Pelaku Siswa SMA Tusuk Guru Bantul Masih di Bawah Umur & Alami Gangguan Jiwa, Ini Langkah Polisi
Pelaku penusukan kasus siswa SMA tusuk ibu guru sendiri di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dibawah umur dan mengalami gangguan jiwa.
Pelaku Siswa SMA Tusuk Guru di Bantul Masih Dibawah umur dan Alami Gangguan Jiwa, Ini Langkah Polisi
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penusukan kasus siswa SMA tusuk ibu guru sendiri di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dibawah umur dan mengalami gangguan jiwa.
Namun demikian, proses hukum bagi pelaku penusukan yang dilakukan siswa terhadap gurunya itu akan tetap berjalan.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengatakan, berdasar keterangan dari orangtua pelaku, pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Penyampaian dari orangtua, sang pelaku ini kebetulan anak di bawah umur. Bahwa yang bersangkutan ini dalam perawatan karena ada gangguan kejiwaan," ujar Riko Sanjaya.
Atas fakta tersebut, pihaknya akan meminta surat keterangan gangguan jiwa kepada orangtua pelaku agar nantinya bisa dilampirkan saat proses pemberkasan perkara.
Sementara itu, karena pelaku masih dibawa umur, Riko menjelaskan, perkara tersebut akan ditangani unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Bantul.
"Perkara tersebut, saat ini masih dalam proses sidik dan akan tetap diproses sesuai prosedur. Perkara ini yang menangani unit PPA," kata Kastreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya.
Motif
Diketahui siswa SMA pelaku penusukan yang berinisial CB (16) menusuk gurunya sendiri lantaran dilatarbelakangi motif asmara.
Penusukan tersebut dilakukan CB kepada WB di rumah korban di Srandakan, Bantul pada Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
CB yang merupakan anak didik korban, diketahui menaruh rasa cinta ibu gurunya sendiri.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto yang mendapat informasi setelah melakukan interograsi pada pelaku.
"Pelaku bilang kalau dia sayang, cinta, sama Bu Guru. Tapi, cintanya ini kan tidak pernah direspon ya, karena korban sudah punya suami," ujar Muryanto, dikutip dari TribunJogja.
Luka Parah
Adapun kondisi guru yang ditusuk kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Dr Sarjito Yogyakarta.
Guru yang berinisial WP tersebut mengalami luka serius dan harus menjalani operasi setelah mengalami luka dibagian abdomen atau perut.
Hal itu diungkapkan pihak rumah sakit Dr Sarjito melalui bagian hukum dan Humar RSUP Dr Sarjito banu Hermawan.
Banu menyampaikan, WP kehilangan banyak darah sekitar 3.000 cc itu, namun kini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah mulai bisa berkomunikasi.
"Lukanya dibagian abdomen atau perut, pendarahannya cukup hebat. Diperkirakan korban kehilangan darah hingga 3.000 cc, saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, sudah mulai bisa berkomunikasi," katanya.
Koronologi
Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto menjelaskan bagaimana kronologi dari peristiwa yang dialami guru honorer suatu SMA di Bantul tersebut.
"Peristiwanya ini sangat unik memang, guru WP memang sudah bersuami, sudah pulang di rumahnya, kejadiannya jam 10.00 WIB dan ibu guru sudah tertidur di kediamannya," ungkap Muryanto.
Pada malam tersebut, sang suami sedang tidak ada di rumah karena sedang rapat kampung di masjid dekat rumah.
Korban hanya bersama sang mertua yang sedang menyaksikan tayangan televisi di ruang tengah.
Rumah korban hanya mempunyai satu pintu permanen terletak di depan rumah.
Sisanya pintu tersebut hanya sebatas kain sehingga bisa leluasa untuk pelaku masuk.
"Karena posisi pintu depan tidak menguntungkan, maka pelaku nekat menyelinap melalui pintu belakang di dapur," tambah Muryanto.
Tak jauh dari dapur, pelaku menyusuri jalan dan bertemu dengan kamar korban saat korban sedang tidur.
"Menurut pengakuan pelaku saat itu lanngsung ditusuk menggunakan pisau dapur yang sudah disiapkan dari rumah," ujarnya.
Kompol Muryanto juga menyebutkan jika pelaku mengaku tidak melakukan tindakan asusila kepada korban, murni hanya menusuk saja.
"Karena saya interogasi berkali-kali dengan penyidik, dia tidak melakukan tindakan asusila terhadap korban," imbuhnya.
Namun sejauh ini, Polisi belum mendapatkan konfirmasi langsung dari korban apakah benar pelaku tidak melakukan tindakan asusila.
Saat ini pelaku masih dalam proses pendampingan Unit PPA di Polres Bantul karena pelaku masih tergolong di bawah umur.
(Tribunnews.com/tio/InzaMaliana) (TribunJogaj.com/Ahmad Syarifudin/Azka Ramadhan)