Menhub Dampingi Jokowi Tinjau Pelabuhan Wae Kelambu di NTT
Pelabuhan Multipurpose ini direncanakan sebagai pengganti pelabuhan peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (20/1/2020).
Pelabuhan Multipurpose ini direncanakan sebagai pengganti pelabuhan peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo yang akan difokuskan sebagai pelabuhan khusus penumpang.
Dengan luas lahan yang disiapkan 3,1 hektar, pelabuhan ini diharapkan bisa menampung arus logistik di Labuan Bajo.
Baca: Jokowi Persiapkan Labuan Bajo untuk Pertemuan G20
Baca: Jokowi Minta Gubernur NTT Selesaikan Tanah Sengketa di Manggarai Barat
Presiden Jokowi tiba di lokasi pelabuhan sekitar pukul 13.51 WITA didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Kerja II yaitu Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Pariwisata Wisnu Utama dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Gubernur NTT Viktor Laskodat dan beberapa pejabat lainnya.
Di lokasi Presiden Jokowi disambut langsung Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dan Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo. Presiden mendapat penjelasan langsung dari Dirjen Laut terkait proses pembangunan pelabuhan selama 10 menit.
Setelah melihat kondisi pelabuhan, rombongan presiden langsung menuju Puncak Waringin untuk melihat pembangunan Puncak Waringin View di Komodo. Setelah itu presiden akan meresmikan Hotel Inaya Bay Komodo Hotel di Labuan Bajo.
Menteri Perhubungan mengatakan dari identifikasi dengan Presiden Jokowi ada satu tempat yang begitu potensial dan indah dan ada satu aktivitas fungsi penumpang dan logistik. Jokowi meminta agar dipisahkan antara penumpang dengan logistik.
"Kita dapat di Wae Kelambu, Pelindo III untuk pembebasan tanah dan kontruksi dermaga dari Kemenhub. Diharapkan Desember 2020 selesai agar di Labuan Bajo bisa difungsikan secara lebih masif untuk penumpang baik lokal maupun turis," kata Menhub di Labuan Bajo, Senin (20/1/2020).
Budi melanjutkan, Pelabuhan Wae Kelambu ini nantinya bukan hanya melayani logistik tapi juga untuk tempat penyimpanan BBM. Menurutnya, Pertamina sudah berminat, sehingga pelabuhan di Wae Kelambu ini bisa produktif.
"Aksesnya juga potensial, 19 kilo dari bandara dan 30 kilo dari Pelabuhan Labuan Bajo," ujarnya.
Mantan Dirut AP II ini menegaskan untuk pelabuhan memakai anggaran APBN sementara untuk curah cair akan dicarikan dari pihak swasta untuk kerjasama dengan Pertamina.
"Jalan sudah bagus, untuk tanah diserahkan ke pemerintah dan membangun dan diserahkan konsesi ke Pelindo 30 tahun," ungkapnya. .
Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut, Agus Purnomo mengatakan bahwa adanya program top prioritas di Labuan Bajo, maka terminal kargonya harus di pindah.
"Sejauh ini Pelabuhan Eksisting Labuan Bajo masih mix antara penumpang dan kargo. Kita harus pindahkan, jadi Labuan Bajo fokus wisatawan baik lokal maupun luar negeri," ujarnya.
Setelah melakukan kajian Agus mengatakan pihaknya sudah sepakat Wae Kelambu sebagai Pelabuhan Kargo. Jaraknya pun kata Agus tidak terlalu jauh hanya 20 menit dari pelabuhan lama. Untuk lokasi pun bagus, langsung ke laut bebas.