Gempa Hari Ini
BMKG Catat Gempa 2,9 Guncang Kuningan, Jawa Barat Pagi Hari Ini
BMKG mencatat, gempa berkekuatan 2,9 mengguncang Kuningan, Jawa Barat, Minggu (29/9/2019) pagi ini.
BMKG mencatat, gempa berkekuatan 2,9 mengguncang Kuningan, Jawa Barat, Minggu (29/9/2019) pagi ini.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa mengguncang wilayah Kuningan, Jawa Barat, Minggu (29/9/2019).
BMKG mencatat, gempa berkekuatan 2,9 itu terjadi pada pukul 08.56.04 WIB.
Gempa berada di titik koordinat 7.10 LS - 108.59 BT dengan pusat gempa berada di darat 17 Km Tenggara Kuningan.
Gempa memiliki kedalaman 13 Km dan dirasakan dalam skala (MMI) II-III di Kuningan.
Artinya, getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
Selain itu, getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah dan getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
"#Gempa Mag:2.9, 29/09/2019 08:56:04 (Pusat gempa di darat 17 km Tenggara Kuningan), Kedlmn:13 Km Dirasakan (MMI) II-III Kuningan," tulis akun resmi BMKG.
Baca: BMKG Catat Gempa M 6.7 Guncang Melonguane Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Baca: 500 Kali Gempa Susulan Guncang Ambon hingga Sabtu (28/9/2019), Terbesar 5,6 SR
Selain itu, gempa bumi juga guncang Melonguane, Sulawesi Utara dengan magnitudo 6.7, Minggu (29/9/2019).
Gempa hari ini terjadi pada pukul 09.02.51 WIB.
Episenter berada di titik koordinat 5.73 LU (Lintang Utara) dan 126.59 BT (Bujur Timur).
Pusat gempa berada di 192 km Barat Laut Melonguane Sulawesi Utara dengan kedalaman 121. km.
Gempa kali ini tidak berpotensi Tsunami.
Dirasakan (MMI) IV Talaud, III Tahuna, II-III Bitung.
Hal tersebut diungkapkan BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG.
Baca: Terjadi 484 Gempa Susulan, 25 Ribu Orang Mengungsi Akibat Gempa Ambon
Baca: Gempa di Ambon, Masih Ada Pengungsi yang Berlindung di Hutan, Butuh Tenda dan Selimut
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)