Minggu, 5 Oktober 2025

Gibran Terjun ke Politik

2 Hal yang Harus Dilawan Gibran Jika Maju sebagai Cawalkot Solo 2020, Salah Satunya Dinasti Politik

Ketua Bapilu dan Pilkada DPD PKS Solo sampaikan lawan besar Gibran jika maju jadi Cawalkot Solo 2020. satu di antaranya adalah soal dinasti politik.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI
Jokowi menggendong Jan Ethes mendampingi Gibran yang menerangkan arti nama La Lembah Manah di RS PKU Muhammadiyah Solo, Jumat (15/11/2019) malam. TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI 

Sugeng pun mengatakan Gibran harus membuktikan dia tidak memakai demokrasi kulit.

"Yang kedua yang harus dilawan oleh Gibran adalah bisa tidak dia membuktikan atau menunjukan demokrasi dia bukan demokrasi kulit," tuturnya.

Sugeng pun menjabarkan contoh demokrasi kulit yang ia maksud kepada Gibran.

"Apa demokrasi kulit itu? Sekedar bilang 'Ya', misalnya hari ini Gibran mau daftar ke PDI-P, karena di Solo sudah ditutup, lalu ada prosesi pelepasan di Graha Saba, ibunya ikut mengantarkan, disambut tari gambyong dan segala macam, ini menunjukan jika Gibran masih memainkan demokrasi kulit," ujar Sugeng dengan tegas.

Sugeng lantas menyoroti soal narasi yang akan dibawa Gibran untuk Kota Solo.

"Kita ini sebagai warga Solo, belum pernah mendapatkan satu narasi yang jelas Solo mau dibawa kemana sama Gibran,"

"Ini substansi demokrasi ada disitu sebenarnya, narasi solo mau dibawa kemana, jadi tidak sekedar penyampaian visi misi," kata Sugeng.

Sugeng menekankan jika warga Solo butuh komunikasi visual yang nyata dari seorang Gibran.

"Tapi menvisualisasikan, butuh komunikasi visual seorang Gibran untuk dia bisa menunjukan kepada semua warga Solo,"

"Ini narasi saya untuk Solo, yang kuat narasinya dari Gibran sendiri, bukan orang lain," tutur Sugeng.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved