Sabtu, 4 Oktober 2025

VIRAL Akun Twitter Tulis Ujaran Kebencian Hina Warga Jogja, Pelaku akan Segera Dilaporkan

Terdapat ujaran kebencian yang menyinggung warga Jogja di media sosial Twitter. Warga menyebutkan akan segera melaporkan ke Polda DIY.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Twitter @PenjahatGunung
Seorang warganet melontar ujaran kebencian yang dianggap menghina warga Jogja. Seorang warga mengaku akan segera melaporkan ke Polda DIY. 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial Twitter sedang dihebohkan cuitan dua akun yang dianggap menghina masyarakat Yogyakarta.

Dua akun tersebut di antaranya @rayydarkkk dan @16resistance.

Awalnya, cuitan yang dianggap menghina itu dilontarkan akun Twitter @rayydarkkk saat mengomentari cuitan Khaira Nissa di akun Twitter pribadinya, @kzahras, Senin (25/11/2019).

Awalnya, Khaira hanya menceritakan pengalamannya mengobrol dengan seorang sopir taksi di Yogyakarta.

Khaira menyebutkan, dirinya mencoba menanyakan berapa tarif taksi dari Bandar Udara Adisutjipto menuju sebuah hotel.

"Oiya tadi iseng nanya tarif taksi Bandara Adisutjipto sampai hotel, katanya Rp 100 ribu.

Kutanya, 'jauh ya, Pak, emangnya?', dijawab 'iya, Mbak, jauh muternya'," tulis Khaira.

Lalu Khaira menceritakan, saat dirinya mengecek tarif di aplikasi taksi online, ia mendapati tarif jauh lebih murah.

"Pas gw cek di maps cuma 5 menit jarak tempuh mobil dan di aplikasi taksi online cuma Rp 11 ribu," ungkap Khaira.

Pemilik akun @rayydarkkk membalas cuitan tersebut dengan ujaran kebencian.

Ucapan itu pun sontak membuat warganet geram.

Namun, setiap kali ada yang mengingatkan, akun @rayydarkkk justru semakin gencar melontarkan ujaran kebenciannya.

"Itulah kerjaan orang Jawa pasti, kapok gw ke Jogja, Jogja menurut gw miris literally warganya semua miskin dan kam**ngan. Kalo wisatawan datang, apa-apa dimahalin,"
ujar @rayydarkkk membalas cuitan Khaira.

Tangkapan Layar Twitter @PenjahatGunung Tentang @rayydarkkk
Seorang warganet melontarkan ujaran kebencian pada warga Jogja. (Tangkapan layar Twitter)

Menurut penelusuran Tribunnews.com, saat ini akun @rayydarkkk sedang ditangguhkan oleh Twitter sehingga tidak dapat diakses lagi.

Sementara itu, ujaran kebencian yang sama dilontarkan akun Twitter @16resistance.

Ia melontarkan kata-kata kasar saat membalas komentar di Twitter.

"Ini sifat asli orang Jawa. Seperti an***g, sudah miskin, t*l*l, Jogja an***ng,"
tulis dia.

Tangkapan Layar @16resistance
Akun Twitter @16resistance melontarkan ujaran kebencian pada warga Jogja. (Tangkapan layar Twitter)

Kedua akun tersebut pun mendapat kecaman keras dari warganet.

Banyak yang tidak terima dengan penghinaan tersebut.

Seorang warga Jogja, Agung Wahyu Saputro, melalui akun Twitternya@PenjahatGunung, mengomentari ujaran kebencian yang dilontarkan @rayydarkkk.

Agung meminta @rayydarkkk untuk tidak menghina sebuah daerah.

Ia pun menyampaikan, sebaiknya @rayydarkkk melayangkan pengaduan resmi ke kepolisian apabila memiliki masalah di Yogyakarta.

"Halo mas  @rayydarkkk, kalo kamu ada masalah di Jogja, boleh lo melakukan pengaduan di kepolisian, mention ke @PoldaJogja pun boleh. Anda nggak perlu bikin tweet menghina sebuah daerah, semua yang melenceng aturan bisa dilaporkan ke kantor Polisi terdekat kok."

Saat dihubungi Tribunnews.com, Agung mengaku menyesalkan ujaran kebencian yang dilontarkan pemilik akun @rayydarkkk.

"Harusnya tidak boleh lah menghina suatu daerah atau ras," ujar Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2019).

Menurutnya, bila yang dipermasalahkan adalah mahalnya wisata di Yogyakarta maka semestinya @rayydarkkk melaporkannya langsung ke pihak terkait.

"Karena si pemilik akun mengeluhkan mahalnya biaya wisata di Jogja, ya seharusnya dia melakukan protes secara resmi ataupun non resmi ke pihak terkait," kata Agung.

Ia menambahkan, sebenarnya dirinya tidak akan mempermasalahkan jika pemilik akun tersebut sekadar menyampaikan keluhan di Twitter.

Menurutnya, menyampaikan kritik dapat dilakukan tanpa perlu menjelek-jelekkan.

Agung menyebutkan, sekitar pukul 14.00 WIB dirinya bersama sejumlah warga Jogja akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.

"Pukul dua mau ke Polda," ungkap Agung.

Diduga Akun Palsu

Sementara itu, Agung menduga, akun @rayydarkkk dan @16resistance merupakan akun palsu yang menggunakan nama orang lain.

"Jika dikaji lagi isi akun Twitter-nya, di akun @rayydarkkk maupun @16resistance, mereka sepertinya bukan akun asli."

"Mungkin ada pihak yang ingin menjatuhkan pihak lain," ujar Agung.

Menurut penelusuran Tribunnews.com, terdapat akun Instagram dengan nama yang serupa dengan akun Twitter tersebut.

Warganet pun mengecam di kolom komentar akun Instagram @rayydark karena menduganya sebagai pemilik akun Twitter @rayydarkkk.

Namun akun Instagram @rayydark milik Ariejulian tersebut memberi klarifikasi melalui fitur Instastory dengan menyatakan bahwa akun Twitter yang menggunakan identitasnya tersebut bukanlah miliknya.

"Hei guys, gue kasih tau sekali lagi, gue nggak pakai Twitter, nggak pakai FB, Line. Kalau ada berarti itu fake, ya," tulisnya di Instastory.

Tangkapan Layar Instastory @rayydark
Pemilik akun Instagram @rayydark menyebutkan dirinya tidak memiliki akun Twitter. (Tangkap layar IG Story Ariejulian)

Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com belum mendapatkan konfirmasi dari pemilik akun Instagram @rayydark tersebut.

Sementara itu, kepada Tribunnews.com, pemilik akun Instagram @16resistance mengatakan akun Twitter @16resistance bukanlah miliknya.

"Itu fake akun atau akun bot, saya sudah tidak memakai Twitter sejak 2016," ungkap pemilik akun bernama Maulana Rafli, Selasa (26/11/2019).

Maulana menyebutkan, dirinya akan segera melaporkan akun Twitter yang menggunakan identitasnya ke kepolisian.

"Hari ini saya mau (melaporkan) ke unit Cyber Crime untuk melacak tersangkanya," ujar Maulana.

Ia menambahkan, setelah selesai membuat laporan, dirinya akan segera memberikan klarifikasi di akun Instagram-nya.

Namun, hingga saat ini Tribunnews.com belum dapat mengakses unggahan Maulana di Instagram karena akun tersebut masih diprivasi.

Tanggapan Kepolisian

Kepada Tribunnews.com, Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto menyebutkan belum menerima laporan terkait adanya ujaran kebencian yang dianggap menghina warga Jogja di media sosial Twitter.

"Sampai hari ini, belum ada laporan," ujar Yulianto saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019) siang, sekitar pukul 13.20 WIB.

Yulianto menyebutkan, kepolisian akan segera menindaklanjuti dengan penyelidikan apabila sudah ada yang melapor.

"Kalau memang ada laporan akan kami tindak lanjuti dengan penyelidikan, kalau misalnya bisa dinaikkan ke tingkat penyidikan ya kita naikkan ke tingkat penyidikan," jelas Yulianto.

Yulianto menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan berdasarkan laporan yang masuk ke kepolisian.

Warga yang merasa keberatan pun dapat melaporkannya sendiri maupun secara berkelompok.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved