Kamis, 2 Oktober 2025

Deputi Pengkajian dan Materi Paparkan GBHIP kepada Ormas Se- Kota Bandung

Deputi Pengkajian dan Materi Paparkan GBHIP kepada Ormas se- Kota Bandung

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Deputi Pengkajian dan Materi Paparkan GBHIP kepada Ormas Se- Kota Bandung
ISTIMEWA
Deputi Pengkajian dan Materi, Prof. Dr. FX Adji Samekto.

TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG-Deputi Pengkajian dan Materi, Prof. Dr. FX Adji Samekto menjelaskan Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila (GBHIP) di hadapan organisasi keagamaan dan kepemudaan se-kota Bandung, Jawa Barat.

Baca: Komisi X DPR Dukung BPIP Jadikan Pancasila Mata Pelajaran Wajib

Organisasi kagamaan dan kepemudaan yang hadir antara lain berasal dari: HKTI, FKPPI, Pemuda Karya, Organisasi Kelompok Cipayung, Fatayat NU, Pemuda Muhammadiah, Pemuda PERSIS dan sejumlah ormas keagamaan dan kepemudaan lainnya.

Baca: BPIP Gelar Musyawarah Nasional Pemantapan Pancasila dengan Pejabat BUMN

Prof. Adji menerangkan GBHIP telah disusun sejak Desember 2018, ditandatangani oleh Ibu Ketua Dewan Pengarah BPIP Dr.(HC). Hj. Megawati Soekarnoputeri serta anggota Dewan Pengarah BPIP yang lainnya pada 1 Agustus 2019.

“Pancasila sebagai ideologi bukan sekadar mengatur tingkah laku, tidak seperti itu. Jika hanya seperti itu, itu mereduksi Pancasila," kata dia.

Baca: Kemendagri Sebut Pernyataan FPI tentang Kesetiaan pada Pancasila Terpisah dari Anggaran Dasarnya

"Lebih dari sekadar mengatur tingkah laku, Pancasila juga merupakan welthanschauung atau pandangan hidup (way of life) yang harus direalitetkan/diwujudkan ke dalam sasaran-sasaran pembangunan," lanjutnya.

Sasaran-sasaran pembangunan itu, yang kemudian dirumuskan dalam GBHIP.

Menurut penjelasan Prof. Adji GBHIP dirumuskan berdasarkan naskah-naskah dokumen negara yang disusun oleh tokoh-tokoh pendiri bangsa pada era 1950-an (era di penguatan terhadap nilai-nilai Pancasila dilakukan).

Baca: Peneliti LIPI: BPIP Jangan Mengulang Cara P4 di Masa Orba

Dokumen-dokumen negara tersebut diperoleh dari Keluarga Bung Hatta, Bung Yamin dan keluarga tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.

Prof. Adji juga menerangkan sumber utama dari GBHIP adalah Pidato Ir. Soekarno 1 Juni 1945 dalam Sidang BPUPK di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat. Pidato tersebut dikenal sebagai Pidato Pancasila 1 Juni.

Menurut Prof. Adji, nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno dari dalam Bumi Indonesia dicetuskan pada Pidato 1 Juni 1945. Selanjutnya terjadi dialektika di anatara tokoh-tokoh pendiri Bangsa Indonesia, seperti pada 22 Juni 1945.

Setelah mengalami proses dialektika, Pancasila diformulasikan ke dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 45) pada 18 Agustus 1945.

Baca: Komisi X DPR Dukung BPIP Jadikan Pancasila Mata Pelajaran Wajib

Namun original intent nilai-nilai Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, dan nilai-nilai itu sifatnya tetap. Prof. Adji menerangkan dari nilai-nilai yang terdapat pada Pidato Pancasila 1 Juni 1945 sasaran-sasaran pembanunan di dalam GBHIP dirumuskan.

Ada tujuh sasaran pembangunan yang terumuskan di dalam GBHIP, namun yang paling utama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan mental.

Selain itu, ada juga pembangunan bidang hukum, lingkungan, transportasi dan kesehatan. Tujuannya adalah untuk membebaskan Rakyat Indonesia dari penderitaan.

GBHI ini juga diharapkan bisa menjadi paradigma pembangunan Indonesia, yang selama ini terlalu berorientasi pada pola pikir pembangunan barat yang kapitalistik.        

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved