Barikan, Tradisi Ritual Doa Warga di Gunung Nyapah Brebes Minta Hujan di Musim Kemarau
Tradisi yang digelar berbentuk festival tersebut bertujuan agar diberikan hujan oleh Allah Swt.
Selain itu, juga diberikan keselamatan, kemakmuran, dan terhindar dari musibah.
Sumeru menceritakan, Festival Barikan diawali dengan doa dan makan tumpeng bersama di Aula Kantor Desa Karangbale.
Selanjutnya arak-arakan pengantar Lebe Desa (Modin) yang menaiki kuda, untuk dimandikan dalam ritual Barikan.
Tersusun rapi juga barisan pembawa juada pasar, buah-buahan, kembang setaman, dan gunungan hasil bumi menuju Gunung Nyapah sejauh 1 kilometer sebagai tempat ritual.
Usai acara inti, tamu undangan disuguhi penampilan seni budaya lokal.
Antara lain tari jaipong dan pencak silat.
Wakil Bupati Brebes, Narjo yang hadir dalam acara tersebut menuturkan, tradisi Barikan harus diambil sisi positifnya.
Karena nilai positifnya lebih banyak daripada mudharatnya.
Antara lain bisa menjadikan pertumbuhan ekonomi kreatif, peningkatan iman, dan taqwa kepada Allah SWT.
Selain itu tentunya dapat menarik wisatawan serta menjaga atau nguri-uri budaya asli Brebes.
"Ambil sisi positifnya saja. karena dalam acara semacam ini permohonan tetap ditujukan kepada Sang Pencipta Alam Semesta yaitu Allah Swt."
"Meskipun ada sekelompok orang yang tidak setuju dengan ritual seperti ini," ujar Narjo.
Narjo juga mengingatkan, agar senantiasa melestarikan dan menjaga alam.
Karena ada simbiosis mutualisme bila bersahabat dengan alam.
"Alam telah banyak memberikan manfaat kepada umat manusia untuk itu harus menjaga alam."