Sabtu, 4 Oktober 2025

Sebelum Meninggal, Bocah Obesitas asal Karawang Merengek Minta Mainan dan Mengeluh Sakit

Sebelum meninggal, Satia Putra (7), bocah obesitas asal Karawang, Jawa Barat, berulang kali merengek minta mainan dan mengeluh sakit.

Editor: Sanusi
Farida
Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat 97 kilogram asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang bersama ayahnya, Sarli, Senin (1/7/2019). 

"Pak saya enggak kuat, soalnya sakit banget," kata Sarli menirukan perkataan Satia.

"Saya pinjam cator ke Pak Lurah (kades). Baru beres-beres, catornya dibersihin, udah gak ada (meninggal) sekitar jam sembilan malam," katanya ditemui di rumahnya Jalan Raya Tanjungbaru, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Minggu (29/9/219).

Sejak tiga tahun terakhir berat badan Satia naik drastis. Dari pengakuan orangtuanya, Satia makan enam hingga tujuh kali per hari dengan porsi yang cukup banyak.

Bahkan sebelum tidur, Satia juga kerap merengak meminta makan.

SUMBER: KOMPAS.com (Farida Farhan)

Batuk dan Sesak Nafas

Raut sedih tergambar di wajah Sarli (60) dan Komariah (40) atas kepergian putra bungsunya, Satia Putra.

Bocah berumur tujuh tahun itu mengalami obesitas dengan berat 110 kilogram.

Dengan terbata, Sarli menceritakan, Satia sempat dirawat di puskesmas lantaran mengalami batuk dan sesak nafas.

Oleh dokter, Satia disarankan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca: Sudah Punya Istri, Pria di Aceh Ini Masih Nekat Gauli Keponakannya Sendiri

Baca: Jual Prediksi Cuaca, Perusahaan Jepang Wheather News Hasilkan Lebih dari 17 Miliar Yen Per Tahun

Baca: Mbah Mijan Terawang Masa Depan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Masalah Gak Usah Diumbar

"Saya pinjam cator ke Pak Lurah (kades). Baru beres-beres, catornya dibersihin, udah gak ada (meninggal) sekitar jam sembilan malam," katanya ditemui di rumahnya Jalan Raya Tanjungbaru, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Minggu (29/9/219).

Kepadanya, kata Sarli, Satia mengadu kesakitan. "Pak saya nggak kuat, soalnya sakit banget," kata Sarli menirukan perkataan Satia.

Padahal, kata Sarli, pada Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, Satia masih bermain, memboncengnya naik motor. Ia pun memperingatkannya untuk tak banyak bermain.

"Sekali lagi, Pah," ucap Sarli menirukan Satia.

Mereka berdua kemudian pulang. Di rumah, Satia merengek meminta dibelikan mainan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved