Gempa Hari Ini
Gempa Hari Ini - BMKG: Gempa 4,2 Guncang Lebak, Banten Malam Ini, Tak Berpotensi Tsunami
BMKG mencatat, gempa berkekuatan 4,2 mengguncang Lebak, Banten, Jumat (20/9/2019) malam ini. Tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat, gempa berkekuatan 4,2 mengguncang Lebak, Banten, Jumat (20/9/2019) malam ini. Tidak berpotensi tsunami.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 4,2 mengguncang Lebak, Banten, Jumat (20/9/2019) pukul 20.15.26 WIB.
BMKG mencatat, pusat gempa berada di 7.46 LS - 106.09 BT atau 101 km BaratDaya Lebak, Banten dengan.
Beruntung, gempa yang terjadi di kedalaman 7 Km ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan dalam skala II-III MMI di Kecamatan Pabuaran, Surade, Ciracap, dan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Info Gempa Mag:4.2, 20-Sep-19 20:15:26 WIB, Lok:7.46 LS, 106.09 BT (101 km BaratDaya LEBAK-BANTEN), Kedlmn: 7 Km."
"Dirasakan II-III MMI di Kec.Pabuaran, Kec.Surade, Kec.Ciracap dan Kec.Jampang Tengah," tulis akun resmi BMKG.
Baca: 2 Gempa Bumi Terjadi di Wilayah Laut Jawa dan Terasa Hingga ke Lombok Kemarin, Ini Penjelasan BMKG
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Dua Gempa Terjadi di Dua Wilayah Berbeda, Dairi dan Nusalaut
Sementara itu, Kepala Balai BMKG Wilayah Tangerang, Hendro Nugroho mengatakan, gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal.
Gempa ini sebagai akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Walau dirasakan dengan Skala Intensitas — III MMI, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Hingga laporan ini dibuat, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu event gempabumi susulan (aftershock).
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG.
Sebab, BMKG akan terus memantau perkembangan gempabumi tersebut.
Baca: BMKG Catat Gempa M 3.7 Guncang Nusalaut Maluku Tengah, Dirasakan hingga Saparua
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG: Gempa Guncang Tuban, Jawa Timur Sebanyak 2 Kali dalam 30 Menit
Arti skala MMI
Skala MMI (Modified mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang kelaur rumah.
Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.
Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Tiara Shelavie)