penggerebekan itu, diceritakan Sukamto, warga sebenarnya sudah menaruh rasa curiga.
Baca: Jokowi Tidak akan Memulangkan WNI eks ISIS, Gus Nadir Kritisi Pernyataan Presiden
Baca: Satu Lagi Pelaku Kriminal di Palembang Ditembak Mati
Baca: Ditantang Melaney Ricardo, Hotman Paris yang Panik Akhirnya Bongkar Pedangdut yang Pernah Dipacari
Pasalnya, sebelum kejadian, sekira pukul 19.00 WIB, oknum dukuh terlihat sedang membeli makanan dan minuman di angkringan yang dijual si wanita yang letaknya tidak jauh dari rumah kosong itu.
5. Masuk rumah saat warga arisan
Ketika warga setempat pergi arisan, keduanya kemudian masuk ke dalam rumah kosong.
Agar tidak ketahuan, sepeda motor oknum dukuh terlebih dahulu disembunyikan di bagian belakang rumah.
Apesnya, warga ternyata mengetahui kalau sepeda motor telah disembunyikan.
6. Warga sembunyikan sepeda motor
Oleh warga, sepeda motor kemudian dipindahkan ke depan kemudian rumah digerebek.
Saat digerebek, kata Sukamto, oknum dukuh sebenarnya ingin lari lewat pintu belakang namun sepeda motornya sudah tidak ada.
Baca: Integrasi Data Pertanian Indonesia: Bergerak Maju, Mengakhiri Kelaparan
Baca: Chef Arnold Unggah Video di Twitter Ngemil Snack Ditaburi Truffle Harga Rp 30 Juta/Kg, Netizen Heboh
Baca: 4 Pengakuan Nikita Mirzani Soal Penjemputan Paksa, Curiga Diikuti Mobil, Takut dan Gemetar
"Sebenarnya mau lari lewat belakang, tetapi karena motornya tidak ada. Nggak jadi lari. Wis ketangkap basah. Kemudian dibawa ke rumah saya untuk dimintai keterangan," terangnya.
7. Akui perbuatan
Baik oknum dukuh maupun si wanita mengaku memang berselingkuh.
Dirumah saya, keduanya sama sama mengakui ," imbuh Sukamto.
Si wanita adalah warganya yang sudah puluhan tahun menikah tetapi hingga saat ini belum dikaruniai momongan.
8. Diselesaikan musyawarah
Kasus itu, menurut Sukamto sudah diselesaikan dengan cara musyawarah bersama keluarga, tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat.
Dimana hasil musyawarah itu, membuat surat pernyataan bermaterai. Yang pada pokoknya berisi kesanggupan bertanggungjawab.
Pemkab Bantul Dorong Pak Lurah Keluarkan Sanksi
Kepala Bagian Pemerintah Desa (Kabag Pemdes) Kabupaten Bantul, Kurniantoro angkat bicara terkait kasus tersebut.
Meski institusinya tidak berwenang mengeluarkan sanksi, Ia mendorong Pemerintah Desa setempat agar dapat memberikan sanksi yang adil dan bijaksana terhadap oknum tersebut.
Karena menurut dia, bagaamana pun juga, kasus ini melibatkan Pamong Desa tidak bisa dimaknai sebagai perbuatan antara pelaku, korban dan masyarakat saja.
Melainkan Pemerintah Desa setempat juga dirugikan karena nama baiknya ikut dikorbankan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Digerebek Warga! Pak Dukuh dan Si Wanita Bertemu di Angkringan Ini, Dilanjut ke Rumah Kosong