Rusuh di Papua
UPDATE Rusuh di Jayapura Papua: Belasan Ruko Dibakar, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
Aksi demonstrasi ini buntut dari ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang pada 17 Agustus 2019 lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Situasi di Papua kembali memanas, Kamis (29/8/2019).
Di Jayapura, Papua, terjadi demonstrasi yang berujung pembakaran fasilitas umum.
Aksi demonstrasi ini buntut dari ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang pada 17 Agustus 2019 lalu.
Berikut berita terkini aksi demonstrasi di Jayapura sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Diikuti Ribuan Orang, Bendera Bintang Kejora Dikibarkan
Aksi di Jayapura diikuti oleh ribuan orang.
Massa melakukan aksi long marc dengan berjalan kaki belasan kilo meter dari Waena menuju Kota Jayapura.
Baca: Pemblokiran Internet di Papua Sampai Kapan? Ini Kata Wiranto
Akibatnya suasana Kota Jayapura mencekam, masyarakat memilih tidak beraktivias, dan sebagian besar perkantoran dan pertokoan tutup.
Ratusan orang juga terlihat sudah memblokade Jalan Irian Taman Imbi, pusat Kota Jayapura menuju Kantor DPR Papua dan Kantor Gubernur.
Massa membentangkan berbagai spanduk dan bendera bintang kejora.

Dari pantauan, sejumlah warga Papua juga terlihat di sepanjang jalan utama Jayapura-Argapura-Entrop berkonsentrasi di pinggir jalan.
Mereka menunggu massa pengunjuk rasa melintas dengan menyiapkan minuman mineral.
Jalan Percetakan yang berada tepat pusat kota, dan merupakan daerah pertokoan terlihat lengang.
Begitu pula jalan Ahmad Yani juga terlihat lengang, toko-toko tutup.
Baca: Pasca Penetapan Tersangka Mbak Susi, Polisi Akan Periksa 6 Orang Perwakilan Ormas di Insiden Papua
Jalan Kelapa II Entrop yang merupakan kawasan pertokoan dan pergudangan, juga terlihat lengang.
Siang hari biasanya lalu lalang truk kontainer sangat ramai, kali ini sama sekali sepi.
Bahkan, dikabarkan sejumlah pertokoan di sepanjang Jalan Raya Abrpura-Kota Jayapura menjadi sasaran pelemparan massa.
2. Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar
Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berada di Jalan Raya Abepura hangus dibakar.
"Informasi ada pembakaran di situ (Kantor MRP), cuma bagian mana saja yang dibakar kita belum tahu pastinya," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (29/8/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Usai membakar, sambung Eko, massa mulai bergerak ke arah pusat kota.
"Massa ada di sekitar Skyland," ucapnya.

Aksi protes kali ini, diikuti oleh ratusan orang yang berkumpul dari berbagai titik, Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3 dan wilayah Kota Jayapura, serta perwakilan dari mahasiswa.
Sebelumnya, aksi massa di Expo Waena sempat anarkis.
Massa melemparkan batu ke arah aparat, mobil dinas Dandim 1701/Jayapura rusak akibat aksi tersebut.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Anarkis, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar, Perekonomian Lumpuh
Dari pihak keamanan, sebanyak 500 personil gabungan TNI-Polri diturunkan untuk menmgamankan aksi tersebut.
Akibat aksi ini, aktivitas perekonomian di Jayapura lumpuh dan masyarakat lebih memilih berdiam diri di rumah
3. Pertokoan dan Perkantoran Tutup
Sejumlah pusat perbelanjaan dan perkantoran yang ada di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, tutup karena kerusuhan Jayapura, Kamis (29/8/2019). .
Pantauan di lapangan, Saga dan Mega Abepura tutup, Kantor Distrik Abepura dan BPS Kota Jayapura serta Kanwil Kantor Pos Maluku dan Papua juga tutup.
Begitu juga dengan sejumlah kafe dan hotel.
Diperkirakan sekitar 1.000-an massa aksi kerusuhan Jayapura menduduki kawasan Lampu Merah Abepura.
Ada yang membawa bendera motif bintang hitam berlatar merah.
Di depan Kantor Samsat Papua nampak sejumlah ban bekas mobil dibakar oleh sejumlah warga.
Yulika, salah satu pengunjung Grand Abe Hotel mengaku terjebak dan tidak bisa kembali ke rumahnya karena demo yang mulai terlihat anarkistis.
"Kaca Grand Abe Hotel dilempar massa," ungkapnya lewat sambungan telepon seluler seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Hotel Horison Kotaraja yang baru diresmikan pada Juli lalu oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano tidak luput dari lemparan batu massa pendemo yang berjalan kearah pusat Kota Jayapura.
Nampak sejumlah pecahan kaca berserakan di lantai satu pintu masuk hotel yang tak jauh dari Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).
Dari atas hotel, terlihat asap hitam membumbung tinggi diarah kantor MRP.
Belum bisa dipastikan apakah yang menimbulkan asap hitam itu berasal dari kantor tersebut.
"Harap tenang yah," kata salah satu karyawan Hotel Horison kepada pengunjung yang terlihat panik karena bunyi lemparan benda yang mengenai kaca.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Anarkis, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar, Perekonomian Lumpuh
Selain terlihat asap, nampak juga massa pendemo yang berjalan bergerombol dan naik kendaraan roda dua bahkan ada yang membawa bendera bintang kejora.
"Semoga situasi ini bisa segera pulih dan aman," ucap Erna, salah satu warga Kotaraja.
Diketahui kerusuhan di Jayapura merupakan imbas dari aksi rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
4. Belasan Ruko Dibakar
Massa yang menggelar aksi demonstrasi di Jayapura melakukan tindakan anarkis, Kamis (29/8/2019).
Pantauan kontributor Kompas.com John Roy Purba di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, massa yang datang dari wilayah Distrik Abepura menuju ke Kota Jayapura, saat tiba di Entrop melakukan aksi anarkis.
Pantauan di lokasi, massa melakukan perusakan puluhan pertokoan bahkan setidaknya terlihat belasan rumah toko alias ruko dibakar massa.
Sampai Kamis (28/8/2019) pukul 17.31 WIT, tampak kepulan api dan asap tebal masih membakar ruko.

Diketahui, Entrop merupakan salah satu pusat perekonomian di Kota Jayapura.
Pasca-perusakan dan pembakaran, masyarakat yang tadinya berdiam diri di dalam rumah, kini keluar dan berjaga-jaga.
Pada saat yang sama, terdengar pula beberapa tembakan.
Namun, belum bisa dipastikan suara tembakan itu berasal dari mana.
5. Aparat Keamanan Tembakkan Gas Air Mata
Aksi massa yang dilakukan para demonstrasi semakin anarkis, membuat aparat keamanan dengan terpaksa menghalau dengan tembakan gas air mata.
Dikutip dari Antaranews.com melalui Kompas.com, peserta demonstrasi yang berjalan kaki bertindak anarkis dengan melempari gedung pertokoan dan perkantoran, serta membakar mobil di jalan yang mereka lewati.
Polisi yang dibantu TNI telah menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang sudah bertindak anarkis tersebut, sehingga mereka terlihat berlarian mundur.
Baca: Rusuh di Papua Melebar ke Jayapura, Massa Anarkis Lempar Batu ke Aparat hingga Rusak Mobil Dandim
Selain itu, aparat keamanan telah memasang kawat berduri di objek-objek vital di sepanjang jalan dari Kota Abepura ke Jayapura, Papua, yang akan di lewati para peserta demonstrasi yang berlangsung sejak Kamis pagi.
Dalam menghadapi demonstran ini, pihak Kodam juga telah menyiapkan dua SSK guna membantu polisi menghadapi para peserta demonstrasi tersebut.
"Kodam menyiagakan dua SSK diperbantukan ke Polda," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Kontributor Wamena, John Roy Purba)