Jumat, 3 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Anak Korban Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Akad Nikah di Depan Jenazah sang Ayah

Anak korban kecelakaan maut bus Sriwijaya melangsungkan akad nikah di depan jenazah sang ayah.

HANDOUT via TRIBUN SUMSEL
Anak korban kecelakaan maut bus Sriwijaya melangsungkan akad nikah di depan jenazah sang ayah. 

TRIBUNNEWS.COM - Air mata Dwi Ftri Rahmani tak tertahankan ketika menjalankan prosesi akad nikah di rumahnya Dusun 1 Perajen RT 1, Mariana, Banyuasin Rabu (25/12/2019).

Bagaimana tidak, prosesi sakral ini dilangsungkan di dekat jenazah sang ayahnya, Warsono (62), yang disemayamkan di rumah.

Untuk diketahui, Warsono merupakan salah satu penumpang yang tewas dari kecelekaan tragis Bus Sriwijaya yang terperosok ke jurang di Desa Prahu Dipo, Dempo Selatan, Pagaralam pada Selasa (23/12/2019) malam.

Bersama sang kekasih, yakni Rahmad Kasmantri, Fitri akad nikah di depan jenazah sang ayah.

Kesedihan dan isak tangis pun tak hanya dialami Fitri.

Namun, keluarga Almarhum, keluarga besar, kerabat dan tamu undangan pun, terlihat sesekali-kali mengusap air matanya, lantaran merasakan kesedihan yang sama.

Salat jenazah terhadap korban di kawasan Mariyana Banyuasin yang merupakan penumpang bus Sriwijaya.
Salat jenazah terhadap korban di kawasan Mariyana Banyuasin yang merupakan penumpang bus Sriwijaya. (HANDOUT via TRIBUN SUMSEL)

Tak ada kata-kata sedikit pun yang dilontar Fitri saat awak media hendak mewawancarinya.

"Nanti Pak, kami sedang ada musibah," ungkap sang keluarga kepada awak media singkat, ketika awak media mendekati pengantin wanita (Fitri-red).

Sama halnya juga dengan pengantin pria enggan berkomnetar.

Pernikahan Fitri dan Rahmad awalnya direncanakan berlangsung pada Minggu (29/12/2019) mendatang.

Namun, dipercepat sesuai permintaan keluarga Fitri.

Hal itu disampaikan orang tua mempelai laki-laki, Kasim.

"Namun terpaksa kita percepat hari ini."

"Karena kondisi sepertinya ini, suasana kita sedang berduka."

"Ini permintaan dari keluarga Fitri," ungkapnya, ketika ditemui Sriwijaya Post.

Lanjutnya, saat akad nikah dilangsungkan tadi pagi, resepsi akad nikah disaksikan langsung oleh almarhum Warsono dan cucunya yang juga meninggal dunia, yakni Akbar

"Jadi almarhum ini pergi ke kota Bengkulu ini hendak menjemput sang cucunya (M akbar-red), untuk menyaksikan pernikahan tante ini," ungkapnya kembali.

Suasana pemakaman para korban Bus Sriwijaya yang berdomisili di Desa Prajen Mariyana Banyuasin.
Suasana pemakaman para korban Bus Sriwijaya yang berdomisili di Desa Prajen Mariyana Banyuasin. (HANDOUT via TRIBUN SUMSEL)

Di tempat yang sama, kades setempat, Anhar membenarkan ada warganya yang meninggal dunia sebanyak 5 orang.

Yakni, Warsono (62), M Akbar (13), Selvi Nurpel (16), Aulu Azmi (15), dan Amelia (13).

"Benar ada 5 orang warga kita yang meninggal dunia dalam kecelakan bus di Pagar Alam."

"Dan hari ini direncanakan akan dikebumikan di pemakamam desa Perajen Kecamatan Banyuasin," ungkapnya.

Sambung Anhar, pemakaman ini akan dilakukan secara kolektif di tempat yang sama di satu tempat.

"Semuanya korban masih ada kaitan keluarga dan semuanya sekolah di pesantren di Bengkulu," tutupnya.

Sedangkan Fahrul, warga setempat mengenal sosok Alhmarhum Warsono, merupakan sosok yang baik di mata warga sekitar.

"Orang ramah Pak dan baik. Dengan warga disini murah senyum, dan mudah bergaul."

"Tak menyangka ada musibah ini. Kami doakan almarhum mendapatkan temui mulia, aamiin, aamiin," singkat Fahrul.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul "Di Depan Jenazah Ayahnya, Anak Korban Bus Sriwijaya Masuk Jurang Ini Melangsungkan Akad Nikah"

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved