Jumat, 3 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Bahan Kimia Ditemukan Dari Rumah Terduga Teroris di Cirebon, Diduga Untuk Bahan Membuat Bom

Densus 88 Antiteror Polri menemukan bahan kimia dari rumah dua terduga teroris berinisial A dan W di Kota Cirebon, Jumat (18/10/2019).

Editor: Adi Suhendi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI - Tim Densus 88 dikabarkan menangkap dua terduga teroris di Kota Cirebon, Rabu (26/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Densus 88 Antiteror Polri menemukan bahan kimia dari rumah dua terduga teroris berinisial A dan W di Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (18/10/2019).

A dan W sebelumnya diamankan Densus 88 Antiteror Polri, Kamis (17/10/2019).

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan dari hasil penggeledahan di antaranya, senjata tajam, buku-buku tentang jihad, buku tulis, laptop, beberapa jenis bahan kimia, dan lainnya.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, mengatakan, bahan kimia itu diamankan dari rumah A di Jalan Suratno, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.

Baca: LINK Live Streaming TV Online Borneo FC vs Bali United, Duel Tim Papan Atas, Prediksi Susunan Pemain

Baca: PB HMI Imbau Semua Pihak Jaga Suasana Kondusif Jelang Pelantikan Presiden

Baca: Pernah Dijuluki Si Mokul, Yovie Widianto Kenang Masa Lalu Awali Karier Modal Dengkul

"Bahan kimia itu diduga racun tikus tapi tetap akan didalami," kata Roland Ronaldy saat ditemui usai penggeledahan.

Ia mengatakan, kemungkinan adanya rencana bahan kimia itu akan digunakan untuk aksi teror atau dibuat bom juga masih ada.

Karenanya, bahan kimia itupun disita Densus 88 Antiteror Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Penggeledahan di lokasi lainnya tidak ditemukan bahan kimia, hanya senjata tajam," ujar Roland Ronaldy.

Pihaknya menduga para terduga teroris yang rumahnya digeledah itu terlibat jaringan Jamaah Anshaarut Daulah (JAD).

Selama proses penggeledahan itu tampak dijaga ketat oleh sejumlah petugas bersenjata laras panjang.

"Jajaran kami hanya membantu pengamanan lokasi, untuk penanganannya dilakukan Densus 88," ujar AKBP Roland Ronaldy.

Sosok terduga teroris

Seorang terduga teroris kembali ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Ter‎duga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri berinisial OA (22), warga Blok Lima RT 3/9, Desa Cikalahang, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon.

Warga sekitar,‎ Bayu (38), kalau ia tidak menyangka OA terlibat jaringan teroris.

Sepengetahuannya, OA bekerja sebagai pekerja sorum motor di Kota Bandung.

"Pulang ke rumah juga sesekali. Di rumahnya hanya ada ibu kandungnya, itu pun ibunya jarang keluar rumah, sangat tertutup, saya kira bukan teroris," kata Bayu di Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (18/10/2019).

Bayu mengatakan, saat OA sedang berada di rumah, ia mengaku jarang bertegur sapa dan terduga pun tidak pernah terlibat dalam kegiatan apapun di masyarakat.

Baca: Waka DPD RI Berharap Mampu Lakukan Percepatan Program Pembangunan Bengkulu

"Paling cuma senyum-senyum saja, padahal rumah saya sebelahan, sangat tertutup orangnya," katanya.

Pantauan Tribun Jabar, Jumat (18/10/2019), Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggeledahan bersama aparat kepolisian dari Polres Cirebon di rumah terduga teroris.

Ratusan warga di kampung tersebut pun tampak berkerumunan di sekitar lokasi, sehingga polisi terpaksa memasang garis polisi.

Dari hasil penggeledahan, tim menemukan sejumlah barang bukti yang akan digunakan untuk melakukan aksi teror, di antaranya, panci bertekanan, alat penanak nasi, cairan kimia, senjata tajam, dan arang.

Baca: Para Jawara Kejuaraan Dunia Junior 2019 Diguyur Bonus Puluhan Juta Rupiah

Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, mengatakan, penggeledahan tersebut dilakukan terkait dengan penangkapan OA yang telah dilakukan Tim Densus 88‎, Kamis (17/10/2019) di Kota Bandung.

‎Diketahui, kata Suhermanto, tersangka merupakan seorang pekerja di sorum motor yang ada di Kota Bandung.

"OA merupakan anggota dari jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," kata Suhermanto di Kecamatan Dukuhpuntang, Jumat (18/10/2019).

Terkait rencana aksi, kata Suhermanto, masih didalami oleh pihak Tim Densus 88‎ Anti Teror, lantaran terduga merupakan satu jaringan dengan beberapa terduga teroris yang ditangkap sebelumnya.

Baca: Menurut TNI, Ulah KKB di Papua Belakangan Ini Karena Ada Persaingan Antarkelompok OPM

"Kami tidak tahu pasti, karena kami hanya melakukan penggeledahan," katanya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror pun melakukan penangkapan terduga teroris di wilayah 3 Cirebon, yakni RF, warga Kabupaten Indramayu, BA warga Kota Cirebon, YF warga Kabupaten Cirebon, dan LT warga Kabupaten Cirebon.

40 terduga teroris

Dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (17/10/2019), Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan tim Densus 88 Antiteror Polri hingga kini telah menangkap 40 terduga teroris setelah penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto di Alun-Alun Menes, Padeglang, Banten.

Jumlah terduga teroris tersebut bertambah 4 orang dari update sebelumnya yang berjumlah 36 orang.

"Sampai saat ini ada 40 orang terduga tindak pidana terorisme. Pak Kadiv menyampaikan kemarin 36 orang, kemudian ada 4 orang yang berhasil diamankan hari ini," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam konferensi pers, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Baca: Young Lex Pamer Foto USG Calon Bayinya, Sang Kekasih Bagikan Momen Syukuran 7 Bulan Kehamilan

Baca: Kepepet Gara-gara Kredit Mobil, Ajudan Polisi Ini Nekat Curi Uang Kapolres

Baca: Chord Cinta kan Membawamu Kembali - Dewa 19, Kunci Gitar Dasar Paling Mudah

Dedi menjabarkan identitas 4 terduga teroris yang baru berhasil diamankan.

Terduga teroris pertama berinisial OA yang ditangkap Densus 88 di Bandung.

OA sendiri disebut merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon.

Selanjutnya dua terduga teroris berinisial W dan A yang juga merupakan jaringan JAD Cirebon diamankan di Cirebon.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebutu mengatakan OA, W dan A sudah merencanakan aksi penyerangan terhadap markas komando (mako) polisi dan tempat ibadah.

Selain itu, mereka juga merencanakan menyerang anggota polisi yang bertugas.

Sementara terduga teroris terakhir diketahui bernama A alias Gondrong yang merupakan JAD Bekasi.

Dedi mengatakan pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari yang bersangkutan.

"Barang bukti dari A alias Gondrong ada bahan peledak, switching bom, alat komunikasi, baut ada paku-paku kemudian buku-buku," katanya.

Mengandung racun

Mabes Polri menyebut bom rakitan yang dibuat kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon memiliki daya ledak tinggi.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bom yang dipersiapkan mereka biasanya berisikan paku, baut, dan gotri.

Tidak hanya itu, bom yang mereka buat pun mengandung bahan kimia mematikan.

Baca: 10 Keunikan Singapura yang Jarang Diketahui Wisatawan, Termasuk Pemberian Namanya

"Bom-bom yang sudah dipersiapkan memiliki daya ledak yang cukup tinggi (high explosive). Bom ini berbeda dengan yang biasanya dirakit oleh kelompok JAD maupun teroris yang lainnya," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Ia mengatakan bom buatan kelompok Abu Zee yang ditangkap di Bekasi dan Jakarta Utara serta kelompok Abu Hamzah di Bogor mengandung triacetone triperoxide (TATP).

Baca: Depresi Tak Kuat Hadapi Komentar Haters, Sulli Eks F(X) Pernah Minta Tolong SM Entertainment

Tidak hanya itu, temuan Densus 88 Antiteror, bom buatan kelompok JAD Cirebon tersebut pun mengandung sejumlah bahan kimia, seperti asam nitrat (HNO3), urea (CON₂H₄), methanol (CH₃OH), RDX (O₂NNCH₂)₃, hingga hexamethylene triperoxide diamine (HMTD).

Tak hanya itu, bom tersebut pun mengandung bahan semacam racun bernama Abrin.

Baca: Sri Mulyani Irit Bicara Saat Ditanya Soal Kabinet Jilid II Usai Bertemu Jokowi

Hingga saat ini, kepolisian melalui Laboratorium Forensik Polri masih terus mendalami darimana kelompok teroris tersebut mendapatkan racun Abrin tersebut.

"High explosive semua. Kemudian ditambah juga bahan-bahan semacam racun. Racun dari hasil uji forensik bernama Abrin. Karakteristik berbahaya, dengan 0,7 mikrogram, racun dapat membunuh 100 orang," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Dalami Bahan Kimia yang Disita dari Teroris di Cirebon, Diduga Akan Dibuat Bom 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved