Pria di Bekasi Lari dalam Kondisi Tubuhnya Terbakar Hebat untuk Minta Tolong ke Tetangganya
Seorang pria di Bekasi lari dengan kondisi Luka Bakar serius d, Senin (20/1/2020), untuk minta tolong.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Seorang pria di Bekasi lari dengan kondisi Luka Bakar serius d, Senin (20/1/2020), untuk minta tolong.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tubuh pria tersebut mengalami Luka Bakar hampir 98 persen.
Korban berinisial S (50).
Setelah ledakan terjadi, ia sempat lari meminta tolong tetangganya.
"Pas setelah meledak, S tiba-tiba sudah di atas (dapur rumah S ada di bawah gang)," kata seorang tetangga S, Sriagung Riani (50), ketika ditemui pada Rabu (22/1/2020).
"Anehnya dia malah lari ke depan jalan, teriak-teriak minta tolong," lanjut Riani.
Izul (50) juga menceritakan hal serupa.
Bunyi ledakan tabung gas elpiji tersebut, menurut Izul, sangat keras bagai dentuman.
Setelah itu, suara gemuruh terdengar.
Suara tersebut ternyata tembok rumah S yang jebol.
Baru setelah itu, S muncul dari gang kecil ke jalan raya.
"Dia keluar minta-minta tolong."
"Badannya sudah melepuh semua," ujar Izul, penjaga warung makan padang yang lokasinya berpunggungan dengan rumah S.
Izul serta sejumlah warga membawa S ke Rumah Sakit Ananda, Medansatria, yang tak jauh dari sana.
Sementara, warga lainnya, Sriagung Riani mengingat, sebelum peristiwa itu terjadi, ia sempat berinteraksi dengan S.
Kala itu, duda anak empat yang tengah tinggal sendiri di rumahnya itu, baru saja pulang.
"Dia pengin ngopi katanya, tapi sekalian bikin mi," ujar Riani.
Parahnya luka yang diderita S dikonfirmasi polisi.
S kini dirawat secara intensif di rumah sakit.
Dari dokumentasi Kepolisian yang diterima Kompas.com, S tampak terkulai lemah di ranjang perawatan.
Seluruh tubuhnya dibebat perban.
"Berdasarkan informasi, kondisinya kena luka."
"Luka Bakar hampir 98 persen."
"Akan kita cek perkembangannya," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko kepada wartawan, Selasa (21/1/2020).
Sebelumnya diberitakan, kebocoran tabung gas 3 kilogram terjadi di rumah S di Kampung Rawa Bebek, Bekasi Barat, Senin (20/1/2020) sore.
Saat itu, S hendak memasak mi.
Kebocoran gas sudah terjadi kala itu.
Ledakan terjadi ketika S menyalakan kompor.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Rabu, area dapur yang porak-poranda tersebut rupanya berada di wilayah basement rumah S.
Jika dibandingkan dengan rumah-rumah tetangganya, dapur yang ada di basement itu tak punya celah atau ventilasi sama sekali.
Dapur tertutup rapat dinding yang hanya 10 centimeter lebih tinggi dari gang.
Dapur S kini dapat terlihat dari luar hanya karena dinding 10 centimeter itu jebol.
Kompas.com mengunjungi kediaman S pada Rabu (22/1/2020) pagi.
Menuju rumah S perlu melalui gang sempit.
Rumah S rusak parah akibat ledakan.
Sebagian besar dindingnya runtuh berkeping-keping, menyisakan lubang besar.
Sebagian plafon rusak.
Berbagai benda berantakan, isinya berhamburan akibat ledakan.
Bahkan, sejumlah puing-puing sampai terlempar ke luar, berserakan di sehampar lapangan kecil di samping rumah S.
Meski demikian, rumah tetangga-tetangganya tak terdampak sama sekali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Korban Ledakan akibat Gas Bocor Lari Minta Tolong dalam Kondisi Penuh Luka Bakar