Senin, 6 Oktober 2025

Para Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Banyumas Sempat Berdebat soal Rencana Habisi Nyawa Misem

"Saat Misem pingsan, digotong ke kamar. Saat itu terjadi debat antara Irvan dan Putra yang mana Irvan menginginkan menghabisi Misem," katanya

Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain
Tersangka Irvan (32) dan Putra (27) melakukan adegan mengubur jasad korban di kebun belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Kasus penemuan tulang belulang dan tengkorak manusia di Banyumas, Jawa Tengah memasuki babak baru.

Polisi telah menetapkan beberapa tersangka dari kasus tersebut. 

Baca: Kasus Kematian Tukang Antar Ayam di Depok: Dibunuh Rekan Kerja, Tersangka Terlilit Utang

Dugaannya, tulang belulang dan tengkorak manusia tersebut merupakan korban pembunuhan.

Irvan  Firmansyah (32), salah satu tersangka pembunuhan empat orang yang kerangkanya ditemukan Banyumas, Jawa Tengah, sempat berniat membunuh neneknya, Misem (76).

Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansyah mengatakan, Irvan berniat membunuh Misem yang mencoba masuk ke rumahnya saat pelaku sedang melakukan pembunuhan bersama adik Irvan, Achmad Saputra (27).

"Saat Misem pingsan, digotong ke kamar. Saat itu terjadi debat antara Irvan dan Putra yang mana Irvan menginginkan menghabisi Misem. Namun, Putra menolaknya," kata Rizky seusai penyerahan empat kerangka korban kepada keluarga di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Kamis (29/8/2019).

Seperti diketahui, Misem ternyata sempat mendengar teriakan salah satu korban, Supratno (51) saat akan dibunuh oleh kedua tersangka.

Saat akan mencoba masuk, mata Misem dan mulutnya dibekap hingga pingsan.

Kemudian Irvan dan Putra memanggil ibunya, Saminah (53) yang juga telah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan.

Saat itu Saminah menolak rencana Irvan yang akan membunuh Misem.

"Saminah juga menolak (rencana membunuh Misem) karena itu merupakan ibu kandung dari Saminah, makanya tidak jadi dibunuh," ujar Rizky.

Setelah Misem sadar, ketiga tersangka mengancam Misem agar tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada siapapun, termasuk kepada anak keempat Misem, Edi Pranoto (49).

"Ancamannya saat itu, Misem akan dibunuh juga oleh Irvan dan Putra. Namun, Putra juga menolak karena berpikiran apabila semua keluarga itu hilang, akan menimbulkan kecurigaan semua orang," kata Rizky.

Peristiwa tersebut terkuak saat seorang warga, Sarman (63) menemukan empat kerangka terkubur di kebun belakang rumah Misem di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/8/2019).

"Misem tahunya mayat-mayat itu sudah dibuang. Sehingga waktu menyuruh orang membersihkan kebun belakang yang terdapat kerangka-kerangka tersebut, Misem benar-benar tidak tahu," ujar Rizky. (Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sempat Terjadi Perdebatan untuk Menghabisi Misem Bersama 3 Anak dan Cucu yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas 

Kesaksian Misem

Misem (76) adalah orangtua dari tiga anak dan satu cucunya yang ditemukan tinggal tulang belulang.

Dia tidak menyangka mereka yang ia ketahui pergi merantau ternyata menjadi korban pembunuhan keji oleh keluarganya sendiri.

Baca: Fakta Penemuan Mayat di Limo Depok, Ada Luka Sayatan di Leher, Sering Bawa Uang Jutaan Rupiah

Misem memiliki empat anak, yakni Supratno alias Ratno (53), Saminah (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41).

Mereka adalah korban pembunuhan yang dilakukan Saminah (51) dan tiga anaknya, yakni Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Para pelaku dan korban selama ini tinggal di lahan milik Misem di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kerangka Ratno, Yono, Heri, dan Vivin ditemukan di belakang rumah, Kamis (22/8/2019).

Saat itu Misem sendiri yang menyuruh Sarman (63), tetangga, untuk membersihkan kebun belakang rumah.

Baca: Warga Purwomartani Kalasan Temukan Mayat Bayi dalam Kaleng Biskuit di Selokan Mataram

Sarman menemukan kain dan kerangka manusia terpendam di bekas kubangan lumpur.

Temuan itu baru dilaporkan ke polisi, Sabtu (24/8/2019) petang.

Pembunuhan pada 9 Oktober 2014

Kondisi Rumah Misem (kanan) dan anaknya terangka Saminah di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebelum dipasang garis polisi, Minggu (25/8/2019)
Kondisi Rumah Misem (kanan) dan anaknya terangka Saminah di Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebelum dipasang garis polisi, Minggu (25/8/2019) (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Baca: Kasus Penemuan 4 Tengkorak di Banyumas Terungkap: Korban Dibunuh Ibu dan Anak, Motifnya Warisan

Pembunuhan empat korban dilakukan pada Kamis, 9 Oktober 2014.

Sebelum hari pembunuhan, Misem diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem dengan alasan Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.

Pembunuhan terjadi di rumah Misem.

Pada hari kejadian, tepatnya Kamis siang, tersangka Irfan dan Putra menemui korban Yono yang baru selesai mandi.

Irvan kemudian memukul leher dan kepala bagian korban dengan besi, sedangkan Putra memukul dengan tabung gas hingga korban tewas.

Mayat Yono kemudian diletakkan di salah satu kamar di rumah Misem.

Tak berselang lama, korban Ratno pulang dari kerja dan keduanya menghabisi Ratno dengan cara yang sama.

Korban ketiga, Heri yang datang setelah pembunuhan pertama dan kedua, juga dibunuh dengan cara sama, yakni dipukul besi dan tabung gas.

Setelah pembunuhan ketiga, salah satu tersangka mengirim pesan ke Vivin, anak Ratno, agar tidak pulang terlebih dahulu.

Tersangka mengirim pesan menggunakan ponsel milik Ratno.

Namun, Vivin keburu pulang hingga akhirnya korban dibunuh juga oleh dua tersangka, Irfan dan Putra.

Pembunuhan terjadi dari Kamis siang hingga sore hari dan empat jasad satu keluarga tersebut disimpan di salah satu kamar di rumah Misem.

Saat malam hari, para tersangka mengubur empat jasad di belakang rumah dengan lubang berukuran 1,5 meter x 1,2 meter dengan kedalaman 40 sentimeter.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, jasad Ratno yang pertama dimasukkan lubang dan di sampingnya adalah jasad Yono.

Sementara jasad Vivin diletakkan di atas Yono dan jasad Heri di atas jasad Ratno.

Baca: Warga Purwomartani Kalasan Temukan Mayat Bayi dalam Kaleng Biskuit di Selokan Mataram

Para tersangka juga menimbun barang bukti, seperti besi pengungkit dongkrak dan tabung elpiji 3 kg yang digunakan untuk membunuh, di bekas saluran air, tidak jauh dari lubang tempat jasad.

Pembunuhan yang dilakukan Irfan dan Putra diketahui oleh Minah, sang ibu, dan satu anak perempuannya.

Cekcok karena harta

Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019)
Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019) (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Baca: Aulia Sang Istri Muda Jadi Otak Pembunuhan Ayah dan Anak, Begini Nasib Istri Tua Pupung Sadili

Beberapa tahun sebelum pembunuhan terjadi, Minah sering terlibat cekcok dengan kakaknya, Supratno dan adik-adinya, Yono dan Heri.

Misem memiliki tanah seluas 298 meter persegi dan di atasnya terdapat dua rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban dan satu rumah yang ditinggali Minah dan anak-anaknya.

Rumah Minah dibangun oleh mantan suaminya. Sekitar 20 tahun lalu rumah Minah seperti akan diagunkan ke bank.

Hal tersebut memicu konflik di antara kakak adik tersebut. Selama ini, Misem selalu menengahi masalah yang terjadi pada anak-anaknya.

Minah banyak melakukan aktivitas di dalam rumah dan termasuk keluarga yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan.

Selama lima tahun mereka menutupi kematian empat anggota keluarga dengan alasan merantau ke luar kota.

Untuk menutupi pembunuhan tersebut, Minah dan anak-anaknya selalu menjaga Misem agar tidak kembali ke rumahnya yang hanya berjarak 5 meter.

Misem tetap tinggal di rumah Minah kurang lebih selama satu bulan setelah pembunuhan.

Sementara tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah Misem selama dua minggu untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Mau ke mana dijaga, ke mana pun didampingi. Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa. Jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Selasa (27/8/2019). (Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Duduk Perkara Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved