Viral Media Sosial
Viral Video Perkelahian 4 Siswi di Bogor, Polisi Selidiki Kasus dan Psikolog Beri Tanggapan
Siswi di Bogor terlibat perkelahian. Kasus telah diselidiki polisi. Begini tanggapan psikolog.
TRIBUNNEWS.COM - Video perkelahian empat orang siswi di pinggir jalan menggegerkan media sosial.
Diketahui perkelahian tersebut berlokasi di Jalan Raya Citayam perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Keempat siswi yang masih mengenakan pakaian sekolah itu beradu pukul hingga saling jambak.
Sejumlah warga pun tampak berdatangan melerai mereka.
Video ini viral setelah diunggahan oleh akun Twitter @TiarMbot, yang diunggah pada Rabu (22/1/2020), sore.
Hingga Jumat (23/1/2020) siang, video tersebut telah ditayangkan lebih dari 608 ribu kali, dibagikan lebih dari 10 ribu kali, dan disukai sekitar 20 ribu orang.
Polisi Selidiki Kasus Perkelahian Siswi Bogor
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus LDP mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait adanya perkelahian antar pelajar ini.
“Iya benar kami telah mendapat informasi beredarnya video perkelahian antar kelompok remaja kurang lebih empat orang,” katanya dikonfirmasi, Rabu (22/1/2020).
Lebih lanjut, Firdaus menuturkan, hasil penyeldikan sementara pihaknya diketahui aksi perkelahian di jalanan itu terjadi pada Senin (20/1/2020).
Menurut sejumlah saksi, terdapat dugaan bahwa siswi yang terlibat perkelahian ini berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di daerah Bogor.
“Saat ini kami dari penyidik Polrestro Depok dan Polsek Bojonggede sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut, mengecek apakah benar informasi bahwa yang terlibat salah satunya pelajar SMK di kawasan Bogor,” ucap Firdaus.
Firdaus pun menjelaskan pihaknya masih mendalami motif dari perkelahian tersebut dan pihaknya pun belum menerima laporan resmi.
“Sampai sekarang kami masih menggali informasi terutama terkait salah satu pelajar itu, nah mereka ini adalah yang menyerang atau mereka yang sedang duduk-duduk di kendaraan,” pungkasnya.
Sementara, menurut seorang saksi mata, Andi, perkelahian empat orang siswi itu diduga akibat diprovokasi teman-teman prianya yang menunggu di sisi jalan.
“Jadi mereka ini ramai sebenarnya, yang cowo nunggu di jembatan yang lain. Terus ada satu cowo yang ngikutin mereka nah itu dia yang ngerekam video pas berantemnya,” kata Andi, seperti yang diberitakan TribunJakarta.com, Rabu (22/1/2020).
Andi mengaku tak mengetahui betul motif dari perkelahian empat siswi ini.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, Andi mendapat kabar bahwa motif dari perkelahian tersebut disebabkan urusan asmara percintaan.
“Dengar-dengar sih katanya gara-gara asmara, tapi gak tahu benar atau nggak. Kan bisa aja memang tawuran gitu, tapi kok ini cewek ya yang berantem saya juga bingung,” ujarnya.
Sementara itu, Andi mengatakan video yang viral itu direkam oleh seorang pria, yang merupakan teman dari dua siswi yang awalnya berjalan kaki.
"Ini mah videonya yang rekam temannya itu yang cowok, dari belakang dia ngikutin, pas berantem juga diprovokasi sama dia," katanya.
Tanggapan Psikolog
Psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi mengatakan anak-anak di usia remaja memiliki hormon yang bergejolak.
Hal itulah yang membuat remaja memiliki keberanian tinggi untuk berkelahi.
Di sisi lain, Adib menuturkan, remaja juga mudah tersulut emosinya.
Ketika berani melawan temannya, mereka merasa diapresiasi oleh teman-teman lainnya.
"Karena mereka merasa kalau berani dengan teman itu adalah kelebihan, nggak cemen sehingga mungkin dia supaya diapresiasi temannya," tutur Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).
"Padahal ini (perkelahian) sesuatu yang harusnya mereka malu," sambungnya.
Adib juga mengaku telah berulangkali menangani kasus remaja serupa.
Menurutnya, perkelahian di antara remaja yang dipicu urusan asmara kerap kali karena kegagalan komunikasi yang menjadikan mereka salah paham.
"Saya seringkali menangani kasus remaja seperti ini karena miscommunication," kata Adib.
"Akhirnya mereka menyesal berantem karena cowoknya nggak jelas," sambungnya.
Sementara itu, mengetahui perkelahian tersebut diduga diprovokasi oleh perekam videonya, Adib mengatakan saat ini memang banyak remaja yang tertarik untuk membuat konten-konten viral.
"Saat ini remaja-remaja seneng banget bikin video, foto," ucapnya.
Menurut Adib, anak-anak usia remaja perlu diajarkan untuk dapat berpikir jernih.
"Memang harus dikasih pemikiran jernih bahwa segala sesuatu ya harus dikomunikasikan, jangan sampai miscommunication," kata Adib.
"Lagipula sesama laki-laki saja nggak pantas berkelahi, apalagi sesama perempuan," sambung Adib.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)