Senin, 6 Oktober 2025

Aktivis HAM Golfrid Tewas Kecelakaan, Polisi Kejar 2 Pelaku Lain yang Bawa Kabur Barang Milik Korban

Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap dua dari lima pelaku yang membawa kabur barang-barang milik mendiang Golfrid Siregar.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan/M Andimaz Kahfi
Tiga orang yang membawa Golfrid Siregar dan mencuri barang-barangnya. Tribun Medan/M Andimaz Kahfi 

Ia menyatakan pemeriksaan di labfor dilakukan enam hari setelah Golfrid ditemukan terkapar di underpass Titi Kuning.

"Jadi dari hasil ini kami analisa bahwa kemungkinan besar si korban (Golfrid) mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar," ujarnya.

Baca: Pemilik anjing dipertemukan kembali dengan peliharaannya setelah hilang 12 tahun

Menurutnya, apabila seseorang mengkonsumsi alkohol, maka di dalam lambung, unsur alkohol itu bisa bertahan sampai 12 hari.

Tuntutan Bentuk Tim Independen

Istri Golfrid Siregar, Resmi Barimbing menceritakan, Rabu (2/10/2019) petang suaminya pamit untuk mengantar paket ke JNE.

Suasana di rumah seperti biasa. Mereka bercakap seadanya. Apalagi, suaminya jarang bercerita, terutama soal kerjanya.

Polda Sumut memaparkan kasus kematian Golfrid di Gedung Utama Polda Sumut, Jumat (11/10/2019). Tribun Medan/Sofyan Akbar
Polda Sumut memaparkan kasus kematian Golfrid di Gedung Utama Polda Sumut, Jumat (11/10/2019). Tribun Medan/Sofyan Akbar (Tribun Medan/Sofyan Akbar)

Tak ada firasat apapun saat suaminya keluar rumah. Semua seperti biasa. Hal-hal yang mencurigakan juga tak kelihatan.

"Kurang tahu. Soalnya dia jarang curhat," kata Resmi saat dijumpai di RSUP Adam Malik pekan lalu.

Hanya saja, menjelang malam setelah pamit mengantar paket, suaminya justru tak bisa dihubungi. Begitu juga saat hari menuju tengah malam. Dia berusaha menelepon korban, tapi tak tersambung.

Barulah Kamis dinihari, dia mendapay kabar bahwa suaminya sudah di rumah sakit.

Baca: Dian Sastrowardoyo Bangga dengan Awkarin

Kabar tersebut disampaikan oleh kepala lingkungan setempat bersama polisi.

Keluarga kecil ini tinggal di rumah mereka di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang.

Dia lantas bergegas ke RS Mitra Sejati, sebelum suaminya dirujuk ke RS Adam Malik.

Tiga hari dia kurang istirahat karena menemani suaminya yang dalam kondisi kritis. Dokter memutuskan operasi karena kepala korban luka cukup parah.

Takdir berkata lain. Nyawa suaminya tak bisa terselamatkan. Setelah menjalani masa kritis pascaoperasi, Golfrid menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (6/10/2019) kemarin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved