Ratusan Rumah di Pulau Sebuku Rata dengan Tanah, Lebih dari 1.000 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Pasca insiden lautan api membakar permukiman warga di tiga RT, Desa Sungaibali, Kecamatan Pulau Sebuku, ratusan rumah kini rata dengan tanah.
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - Pasca insiden lautan api membakar permukiman warga di tiga RT, Desa Sungaibali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru ratusan rumah kini rata dengan tanah.
Kobaran api baru bisa dilokalisir sekitar pukul 03.00 Wita tadi pagi.
Data sementara beredar di medsos diperoleh banjarmasinpost.co.id, akibat kejadian itu sekitar 1.800 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Ribuan jiwa yang kehilangan tempat tinggal tersebar di RT 01, 03 dan 04.
Sementara jumlah rumah terbakar sekitar 469 rumah di tempati sekitar 600 kepala keluarga.
Mantan Kepala Desa Sungaibali Abdul Sahid membenarkan, pascakejadian ratusan rumah dan kepala keluarga terdiri dari sekitar 1.000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Namun menurut Sahid, memastikan jumlah rumah yang terdampak, saat ini pihak desa dan kecamatan masih melakukan pendataan.

"Masih dilakukan pendataan. Tapi kalau 3.000an rumah ada," kata Sahid.
Sementara korban yang terdampak, sebagian besar masing-masing tinggal di rumah keluarga yang jauh dari lokasi kejadian.
"Dapur umum dari desa sudah dibangun. Dari kabupaten belum, masih dalam perjalanan naik feri," katanya.
BPBD Kesulitan Bantu
Sebelumnya, musibah kebakaran terjadi di Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru, Sabtu (23/11/2019) malam, masih terus berkobar sampai saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan pihaknya sudah mengetahui terkait dengan musibah ini.
Baca: Kebakaran di Pulau Sebuku, BPBD Kalsel Tak Bisa Kirim Bantuan Lewat Udara
Baca: Diduga Kaget Ada Kebakaran, Pria Berusia 67 Tahun di Banjarmasin Ini Meninggal Dunia
Baca: Gudang Toko Kertas di Ciputat Dilahap Si Jago Merah
"Saat ini tidak ada lagi helikopter di BPBD, sehingga tidak bisa dikirim bantuan lewat udara ke kota baru," katanya saat dihubungi Banjarmasin Post, Sabtu (23/11/2019) pukul 23.11 Wita.
Menurutnya, bulan Oktober lalu, helikopter sudah dikembalikan.
"Kondisi air juga surut sehingga sulit mendatangi lokasi. Memang salah satu upaya paling cepat memang menggunakan helikopter," katanya.
Pihaknya masih menunggu informasi akurat terkait dengan musibah itu.
Untuk sementara data yang diterima sudah puluhan rumah yang terbakar.
Sebelumnya, kebakaran besar kembali terjadi di Kabupaten Kotabaru.
Si jago merah, kali ini mengamuk di permukiman warga di Desa Sungaibali, Kecamatan Pulau Sebuku Kotabaru, Sabtu (23/11/2019) sekitar pukul 22.00 Wita.

Diperoleh informasi, hingga berita diturunkan, sampai pukul 23.00 Wita, api masih berkobar, bahkan sudah meluluhlantakkan ratusan buah rumah.
"Kalau dari los pasar menuju ke arah atas, permukiman warga seberang menyeberang sudah habis. Kalau 100-an rumah ada yang terbakar," kata Kades Ujung Khusairin kepada banjarmasinpost.co.id.
Khusairin membenarkan sampai saat ini masih berkobar dan melumat bangunan rumah warga.
Beruntung api tidak sempat merambat ke permukiman warga di Desa Rampa (Sebuku).
"Karena api merambat ke permukiman di Rampa. Jadi los pasar terpaksa dirobohkan menggunakan alat berat. Saat ini saja kami membantu lakukan evakuasi. Api masih menyala," katanya.
Baca: Kebakaran Kandang di Jombang, 3.000 Ayam Terbakar Hidup-Hidup
Baca: Anak yang Dipasung Ayahnya dan Tewas Terbakar Pernah Diusir Tetangga, Ibunya Baru Meninggal 40 Hari
Api terus berkobar melumat bangunan rumah warga yang sebagian besar dari bangunan kayu.
Selain saat kejadian angin bertiup cukup kencang, hanya hitungn menit api pun bisa merambat dari satu bangunan ke bangunan yang lain.
Sementara diakui Khusairin, minimnya fasilitas pemadam kebakaran. Meski dibantu beberapa unit pemadam perusahaan, namun masih kewalahan upaya melokalisir titik api.
Belum diketahui penyebab kebakaran, namun dipastikan ratusan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. (BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Ratusan Rumah di Pulau Sebuku Terbakar, Ribuan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal