Sabtu, 4 Oktober 2025

Dokter Sebut Penanganan Rekonstruksi Bayi Dina Oktavia akan Dilakukan Sampai Usia 17 tahun

Tim dokter berpesan kepada ibunda Muhammad Pandhu Firmansyah, Dina Oktavia, untuk terus menjaga kondisi bayi Pandhu agar terus stabil.

Editor: Dewi Agustina
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Muhammad Pandhu Firmansyah bayi lima bulan dengan Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel) bersama ibu dan neneknya di RSUD Dr Soetomo, Senin (9/12/2019). Pandhu akan ditangani 11 dokter spesialis dari berbagai divisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

"Kami melibatkan 11 dokter spesialis dari berbagai divisi. Sampai 17 tahun terus dipantau dan direkonstruksi," katanya.

Selain itu, tumbuh kembang Pandhu juga akan dipantau langsung oleh dua dokter ahli tumbuh kembang anak.

Muhammad Pandhu Firmansyah, bayi lima bulan dengan Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel) memiliki rongga hingga empat sentimeter pada bagian atas bibir area hidungnya.

Bibir tak sempurna itulah yang membuat Pandhu sulit minum ASI dari ibunya atau meminum susu formula dengan dot.

Dina Oktavia (21 tahun), ibunya, harus menyuapkan susu formula dengan sendok.

Muhammad Pandhu Firmansyah bayi lima bulan dengan Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel) bersama ibu dan neneknya di RSUD Dr Soetomo, Senin (9/12/2019). Pandhu akan ditangani 11 dokter spesialis dari berbagai divisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Muhammad Pandhu Firmansyah bayi lima bulan dengan Hydrocephalus (Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocel) bersama ibu dan neneknya di RSUD Dr Soetomo, Senin (9/12/2019). Pandhu akan ditangani 11 dokter spesialis dari berbagai divisi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Untuk itu Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya menerjunkan tim dokter dari bedah plastik untuk penanganan wajah sumbing pada Pandhu.

Dokter bedah plastik yang menangani Pandhu, dr Lobredia Zarasade SpBpRE (KKF) menjelaskan, langkah awal yang dilakukan timnya yaitu mempersempit jaringan yang terbuka menutup celahnya dengan taping pakai plester dimulai hari ini, Senin (9/12/29/2019).

"Nanti ditaping, ditutup pakai plester dengan sedikit tarikan. jadi celahnya diharapkan bisa menyempit. Prosesnya sederhana, kalau basah nanti plesternya diganti. Makanya keluarga kami ajari juga," ujarnya.

Pemberian plester pada bagian kiri dan kanan dilakukan selama sebulan dan dua bulan sampai lebar celahnya mencapai dua sentimeter.

Sehingga memudahkan proses operasi selanjutnya.

"Saat ini sekaligus pemeriksaan seluruh tim, mulai dokter mata, tht, anak, rehab medik, bedah syaraf," lanjutnya.

Baca: Dina Oktavia yang Viral Usai Ditinggal Suami Tersenyum Bahagia Saat Didatangi Arumi Bachsin

Baca: Dina Oktavia Jungkir Balik Hidupi Bayinya yang Kena Hidrosefalus, Suami Bikin Pengakuan Mengejutkan

Langkah selanjutnya yaitu operasi rekonstruksi soft tissue yaitu kulit dan otot di bawahnya.

Kemudian menunggu satu sampai satu setengah tahun untuk operasi langit-langit mulut Pandhu.

"Setelah operasi akan ada terapi bicara sampai usia 4 tahun, kemudian pasang kawat gigi operasi lanjutan untuk menutup gusinya. Usia 9 tahun akan kami perbaiki lagi," urainya.

Operasi perbaikan wajah, menurutnya bisa sampai 17 tahun saat tulang wajahnya sudah tidak berkembang lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved