Rusuh di Papua
UPDATE Rusuh di Jayapura Papua: Belasan Ruko Dibakar, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
Aksi demonstrasi ini buntut dari ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang pada 17 Agustus 2019 lalu.
Begitu juga dengan sejumlah kafe dan hotel.
Diperkirakan sekitar 1.000-an massa aksi kerusuhan Jayapura menduduki kawasan Lampu Merah Abepura.
Ada yang membawa bendera motif bintang hitam berlatar merah.
Di depan Kantor Samsat Papua nampak sejumlah ban bekas mobil dibakar oleh sejumlah warga.
Yulika, salah satu pengunjung Grand Abe Hotel mengaku terjebak dan tidak bisa kembali ke rumahnya karena demo yang mulai terlihat anarkistis.
"Kaca Grand Abe Hotel dilempar massa," ungkapnya lewat sambungan telepon seluler seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Hotel Horison Kotaraja yang baru diresmikan pada Juli lalu oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano tidak luput dari lemparan batu massa pendemo yang berjalan kearah pusat Kota Jayapura.
Nampak sejumlah pecahan kaca berserakan di lantai satu pintu masuk hotel yang tak jauh dari Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).
Dari atas hotel, terlihat asap hitam membumbung tinggi diarah kantor MRP.
Belum bisa dipastikan apakah yang menimbulkan asap hitam itu berasal dari kantor tersebut.
"Harap tenang yah," kata salah satu karyawan Hotel Horison kepada pengunjung yang terlihat panik karena bunyi lemparan benda yang mengenai kaca.
Baca: Aksi Unjuk Rasa di Jayapura Anarkis, Kantor Majelis Rakyat Papua Dibakar, Perekonomian Lumpuh
Selain terlihat asap, nampak juga massa pendemo yang berjalan bergerombol dan naik kendaraan roda dua bahkan ada yang membawa bendera bintang kejora.
"Semoga situasi ini bisa segera pulih dan aman," ucap Erna, salah satu warga Kotaraja.
Diketahui kerusuhan di Jayapura merupakan imbas dari aksi rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
4. Belasan Ruko Dibakar