Rabu, 1 Oktober 2025

72 Warga Positif, Ini Langkah Menkes Terawan Atasi Masalah Hepatitis A di Depok

Menkes Terawan Agus Putranto telah melakukan pencegahan menyebarnya virus hepatitis A, dan tindakan medis bagi penderita hepatitis A di wilayah Depok.

Penulis: Rica Agustina
Tribunnews/Irwan Rismawan
Terawan Agus Putranto 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan, Menkes sudah mengambil langkah-langkah antisipasi terkait mewabahnya penyakit hepatitis A di wilayah Depok, Jawa Barat.

Pencegahan dilakukan agar virus hepatitis A tidak semakin meluas.

Hingga saat ini di wilayah Depok, sudah ada 72 warga yang menderita penyakit hepatitis A.

"Penelusuran yang dilakukan, penderitanya sebanyak 72 kasus (hepatitis A), 38 laki-laki, 34 perempuan, saat ini kasus hepatitis A yang dirawat sebanyak 3 orang," kata Terawan dilansir dari YouTube tvOneNews, Kamis (21/11/2019).

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. (Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com)

Sebagian besar penderita hepatitis A tersebut berasal dari SMPN 20 Depok.

Seperti diketahui, puluhan siswa SMPN 20 Depok terkena virus hepatitis A dengan gejala lemas secara bersaman beberapa waktu lalu saat sedang upacara.

Setelah dilakukan pemeriksaan yakni dengan cara sampling darah, sebanyak 40 siswa dan tiga guru terserang penyakit hepatitis A.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan penyakit hepatitis A mewabah di SMPN 2 Depok termasuk sebagai kategori kejadian luar biasa (KLB) parsial.

Disebut demikian, sebab kejadian tersebut hanya menjangkiti sebagaian wilayah Depok, khususnya SMPN 20 Depok.

Menindaklanjuti hal itu, Terawan memastikan pihaknya sudah melakukan penanganan atas kejadian mewabahnya penyakit hepatitis A.

Pertama, Menkes akan melakukan pencegahan penyebaran penyakit.

Kedua, tindakan medis akan dilakukan Menkes untuk penyembuhan penderita hepatitis A.

Hepatitis A Serang Siswa di SMPN 20 Depok, Dinkes Tetapkan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Parsial

Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok menetapkan kasus terjangkitnya virus hepatitis A di SMP Negeri 20 Depok, Jawa Barat, berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Parsial

Status itu ditetapkan setelah 40 siswa dan tiga guru di SMP Negeri 20 Depok terserang penyakit hepatitis A dalam seminggu terakhir ini.

Penyelidikan terkait penyebab mewabahnya penyakit hepatitis A masih dilakukan oleh Dinkes Depok.

Sementara itu, meskipun sudah berstatus KLB, proses belajar mengajar di SMPN 20 Depok masih berjalan seperti biasa.

Wakil Kepala SMPN 20 Depok, Atyatul Farida mengatakan, tidak ada pengurangan jam belajar mengajar, bahkan proses belajar mengajar masih berjalan seperti biasa.

Deteksi sejak dini Hepatitis
Deteksi sejak dini Hepatitis (Tribun Jateng /Hermawan Handaka)

"Tetap seperti biasa, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berjalan seperti biasa, yang masuk Alhamdulillah, kalaupun ada siswa yang tidak masuk, itu karena kekhawatiran orang tua saja," kata Farida dilansir dari YouTube tvOneNews, Kamis(21/11/2019).

Pihak sekolah pun sudah melakukan penyuluhan kepada siswa dan orangtua siswa terkait penyakit hepatitis A.

"Hari Rabu dan Kamis sudah ada penyuluhan untuk orangtua, hari Senin siswa juga mendapatkan penyuluhan," ungkap Frida.

Pada saat penyuluhan, pihak sekolah menghimbau kepada para siswa untuk hidup dalam pola yang sehat.

Ketika akan makan, siswa diminta mencuci tangan terlebih dahulu, dan setelah dari kamar mandi, siswa juga diminta mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

Ilustrasi mencuci tangan dengan sabun.
Ilustrasi mencuci tangan dengan sabun. (medicalnewstoday.com)

"Penyuluhan kemarin, sudah dikatakan kepada siswa, kalau cuci tangan tidak menggunakan sabun, 50 persen kuman hilang, tetapi kalau menggunakan sabun, 80 persen kuman hilang," kata Frida.

Sekolah juga telah melakukan upaya-upaya lainnya untuk melakukan pencegahan mewabah penyakit hepatitis A.

Bekerjasama dengan Dinkes dan Puskesmas setempat, pihak sekolah telah mengambil sampel darah siswa.

Beberapa siswa yang merasa pusing, dan lemas diambil darahnya untuk mendeteksi adanya virus hepatitis A.

Selain itu, dilakukan pengecekan pada pedagang makanan di kantin dan pedagang makanan di sekitar lingkungan sekolah.

Pihak sekolah juga akan membuka posko kesehatan.

Bagi orangtua-orangtua siswa yang masih khawatir dengan kondisi anaknya, dapat memeriksakan anaknya ke posko yang disediakan sekolah.

"Orangtua yang khawatir anaknya terjangkit (hepatitis A), silakan dicek di posko, kami membuka posko," kata wakil kepala SMPN 20 Depok.

Sementara itu, satu dari orangtua siswa yang bersekolah di SMPN 20 Depok, Agus mengatakan, ia memang khawatir dengan kondisi lingkungan sekolah anaknya saat ini.

Namun, Agus akan tetap mengikuti prosedur dari sekolah.

Baginya, pendidikan sangat penting, sehingga jika menurut sekolah keadaan aman, ia akan mengizinkan anaknya besekolah.

Agus pun sudah melakukan antisipasi dengan memberikan bekal makanan kepada anaknya agar tidak jajan sembarangan.

"Kemarin sudah mendapatkan vaksin dari pihak sekolah, dan untuk sementara dibawakan bekal sendiri dari rumah," kata Agus.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved