Terancam Dipenjara, Istri yang Siram Suami Pakai Air Keras Mengaku Tak Menyesal, Ini Alasannya
Kondisi hubungan Panut dan Tri Wahyuni yang renggang, rupanya dimanfaatkan Toni Wibowo.
Akibat siraman cairan itu juga, korban berteriak-teriak minta tolong kepada tetangga mereka.
Setelah itu, Panut hanya merasakan pedih di bagian kulit wajah dan sebagian badannya. Lalu, ia dilarikan ke Puskemas Seputih Mataram untuk mendapatkan perawatan.
Baca: Pergoki Istri Mandi Bareng Kakek 60 Tahun, Suami Stres hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Tetangga korban mengatakan, pada saat kejadian mendengar suara teriakan kesakitan dari dalam rumah.
Kemudian terlihat Panut keluar rumah meminta warga membawanya ke rumah sakit.
Salah seorang tetangga korban menjelaskan, saat peristiwa itu Panut hanya menutupi bagian wajahnya dengan alasan pedih.
"Ia hanya menjelaskan jika saat pulang, tiba-tiba ada yang menyiramnya dengan cairan dari arah belakang. Ia tidak melihat siapa yang menyiram dan hanya minta tolong supaya dibawa ke Puskemas," kata narasumber yang enggan disebut namanya.
Melihat kondisi Panut yang meringis, warga yang berdatangan lalu membawa korban ke Puskesmas Seputih Mataram.
Beruntung, korban cepat mendapat perawatan sehingga luka akibat siraman air keras tak berakibat fatal.
Gara-gara Nafkah Anak
Alasan tak lagi memberi nafkah untuk sang buah hati, seorang istri di Kampung Utama Jaya, Kecamatan Seputih Mataram siram suami dengan air keras.
Nahas buat korban Panut alias Bibit (45), sudah jatuh tertimpa tangga, aksi sang istri Tri Wahyuni (27) yang melakukan penyiraman rupanya dibantu oleh orang lain yang selama ini rupanya menjadi lelaki idaman lain Tri Wahyuni, yakni Toni Wibowo (30) warga Kampung Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar.
Akibat aksi penyiraman itu, Panut harus mengalami luka melepuh di bagian wajah hingga badannya.
Ia juga harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Pengakuan Tri Wahyuni kepada penyidik Polsek Seputih Mataram, Selasa (26/11/2019), ia kesal dengan Panut lantaran tak bisa lagi berkomunikasi, dan pada waktu hampir bersamaan anak mereka sakit dan butuh perawatan.
"Saya emosi karena minta uang untuk berobat anak tapi dia (Panut) gak pernah kasih. Padahal anak butuh uang buat berobat sudah satu Minggu terakhir ini," jelas Tri Wahyuni.
Selain itu, aksi penyiraman air keras kepada Panut rupanya juga sudah direncanakan oleh Tri Wahyuni.