Minggu, 5 Oktober 2025

Kronologi Penumpang KM Tidar Jatuh di Perairan Takalar

Kepala PT PELNI Persero Yahya Kuncoro menuturkan, korban melompat ke laut dari atas kapal, Kamis (26/12/2019) sore pukul 17.32 Wita

Editor: Eko Sutriyanto
Basarnas Makassar
Tim Basarnas Kota Makassar melakukan evakuasi terhadap jenazah korban Kapal Motor (KM) Tidar yang terjatuh di perairan Tanakeke Kabupaten Takalar 

TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Penumpang kapal yang terjatuh di perairan Tanakeke Kabupaten Takalar akhirnya ditemukan.

Proses pencarian terhadap korban membutuhkan waktu empat hari sebelum berhasil ditemukan pada Senin (30/12/2019) siang.

Korban dilaporkan bernama Petrus Sangallo (29). Kapal yang ditumpangi yakni Kapal Motor Tidar terjatuh di perairan Tanakeke sejak Kamis (26/12/2019) sore.

KM Tidar adalah kapal tipe 2000 pax dan merupakan salah satu dari 26 kapal trayek nusantara milik PT PELNI (Persero).

Awalnya, Kapal Motor Tidar melakukan perjalanan dari Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara, menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar.

Namun menurut informasi, korban tidak terjatuh namun melompat dari kapal ke laut.

Kepala PT PELNI Persero Yahya Kuncoro menuturkan, korban melompat ke laut dari atas kapal, Kamis (26/12/2019) sore pukul 17.32 Wita,

Kapal sudah berada di Selat Tanakeke atau kurang lebih satu jam sebelum tiba di Pelabuhan Makassar.

Begitu menerima informasi penumpang melompat, kapal langsung melakukan olah gerak.

Olah gerak itu dilakukan untuk mencari korban tersebut usai menerima informasi.

Informasi itu diperoleh ABK dari beberapa saksi yang menyampaikan adanya penumpang yang melompat ke laut.

Pencarian dilakukan selama kurang lebih satu jam namun penumpang tidak dapat ditemukan.

"Karena hari mulai gelap, kru kapal menghentikan pencarian," kata Yahya dalam rilis yang diterima Tribun.

Selanjutnya, melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar

Berdasarkan standar prosedur yang berlaku, tindakan pertama kali dilakukan adalah menentukan titik lokasi kejadian.

Hal itu dilakukan seusai kru kapal menerima laporan adanya penumpang yang lompat atau jatuh ke laut

Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan tombol Man Over Board yang terdapat pada GPS kapal dan bersamaan mengurangi kecepatan/stop mesin.

Selanjutnya dilakukan olah gerak untuk melakukan pencarian.

Jumlah pencarian sebanyak tiga kali berdasarkan titik lapor dalam upaya search and rescue.

Sampai akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan.

"Dalam upaya pencarian, kru kapal telah melaporkan kepada semua pihak terkait seperti VTS Pelabuhan Makassar, Kepanduan Makassar serta Kantor Cabang PELNI di Makassar," terang Yahya.

Kesekretariatan Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)-PT PELNI (Persero) menyampaikan rasa prihatin atas insiden yang terjadi.

Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama pelayaran, Yahya turut mengimbau kepada seluruh penumpang untuk dapat selalu berhati-hati.

Penumpang juga diminta selalu memperhatikan lingkungan sekitar agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Tim Basarnas Kota Makassar menerima informasi korban yang terjatuh ke perairan Kabupaten Takalar ini pada Jumat (27/12/2019) pukul 06:40 Wita.

Tim Basarnas Makassar pun langsung melakukan pencarian sejak Jumat (26/12/2019) pagi.

Basarnas menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari Rescue Kansar Makassar, dan SAR Antasena 234 Makassar.

Tim juga telah menerjunkan Kapal SAR Antasena 234 Makassar untuk mencari korban.

Termasuk penggunaan peralatan SAR air lengkap, Rubber Boat, serta Truck Personel.

Tim gabungan diturunkan menelusuri Pantai Galesong, Kabupaten Takalar demi mencari korban.

Namun pencarian terhadap korban tak belum membuahkan hasil hingga Minggu (29/12/2019) kemarin.

Korban akhirnya ditemukan pada Senin (30/12/2019) siang. Namun, ia ditemukan sudah tidak bernyawa.

Polres Takalar mengungkapkan jika korban merupakan warga asal Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

"Korban beralamat di Toraja," kata Kaur Humas Polres Takalar Bripka Mustamin saat dihubungi Tribun.

Bripka Mustamin mengungkapkan, kondisi jenazah korban sudah memprihatinkan. Tubuh korban tampak membengkak.

Belum lagi, tubuh korban sudah mengeluarkan bau. Kulit korban juga sudah terkelupas.

Menurutnya, korban pertama kali ditemukan pada Pukul 10:00 Wita, Senin (30/12/2019) pagi tadi.

Ketika itu, sekelompok nelayan yang hendak melaut melihat mayat terapung di lautan.

Lokasinya di perairan laut Tanakeke Dusun Bangko Tunggia Desa Balangdatu Kecamatan Kepulauan Tnakeke Kabupaten Takalar.

"(Korban) menggunakan baju kaos warna hitam dan celana warna hijau," kata Bripka Mustamin.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kronologi Penumpang KM Tidar Jatuh di Perairan Takalar

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved