Begini Kronologi Pembunuhan Ibu Rumah Tangga Korban Rudapaksa
Korban Menik Setyawati diketahui tinggal di rumah bersama 2 buah hatinya yang masih kecil sementara suami, Didi Santoso tengah bekerja di Jakarta
Laporan Wartawan Tribun Lampung Endra Zulkarnain
TRIBUNNEWS.COM, TULANG BAWANG - Polisi mengungkap kronologi pembunuhan sadis ibu 2 anak di Tulangbawang Barat (Tubaba).
Kapolsek Gunung Agung AKP Tri Handoko mengungkapkan, peristiwa pembunuhan tersebut, Selasa sekira pukul 02.30 WIB.
Korban Menik Setyawati diketahui tinggal di rumah bersama 2 buah hatinya yang masih kecil, sementara sang suami, Didi Santoso, tengah bekerja di Jakarta.
Terbongkarnya aksi pemerkosaan dan pembunuhan itu bermula ketika pada Selasa (7/1/2020) sekira pukul 04.30 WIB, Mulyono selaku mertua korban didatangi oleh Dimas, anak korban.
"Saat itu anak korban memberi tahu bahwa dapur rumahnya kebakaran," ungkap Kapolsek AKP Tri Handoko.
Kemudian, lanjut Tri Handoko, Mulyono mendatangi rumah korban.
Baca: Fakta Terbaru Wanita Korban Mutilasi di Sumbawa, Sebagian Organ Tubuh Ditemukan di Dalam Kulkas
Baca: Ada Senjata Tajam di Tempat Siti Dimutilasi
Setibanya di rumah korban, terus Tri Handoko, Mulyono berupaya memadamkan api yang masih menyala di dapur.
"Mulyono lalu mengecek rumah korban bersama saksi Samiyah. Saat itu di dalam rumah didapati banyak bercak darah di kasur dengan kondisi ruangan berantakan," terang Tri Handoko.
Di rumah tersebut, kata Tri Handoko, hanya ada anak korban yang masih balita bernama Siska, sementara korban tidak ada di tempat.
"Kemudian saksi (Mulyono) melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Gunung Agung, lalu personel piket siaga cek TKP dan bersama warga mencari korban," papar Tri Handoko.
Petugas, tutur Tri Handoko, lalu mendapat informasi bahwa korban diduga telah diperkosa dan dibunuh oleh pelaku yang bernama Tri.
Kemudian personel Polsek Gunung Agung, kata Tri Handoko, melakukan pengembangan informasi dan mengamankan Tri di rumahnya.
"Berdasarkan keterangan Tri, dia melakukan penganiayaan dan pemerkosaan bersama Suyanto," ungkap Tri Handoko.
"Saat ini, keduanya sudah diamankan di Polsek Gunung Agung," beber Tri Handoko.
Baca: Kesedihan Sekda Lamongan Yuhronur Efendi Saat Ibu Mertuanya Meninggal Diduga Dibunuh
Baca: Ibu Mertua Sekkab Lamongan Diduga Dibunuh Waktu Salat Magrib, Korban Masih Membawa Mukena
Kemudian, imbuh Tri Handoko, sekira pukul 08.30 WIB, warga bersama anggota polisi menemukan korban telah dikubur di ladang karet Tiyuh Bangun Jaya.
Lalu, jelas Tri Handoko, pada pukul 09.30 WIB anggota Polsek Gunung Agung dan puskesmas Sukajaya melakukan penggalian tanah, tempat korban dikubur.
Sekira pukul 11.00 WIB, kata Tri Handoko, petugas bersama warga berhasil mengangkat jenazah korban dari lubang galian, tempat jenazah terkubur.
Oleh petugas, sambung Tri Handoko, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Sukajaya menggunakan mobil patroli Polsek Gunung Agung untuk dilakukan autopsi.
"Sejauh ini pihak keluarga menyerahkan semua permasalahan ini kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum," tandas Tri Handoko.
Sebelumnya, kasus pembunuhan terjadi di Tulangbawang Barat.
Baca: Polisi: Pembunuhan Ibu Mertua Sekkab Lamongan Dilakukan Orang yang Kenal dengan Korban
Baca: Ibu Mertua Sekkab Lamongan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan
Warga Tiyuh Bangun Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dihebohkan dengan tewasnya Menik Setyawati (27), warga setempat, Selasa (07/01).
Ibu dua anak ini diduga tewas dibunuh usai diperkosa oleh dua laki-laki bernama Triono (31) dan Suyanto (37), yang merupakan tetangga satu kampung dengan korban.
Jenazah korban ditemukan warga telah dikubur di peladangan karet Tiyuh Bangun Jaya oleh pelaku.
Kapolsek Gunung Agung AKP Tri Handoko mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 02.30 wib.
Korban Menik Setyawati diketahui tinggal di rumah bersama dua buah hatinya yang masih kecil.
Ibu Muda Bunuh Diri di Minimarket, Sang Adik Kaget Lihat Icah Gantung Diri
Seorang ibu muda berusia 20 tahun bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah minimarket.
Warga Jalan Garuda, Kelurahan Kenanga Baru, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang, dihebohkan peristiwa bunuh diri pada Senin (6/1/2020) malam.
Seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun dikabarkan nekat akhiri hidup dengan cara gantung diri di minimarket di kawasan tersebut.
Baca: Ibu Mertua Sekkab Lamongan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan
Baca: Pengakuan Wanita yang Bunuh Mahasiswi Akper Lalu Ditelanjangi, Awalnya Pergi Bersama
Pantauan Tribun Medan di lokasi, minimarket yang berada di Jalan Garuda, Perumnas Mandala, dipadati oleh warga sekitar.
Pegawai minimarket, Januar Abdillah, bahwa kejadian itu sekitar pukul 17.30 WIB.
"Jadi saat itu saya kan sedang menjaga toko.
Tiba-tiba dikabari oleh adik korban bahwa kakaknya gantung diri di dalam kamar," ujarnya saat ditemui Tribun Medan.
Mendengar kabar tersebut, Januar bergegas menuju ke lantai atas yang merupakan kamar korban.
"Saya dan adiknya langsung lari ke kamar dan melihat kondisi korban.
Namun korban sudah meninggal dunia. Saat itu posisi adiknya baru bangun tidur.
Diduga ada masalah keluarga," ungkapnya.
Peristiwa gantung diri itu menyedot perhatian warga sekitar.
Warga setempat pun berduyun-duyun berdatangan ke lokasi hingga menyebabkan arus lalu lintas macet total.
Pedagang Nasi Goreng
Informasi terbaru yang dihimpun Tribun Medan, perempuan yang diperkirakan berusia 20 tahun itu, ternyata seorang ibu muda bernama Icah.
Icah sehari-hari dikabarkan membuka usaha jualan nasi goreng di kawasan tersebut.
Icah meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.
Terkait motif di balik kematian korban, warga sekitar hingga kini belum mengetahuinya.
Boru Simarmata yang ditemui Tribun Medan di lokasi, merasa heran atas keputusan nekat Icah.
"Almarhum ini orangnya cantik, putih kulitnya.
Memang jarang bergaul dan sangat pendiam," ungkapnya.
Ia pun mengaku terkejut begitu mendapat kabar Icah tewas gantung diri.
Boru Simarmata menyebut dirinya dekat dengan anak-anak almarhumah.
"Anak-anaknya sudah seperti anakku sendiri.
Anaknya ramah ya dekatlah kami.
Tapi kalau ibunya memang terkenal pendiam, sering di kamar saja," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kronologi Ibu 2 Anak Diperkosa lalu Dibunuh Secara Sadis oleh Pelaku