Viral Wali Kota Surabaya Tri Risma Sujud & Menangis, Ternyata Pernah Sujud juga di Depan Takmir
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani sujud dan menangis di hadapan umum, pernah sujud juga di kaki takmir masjid
TRIBUNNEWS.COM - Berita viral mencuat dalam sebuah video yang menunjukkan aksi dramatis Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sujud dan menangis di hadapan umum.
Seperti yang diberitakan oleh Surya.co.id, perempuan yang dikenal tegas itu sujud dan menangis saat memberikan sambutan bantuan dari Grup Astra Surabaya, kemarin kamis (2/1/2020).
Risma, sapaan akrabnya, tiba-tiba menangis sembari mengucap terima kasih atas bantuan perusahaan swasta.
Ia pun tersungkur dan bersujud di hadapan hadirin saat itu.

Kata Risma
Risma mengungkap alasannya menangis hingga mau sujud, dalam pidatonya bantuan tersebut sungguh berarti karena diperuntukkan bagi anak putus sekolah di Surabaya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tak kuasa menahan air matanya saat berbicara masa depan anak Surabaya.
Ia sempat bersujud sembari berurai air mata lantaran terharu Pemkot Surabaya dibantu satu perusahaan untuk memberikan pelatihan skill kepada anak putus sekolah di Surabaya.
Pemkot Surabaya memang bekerjasama dengan Grup Astra Surabaya.
Satu di antaranya dalam program magang yang diikuti oleh ratusan anak putus sekolah di Surabaya, yang tak jarang juga lantaran terkendala biaya.
Saat acara penandatanganan nota kesepakatan yang berlangsung di Balai Kota itu, suasana memang seketika langsung hening saat Risma sujud dan berurai air mata dihadapan tamu undangan yang hadir.
Risma tak henti-hentinya menangis, diatas podium sembari menyampaikan sambutan.
Kata terima kasih, sering keluar dari perempuan yang sudah hampir sepuluh tahun memimpin kota Pahlawan ini.
"Terimakasih sekali Bapak," kata Risma sesegukan.
Menurut Risma, anak yang putus sekolah, bukan tak mungkin bisa melakukan tindakan kejahatan jika tidak diarahkan secara maksimal.
Sehingga, dirinya mengaku bersyukur dengan kesempatan yang diberikan kepada anak Surabaya itu.
Risma mengatakan, seluruh anak Surabaya merupakan anaknya.
Serta masih berada di bawah tanggung jawab dirinya, termasuk anak putus sekolah.
Tak berlebihan, jika Risma merasa terharu lantaran dibantu salah satu perusahaan ternama itu.
"Mereka adalah anak saya, siapapun mereka adalah tanggung jawab saya. Matur suwun sekali karena Bapak Ibu sekalian telah memberi kesempatan pada anak saya," ujar Risma.
Lihat videonya:
Bom teroris, Risma pernah sujud di hadapan takmir
Dikutip dari TribunJatim.com, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga pernah membuat gempar setelah tiba-tiba bersujud di depan anggota takmir masjid se-Surabaya saat pertemuan di Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, Rabu (16/5/2018) siang.
Drama mengharukan itu berawal saat Muhammad Tohir, seorang anggota takmir Masjid Masyitoh Mulyorejo bertanya.
"Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir? Salah kami sebagai takmir apa?" kata Tohir.
Tohir mengusulkan agar undangan itu lebih baik berbunyi silaturahmi, bukan pembinaan yang bermakna para takmir dianggap keliru.
Mendengar reaksi Tohir, Risma yang mengenakan kebaya cokelat dan berjilbab senada berjalan menghampiri lokasi anggota takmir tersebut.
Dia langsung bersujud di hadapan takmir tersebut.
Suasana menjadi terharu dan semua hadirin terdiam.
"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," kata Risma.
Mendengar permintaan maaf ini, semua hadirin terdiam.
Risma kembali menyampaikan, pihaknya perlu mengumpulkan para takmir untuk kebaikan bersama lantaran Surabaya dua hari diteror bom.
Sementara itu, melihat reaksi Risma yang sujud minta maaf di hadapannya, Tohir hanya bisa menatap kaget bercampur rasa pekewuh (sungkan).
"Bukan maksud saya menyalahkan. Tapi tadi memang saya mereaksi karena undangan berbunyi pembinaan takmir. Kan berarti ada yang salah sehingga kami perlu dibina," ucap Tohir.
Setelah tahu Risma sujud minta maaf, Tohir merasa menyesal.
Dirinya juga tak menyangka reaksi Risma dengan bersujud di hadapannya.
Kepala Dinas Sosial Supomo yang menyaksikan drama mengharukan itu langsung bereaksi.
"Tidak perlu dipersoalkan soal bunyi undangan itu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata Pembinaan tak berkonotasi negatif. Tapi penyampaikan pimpinan kepada kita adalah pembinaan," kata Supomo.
Pertemuan dengan seluruh Takmir Masjid Se-Surabaya itu diinisiasi Dinsos untuk menyikapi situasi pasca-Surabaya diguncang bom dua hari berturut-turut.
Rencananya, Kapolrestabes Surabaya dan Danrem dijadwalkan ikut acara pertemuan dengan takmir masjid.
Namun karena situasi belum memungkinkan pertemuan itu hanya bersama Risma.
"Mosok rek wali kota harus bersujud. Kalau salah bukan Ibu Risma, tapi saya. Saya yang buat undangan," kata Supomo.
Seperti diketahui, rentetan teror yang terjadi di Kota Surabaya membuat Wali Kota Tri Rismaharini harus pontang-panting ke sejumlah lokasi.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini tak lelah mendatangi lokasi serangan bom, penyergapan teroris hingga mendatangi satu per satu korban selamat maupun yang meninggal dunia.

Risma juga mendatangi lokasi baku tembak di Jalan Sikatan, Manukan Wetan, Surabaya, pada Selasa (15/5/2018).
Risma yang saat itu mengenakan rompi antipeluru datang bersamaan dengan diledakkannya bom oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Sebuah video yang diunggah akun Twitter @Ayks65 memperlihatkan ekspresi Risma saat mendengar kabar ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Saat itu, Risma sedang berada di pinggir jalan dan mendapat informasi teror bom dari HT yang dipegangnya.
"Di mana di mana?" tanya Risma dengan suara lantang.
Setelah mendapat informasi adanya ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Risma tak mampu menopang tubuhnya.
Ia terlihat berjongkok menahan rasa syoknya mendengar ledakan bom terjadi.
Melihat hal itu, sebagian orang mendatangi Risma dan membantunya.
Ekspresi tak kalah menyayat hati terlihat saat Risma mendatangi Mapolrestabes Surabaya sesaat setelah terjadi ledakan di pintu masuk.
Saat itu situasinya sedang genting.
Risma berusaha menerobos masuk sambil menangis histeris.
Melihat hal itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan langsung merangkul dan menenangkannya.
"Kita lawan Buk, kita lawan," ucap Rudi Setiawan.
Risma sempat mengatakan tidak bisa tidur lantaran memikirkan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil guna melakukan deteksi dini.
"Saya gak bisa tidur mikirin itu," ungkap Risma pada konferensi pers, Selasa (15/5/2018).
Rabu (16/5/2018) Risma juga mengumpulkan RT/RW, Kepala Sekolah, hingga takmir masjid.
Meski tampak bersemangat memberi pengarahan, terlihat kondisi Risma tidak seperti biasanya.
Suaranya serak hampir habis sehingga tidak banyak memberi keterangan pada awak media.
(Tribunnews.com/Surya.co.id, TribunJatim.com)