Kamis, 2 Oktober 2025

Viral Media Sosial

Viral Anak Punk Dipaksa Turun dari Kereta, PT KAI: Saat Diimbau, Mereka Sangat Tidak Kooperatif

PT KAI memberikan penjelasan lengkap mengenai video viral yang menayangkan penumpang anak punk dipaksa turun dari kereta oleh Polsuska.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tangkapan layar Twitter @ricky_Hf
PT KAI mengungkapkan kronologi sebenarnya dari video viral yang menayangkan penumpang anak punk dipaksa turun dari kereta. Humas PT KAI menegaskan, petugas Polsuska memaksa turun penumpang tersebut karena banyaknya aduan penumpang lain yang merasa tidak nyaman. (Tangkapan layar Twitter @ricky_Hf) 

TRIBUNNEWS.COM - Viral video yang menayangkan seorang anak punk sedang dipaksa turun oleh petugas Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api). 

Ketegangan tampak dalam video tersebut saat penumpang yang diminta turun oleh petugas itu tidak segera beranjak dari kursinya.

Rekan penumpang pun terlihat membela dan tidak terima jika temannya diperlakukan demikian.

Video tersebut menyedot perhatian masyarakat dan menjadi viral setelah diunggahan oleh sebuah akun Twitter, @ricky_Hf.

Pada unggahannya, terdapat narasi bahwa penumpang tersebut dipaksa turun meskipun sudah memiliki tiket dan duduk di kursi yang sesuai.

Disebutkan, dengan alasan mengganggu kenyamanan, Polsuska memaksanya turun dengan menodongkan pistol.

"Menurut info, anak2 punk ini naik keretapi dan dipaksa turun dgn alasan mengganggu kenyamanan penumpang lain walaupun mereka ada tiket dan duduk dikursi yg betul.

andai mengganggu, kan bisa dgn cara baik bkn pake pistol, mengapa tdk dibuat aturan jika anak punk tdk boleh naik KA !?" isi twit yang ditulis oleh akun Twitter @ricky_Hf, Rabu (25/12/2019).

Penelusuran Tribunnews.com

Melihat video yang beredar viral di media sosial tersebut, Tribunnews.com melakukan konfirmasi pada PT KAI.

Kepada Tribunnews.com, Senior Manajer Humas DAOP 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan penertiban oleh petugas Polsuska itu bermula ketika pihak kereta api mendapat pengaduan dari penumpang.

"Kami mendapatkan pengaduan dari beberapa penumpang," kata Eva, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (26/12/2019).

Menurut keterangan Eva, banyak penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang tersebut.

Untuk diketahui, kejadian ini berlangsung pada 8 November 2019 di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472.

"Dalam aduannya, mereka dianggap mengganggu ketertiban dan berjalan mondar-mandir di kereta," terangnya.

Polsuska dan Pelapor
Polsuska bersama salah satu penumpang yang melaporkan ketidaknyamanannya pada segerombolan penumpang di KA Lokal Rangkasbitung-Merak nomor 472. (Humas PT KAI)

Menanggapi pengaduan tersebut, petugas Polsuska pun langsung menuju tempat aduan.

Setelah itu, Eva menyampaikan, petugas lantas menegur mereka secara baik-baik.

Akan tetapi respon rombongan tersebut tidak kooperatif, bahkan menantang petugas.

"Saat mereka diimbau, mereka sangat tidak kooperatif," kata Eva.

"Untuk itu petugas bertindak untuk menertibkan, tidak ada pemukulan," tegasnya.

Terkait isu penodongan pistol pada penumpang yang dipaksa turun tersebut, Eva membantahnya. 

"Kami klarifikasi bahwa tidak ada penodongan pistol ke penumpang KA yang dilakukan oleh petugas Polsuska," ungkap Eva.

Eva menyampaikan, Polsuska saat itu mengeluarkan senjata kejut, bukan pistol.

Hal itu dilakukan Polsuska tak lain untuk pengamanan diri.

Pasalnya, jumlah rombongan tersebut terbilang cukup banyak.

Tindakan Polsuska itu dilakukan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan alat itu direbut atau disalahgunakan.

Pada akhirnya, petugas Polsuska bertindak tegas dengan menurunkan beberapa penumpang yang membuat kegaduhan di Stasiun Karangantu.

Setelah itu, perjalanan kereta api kembali dilanjutkan.

Eva pun berharap para penumpang kereta api senantiasa menjaga ketertiban dalam perjalanannya.

"PT KAI DAOP 1 Jakarta berharap agar para penumpang senantiasa menjaga ketertiban selama dalam perjalanan sehingga tidak menggangu kenyamanan penumpang lainnya," tutur Eva.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved