Minggu, 5 Oktober 2025

Bom di Mapolrestabes Medan

Pengakuan Korban Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Bom Meledak Sesaat setelah Pelaku Dihentikan

Korban ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Bripka Juli Chandra mengatakan pelaku meledakan diri saat setelah dihentikan oleh 3 rekannya.

Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Tim gabungan Inafis dan Labfor melakukan olah TKP di depan gedung Mapolrestabes Medan pascabom bunuh diri yang dilakukan seorang pemuda, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Akibat peristiwa tersebut pelaku tewas dan enam orang mengalami luka-luka, empat diantaranya personel kepolisian. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

"Dan biasanya kalau ojek itu enggak boleh masuk biasanya gitu kan," terang Bripka Juli Chandra.

Seperti yang diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di halaman Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.

Ledakan terjadi saat anggota polisi selesai melakukan apel pagi.

Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Jubir BIN: Pelaku Orang Baru di Dunia Teror

Juru Bicara (Jubir) Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto angkat bicara terkait dengan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Wawan Purwanto menyampaikan hal tersebut saat menghadiri wawancara di acara Metro Hari Ini, Rabu (13/11/2019). 

Menurut Wawan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan adalah pendatang baru dalam dunia teror.

Diketahui pelaku berinisial RMN, berusia 24 tahun.

"Data memang belum ada ya, newcomer, dia pendatang baru ya di dunia ini, di dunia teror ya," jelas Wawan Purwanto dalam tayangan yang diunggah YouTube metrotvnews, Rabu.

Wawan BIN
Jubir BIN memberi tanggapannya terkait dengan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019)

Wawan menjelaskan jika dilihat dari polanya, pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan menggunakan pola Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Kemudian kalau dari polanya, pola yang dimainkan pola JAD ya, pola yang afiliasinya ke ISIS," terang Wawan Purwanto.

Menurut Wawan, kemungkinan pelaku terpapar radikalisme dari media sosial.

Pihaknya masih menggali sampai sejauh mana keterpaparan radikalisme pelaku yang merupakan pendatang baru.

Karena sebelumnya tidak ada catatan-catatan dari DPO terkait dengan pelaku.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved