Senin, 6 Oktober 2025

Siapkan Calon Pemimpin Nasional, PDI Perjuangan Perkuat Infrastruktur Kepartaian

Hasto berkunjung dalam rangka peletakan bata pertama pembangunan kantor DPD PDIP Kalimantan Tengah

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka peletakan bata pertama pembangunan kantor DPD PDIP Kalimantan Tengah, Sabtu (26/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA-PDI Perjuangan berkomitmen untuk terus melahirkan calon pemimpin nasional dari daerah seperti halnya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yang awalnya Wali Kota Solo, kemudian menjadi presiden RI.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, partainya akan terus melakukan kaderisasi kepemimpinan melalui pemantapan infrastruktur partai. Termasuk pembangunan kantor baru.

Baca: Dulu Kecewa dan Kritik soal Pemilihan Menhan, kini Pro Jokowi (Projo) Sebut Prabowo Patriot Sejati

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (26/10/2019). Hasto berkunjung dalam rangka peletakan bata pertama pembangunan kantor DPD PDIP Kalimantan Tengah.

"Kantor ini desainnya sebagai pusat pengorganisasian kegiatan partai. Maka ada ciri kebudayaan kita dengan rumah betang, PDI Perjuangan selalu kukuh dengan jalan kebudayaan," ujar Hasto.

Turut menyertai Hasto dalam kunjungannya ke Kalteng, Wakil Sekjen PDIP Arif Wibowo termasuk Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan, lanjut Hasto membangun kantor untuk kegiatan partai bagian dari proses pelembagaan politik.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, PDIP pada kongres V di Denpasar, Bali beberapa bulan lalu telah menegaskan diri sebagai partai pelopor. Ada dua ciri partai partai pelopor.

Baca: Anak Jokowi dan Prabowo Disarankan Ikut Jejak Ayah, Gibran Rakabuming Beri Kode Ini Bersama Didit

Ciri pertama adalah kantor partai sebagai pusat pendidikan politik kader. Berdasarkan penelitian, kata Hasto, mayoritas kepala daerah yang berkomitmen terhadap Pancasila, NKRI dan menjalankan konstitusi adalah berasal dari PDI Perjuangan.

“Ini bisa terjadi karena proses kaderisasi politik yang benar. Terbukti pada 2014 lalu, kaderisasi itu berpuncak dengan berhasilnya Jokowi muncul sebagai pemimpin yang berasal dari bawah untuk menjadi presiden,” kata dia.

Jokowi lanjutnya,berproses dari wali kota hingga menjadi presiden. Kemunculan Jokowi merupakan bukti proses demokrasi di PDI Perjuangan yang tumbuh dan dimatangkan dari bawah.

Baca: Jokowi Berterima Kasih ke Pemuda Pancasila, Ikut Jaga Pemilu Tetap Damai

"Dengan adanya kantor partai ini, proses pelembagaan politik untuk kepemimpinan tetap dilakukan.Dari Kalteng nanti juga muncul pemimpin nasional. PDIP konsisten melakukan kaderisasi. Maka, pemimpin bangsa akan dilahirkan dari rahim PDI Perjuangan," lanjutnya.

Ciri kedua partai pelopor adalah memiliki SDM kepartaian yang andal. Hasto mengharapkan kantor DPD PDI Perjuangan Kalteng kelak menjadi pusat rekrutmen, kaderisasi, hingga advokasi rakyat yang sebaik-baiknya.

Mengutip pesan Megawati, lanjut Hasto pentingnya menghadapi gempuran pihak pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila. Kantor-kantor PDI Perjuangan harus menjadi pusat kegiatan untuk menumbuhkembangkan kebudayaan nasional.

“Sehingga kebudayaan nasional kita tak tergusur asing. Baik kebudayaan dari AS, Eropa dan Timur Tengah. Seperti kata Bung Karno bahwa Indonesia yang berkepribadian dalam berkebudayaan," beber Hasto.

Hasto pun berterima kasih dan mengapresiasi kegotongroyongan kader-kader PDIP Kalteng dalam membangun kantor baru. "Kami mohon doanya agar PDI Perjuangan selalu dapat menjalankan tugas kerakyatan dan kebangsaannya. Memberikan dukungan paling efektif bagi kepemimpinan Jokowi Kiai Maruf Amin," ujar Hasto.

Dalam kesempatan itu Ketua DPD PDI Perjuangan  Kalteng Arton S Dohong menyatakan,  kantor baru itu terdiri dari dua gedung di atas lahan seluas 4.500 meter persegi. Satu bangunan merupakan rumah betang khas Dayak dengan daya tampung 200-300 orang.

“Bangunan didesain sebagai rumah betang, yang merupakan rumah adat setempat. Ini demi melestarikan adat Kalimantan Tengah," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved