Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibu yang Ajak 2 Anaknya Bunuh Diri Tinggalkan Sepucuk Surat 'Kalau Aku Mati Pengen Dikubur Ditumpuk'

W yang mengajak dua anaknya bunuh diri meninggalkan surat terakhir yang ia tulis sebelum melakukan aksi meminum insektisida.

Editor: Dewi Agustina
Handout
Secarik kertas berisi wasiat, yang jadi tulisan terakhir W, ibu asal Purwantoro, Wonogiri, yang mengajak 2 anaknya bunuh diri, Kamis (12/12/2019). 

Total, hanya 13 kata yang ditulisnya.

Kalimat ini berisi wasiat, atau permintaan terakhir W yang diharapkannya akan dilakukan keluarga, setelah dia tewas.

Wasiat itu berbunyi : "Nek aku mati aku pengen dikubur karo keluargaku ditumpuk nak ora tak dendeni (Kalau saya mati saya ingin dikubur bersama keluargaku dengan cara ditumpuk, kalau tidak aku akan menghantui).

Anak Sempat Merangkak

Dalam peristiwa ini, W dan anak keduanya, KT, tewas.

Sementara anak pertama W, yakni ZI kritis dan dirawat di RS Ponorogo.

Baca: Unggah Video Mesum dengan Wanita Pemilik Salon di Status WA, Camat Wonogiri Berakhir di Jeruji Besi

Baca: Posting Video Mesumnya di Status WA, Adegan Ranjang Camat dengan Selingkuhan Ditonton Warga

Peristiwa nahas ini terungkap setelah ZI merangkak ke rumah neneknya.

"Rumah neneknya tak jauh dari rumah korban masih satu lingkungan," kata Iptu Aris Joko.

Saat itu Zaki sambil menahan sakit meminta tolong.

Mengetahui hal tersebut nenek korban melakukan pertolongan kepada para korban dibawa menggunakan mobil ke rumah sakit.

"Tapi saat dilihat di rumah, W dan KT sudah dalam kondisi sekarat," terang Iptu Aris Joko.

Rumah W Ibu yang Ajak 2 Anaknya Bunuh Diri
Rumah W, ibu yang ajak dua anaknya bunuh diri di Desa Bakalan, Wonogiri, dipasangi garis polisi.

Baca: Tak Sengaja, Oknum Camat Ini Unggah Video Perselingkuhannya Dengan Wanita Cantik

Baca: Viral Bus Tersesat Hingga Masuk Hutan di Wonogiri, Ini Penjelasan Polisi

Depresi

W, Ibu yang mengajak anaknya bunuh diri minum obat hama di Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri diduga mengalami depresi.

Kaur Kesra Desa Bakalan, Arif Santoso, mengatakan, warga menduga Winarsih sudah mengalami depresi selama 8 tahun terakhir ini.

Dia jarang terlihat ke luar rumah, kecuali mengantar anaknya bersekolah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved