Hakim PN Medan yang Ditemukan Tewas dalam Mobil Dikenal Sebagai Sosok yang Care dan Komunikatif
Erintuah mengaku tidak pernah mendengar ada masalah mereka di majelis hakim dalam bermusyawarah
Laporan Wartawan Tribun Medan M.Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hakim sekaligus Humas PN Medan, Erintuah Damanik mengaku mengenal baik almarhum Jamaluddin semasa hidup.
Disebutkan Erintuah, sosok Jamal tidak ada cacatan buruk.
Dia hakim karir di PN Medan sejak tahun 2015.
Sudah hampir empat tahun mereka saling kenal dan bergaul bersama. Kebetulan sesama Humas sudah tiga tahun lebih.
"Saya mengenal pribadi beliau adalah pribadi yang hangat. Sangat menyenangkan, ramah dan sopan," kata Erintuah di PN Medan, Senin (2/12/2019).
Erintuah menambahkan bahwa semua orang di lingkungan di pengadilan ini ditemani dan disapa oleh Jamal.
"Ada istilah beliau untuk memperakrab dirinya kepada orang lain untuk menghilangkan jarak dengan memanggil bro gitu. Jadi semua dipanggil bro. Dia memang orangnya sangat care dan komunikatif," ungkapnya.
Perihal menangani kasus perkara, kata Erintuah, dia (Jamaluddin) biasa saja.
Erintuah mengaku tidak pernah mendengar ada masalah mereka di majelis hakim dalam bermusyawarah.
Bahkan sudah beberapa pimpinan disini, belum pernah ada yang menghadap kepada pimpinan karena majelis mereka bermasalah dalam bermusyawarah.
"Kalau masalah pribadi sebelum meninggal dia tidak ada cerita," jelas Erintuah.
Sebelumnya, polisi menduga kuat jika Hakim pengadilan Negeri Medan Jamaluddin tewas karena dibunuh.
Hal itu dikuatkan dari hasil penyelidikan dan penyidikan dari tim gabungan Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan.
Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto juga membenarkan dugaan pembunuhan itu.
Pihaknya sudah melakukan autopsi terhadap jenazah Jamaluddin yang ditemukan di dalam mobil Toyota Prado BK 77 HD miliknya yang terperosok di perkebunan sawit kawasan Desa Sukadame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (2/12/2019).
“Sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium, dugaan sementara yang bersangkutan adalah dibunuh," kata Agus, Minggu (1/12/2019) kemarin.
"Kemudian masih kita uji cairan lambungnya, apakah dia meninggal dalam keadaan berdaya atau tidak,” sambungnya.
Posisi jenazah Jamaluddin ditemukan di kursi barisan kedua.
Mengenakan pakaian olahraga hijau bertulis Pengadilan Negeri Medan.
Barang-barang berharga Jamaluddin tidak ada yang hilang, mulai dari kalung, cincin, hingga jam masih menempel di badan korban.
Kemudian ada beberapa informasi terkait dengan sebelum kejadian, ada beberapa informasi, diperoleh dan didalami penyelidik dan penyidik jajaran Polda Sumut dan Polrestabes Medan.
“Mohon doanya agar segera terungkap,” pungkas Agus. (mak/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Semasa Hidup Jamaluddin Sering Panggil Bro pada Semua Orang untuk Mendekatkan Diri