Dihabisi Lalu Dikubur di Belakang Indekos, Motif Pembunuhan Mahasiswi Cantik Ini Mulai Terkuak
Motif pembunuhan keji terhadap Wina Ardiani (20), mahasiswi cantik Semester V Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Motif pembunuhan keji terhadap Wina Ardiani (20), mahasiswi cantik Semester V Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu mulai terungkap.
Polisi juga membeberkan kronologi dan fakta-fakta baru pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Wina Ardiani.
Wina Ardiani dikenal sosok baik dan pendiam.
Keluarga pun meminta polisi segera membekuk pelaku pembunuhan.
Teka-teki terbunuhnya Wina Ardiani yang jenazahnya ditemukan terkubur di belakang indekos di Kelurahan Bentiring, Kota Bengkulu, terungkap, diungkap istri pelaku.
Istri penjaga indekos Wina, TK, mengaku suaminya, PI (29) yang telah membunuh Wina.
Baca: Mayat Perempuan di Tepi Jalan banda Aceh-Meulaboh Diduga Korban Pembunuhan
Baca: Anak Hakim Jamaluddin Beberkan Sejumlah Kejanggalan
Baca: Pembunuhan Sadis 2019: Istri Muda Bakar Suami, Anak Cor Jasad Ayahnya hingga Prada DP Mutilasi Pacar
Pembunuhan itu diakui PI saat hendak mengajak TK ke Bengkulu Utara.
TK mengira akan diajak untuk liburan.
Kapolsek Kerkap Ipda Aldinino mengatakan, pengakuan disampaikan TK pada Minggu (8/12/2019).
"Usai mengaku dengan istrinya, pelaku kabur membawa motor," kata Aldinino kepada sejumlah wartawan, Selasa (10/12/2019).

Istri pelaku hingga kini masih ditahan di Mapolsek Kerkap untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sejauh ini polisi telah memeriksa 21 saksi berkaitan kasus pembunuhan mahasiswi tersebut.
Belum diketahui secara pasti motif dari pembunuhan Wina.
Namun, Kapolsek Kerkap Ipda Aldino Amrullah menyebut dari informasi sementara yang didapat, aksi nekat terduga pelaku PA diduga disebabkan rasa sakit hati dan dendam.
Pelaku tidak terima saat korban meminta ganti rugi perbaikan motor yang rusak saat digunakan terduga pelaku.
“Terduga pelaku diduga tidak terima saat korban meminta ganti rugi perbaikan sepeda motor korban yang rusak,” kata Kapolsek.
Menetapkan satu tersangka
Polisi telah menetapkan satu tersangka berinisial WL, yang merupakan penadah motor korban.
PI usai melarikan diri, kemudian menghubungi WL untuk menggadaikan motor Wina seharga Rp 1 juta.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Indramawan Kusuma Trisna di Mapolres Bengkulu, Rabu (11/12/2019) mengatakan, WL memberikan uang Rp 1 juta kepada PI dengan jaminan sepeda motor milik korban.
WL ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh PI merupakan hasil dari tindak kejahatan.
WL disangkakan melanggar pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
WL saat ini ditahan di Mapolres Bengkulu untuk kepentingan penyidikan.
"WL ini menyanggupi permintaan dari terduga pelaku utama pembunuhan ini sebesar Rp 1 juta.
Jadi istilahnya terduga pelaku ini menggadaikan sepeda motor yang ternyata milik korban pembunuhan.
Kita sudah pastikan bahwa sepeda motor ini milik korban.
Kami sudah cek ke Samsat bahwa nomor rangka dan nomor mesin ini sesuai dengan sepeda motor milik korban," jelas Indramawan.
WL diringkus di rumah kontrakannya beberapa hari setelah ditemukannya jenazah Wina.
Dari hasil penyidikan, diketahui bahwa PI menggadaikan sepeda motor Wina, Selasa (3/12/2010) malam atau sesaat setelah pelaku utama mengeksekusi korban.
Polisi telah membentuk tim khusus guna memburu keberadaan PI.
WL ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh PI merupakan hasil dari tindak kejahatan.
WL disangkakan melanggar pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
WL saat ini ditahan di Mapolres Bengkulu untuk kepentingan penyidikan.
"WL ini menyanggupi permintaan dari terduga pelaku utama pembunuhan ini sebesar Rp 1 juta.
Jadi istilahnya terduga pelaku ini menggadaikan sepeda motor yang ternyata milik korban pembunuhan.
Kita sudah pastikan bahwa sepeda motor ini milik korban.
Kami sudah cek ke Samsat bahwa nomor rangka dan nomor mesin ini sesuai dengan sepeda motor milik korban," jelas Indramawan.
WL diringkus di rumah kontrakannya beberapa hari setelah ditemukannya jenazah Wina.
Dari hasil penyidikan, diketahui bahwa PI menggadaikan sepeda motor Wina, Selasa (3/12/2010) malam atau sesaat setelah pelaku utama mengeksekusi korban.
Polisi telah membentuk tim khusus guna memburu keberadaan PI.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Kota Bengkulu dihebohkan dengan temuan jenazah seorang mahasiswi Universitas Bengkulu bernama Wina Andriani yang dikubur di belakang indekos yang disewanya.
Wina sebelumnya dikabarkan hilang selama lima hari.
Berkat pencarian warga dan pihak keluarga akhirnya jenazah Wina ditemukan.
Jenazah Wina ditemukan saat anggota keluarganya menemukan sandal milik Wina di belakang indekos.
Berikut 3 fakta Sosok mahasiswi Universitas Bengkulu Wina Mardiani:
1.Hilang selama lima hari
Sebelum ditemukan tewas terkubur, Wina Mardiani (20) dinyatakan hilang selama lima hari tepatnya sejak Rabu (4/12/2019).
Keluarga dan teman korban sudah mencari keberadaan Wina namun tak membuahkan hasil.
Korban diketahui sudah tinggal di kamar tersebut sejak awal masuk kuliah atau sekitar tahun 2017.
2. Dikubur di Belakang Kos dengan Kepala Terbungkus dan Kaki Terikat
Jasad Wina Mardiani (20) ditemukan di belakang kosnya Kelurahan Beringin Raya, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/1/2019).
Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengenaskan dan sudah menimbulkan aroma busuk.
Mayat korban ditemukan dengan kepala terbungkus karung dan kaki terikat di belakang kosnya.
Korban masih menggunakan pakaian lengkap.
Hanya saja baju dan celana korban dalam kondisi tidak terkancing.
3. Korban Dikenal Baik dan Pendiam
Wina Mardiani (20) mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Bengkulu yang ditemukan tewas terkubur di belakang kamar indekosnya dikenal baik, pendiam dan tertutup.
Korban diketahui sudah tinggal di kamar tersebut sejak awal masuk kuliah atau sekitar tahun 2017.
“Kalau keseharian Wina orangnya memang pendiam dan tertutup.
Kalau sama tetangga kalau negur cuma sekedar negur seperlunya aja.
Tetapi anaknya baik kok," kata Sinta Alena, tetangga sebelah kamar korban Minggu (8/12/2019).
Selama tinggal di indekos itu, Sinta mengaku tidak pernah mendengar atau melihat korban terlibat cekcok atau ribut dengan tetangga atau pun orang lain.
Korban juga tak pernah terlihat membawa teman pria ke indekos tersebut. (Firmansyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TK Akui Suaminya Bunuh Mahasiswi Bengkulu yang Jenazahnya Dikubur di Belakang Indekos",