Minggu, 5 Oktober 2025

2 Mayat Dibakar di Mobil

UPDATE Jasad Suami dan Anak dalam Mobil Dibakar Istri di Sukabumi, Kronologi hingga Sosok Korban

Awalnya, warga dikagetkan dengan dua jenazah dalam mobil terbakar di pinggir jalan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Penulis: Daryono
Kompas.com/ Budiyanto
Sejumlah anggota Polres Sukabumi melakukan proses olah tempat kejadian perkara temuan dua jenazah dalam mobil terbakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO) 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap kasus temuan dua jenazah yang dibakar dalam mobil di Sukabumi, Minggu (25/8/2019). 

Awalnya, warga dikagetkan dengan dua jenazah dalam mobil terbakar di pinggir jalan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Sebelum api melumat habis mobil tersebut, warga sudah melaporkan langsung peristiwa ini ke Polsek Cidahu.

Selang beberapa saat kemudian, sejumlah anggota Polsek Cidahu datang dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil analisis polisi, kedua jasad ini diduga merupakan korban pembunuhan yang dilakukan beberapa hari lalu.

Baca: Alasan Istri Tega Sewa 4 Pembunuh Bayaran, Ciduk Suami dan Anak, Dilumpuhkan, Dibunuh, Lalu Dibakar

Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.

"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Sejumlah anggota Polres Sukabumi melakukan proses olah tempat kejadian perkara temuan dua jenazah dalam mobil terbakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO)
Sejumlah anggota Polres Sukabumi melakukan proses olah tempat kejadian perkara temuan dua jenazah dalam mobil terbakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO) (Kompas.com/ Budiyanto)

Terungkap, dua jenazah itu adalah ayah dan anak tirinya. 

Sang ayah bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya bernama M Adi Pradana alias Dana (23). 

Keduanya ternyata adalah korban pembunuhan

Tidak sekedar mengungkap identitas dua mayat dalam mobil terbakar, polisi juga berhasil menangkap otak pembunuhan

Hal yang mengejutkan, otak pembunuhan Edi Chandra dan anak tirinya tak adalah istri Edi, AK bersama anaknya, EV. 

Mengapa AK tega menghabisi suami dan anak tirinya? 

Berikut update pengungkapan kasus dua jasad dibakar di mobil sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber: 

1. Kronologi

Kronologi pembunuhan terhadap Edi Chandra dan anaknya berawal saat AK menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh suami dan anak tirinya. 

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, awalnya dua korban diculik dan dilumpuhkan di rumah mereka di Lebak Bulus, Jakarta Selatan oleh para eksekutor.

Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Sosok AK (35) perempuan yang ditangkap polisi karena terkait pembakaran jenazah di Cidahu, Sukabumi.
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik Sosok AK (35) perempuan yang ditangkap polisi karena terkait pembakaran jenazah di Cidahu, Sukabumi. (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik )

Setelah dieksekusi, kedua jenazah disimpan di dalam mobil lalu di parkir di SPBU Cireundeu, Jakarta.

Kemudian Minggu (25/8/2019) pukul 07.00 AK dan anaknya KV mengambil mobil yang sudah berisikan mayat menuju Cidahu.

Sebelum ke TKP, AK sempat membeli satu botol bensin lalu menyerahkan ke KV untuk membakar mobil tersebut.

Baca: Pesan Terakhir Ipda Erwin Polisi Cianjur yang Terbakar Meninggal Dunia untuk Istri, Penuh Haru!

2. Motif Pembunuhan karena Urusan Rumah Tangga dan Utang Piutang

Soal motif AK menghabisi suami dan anak tirinya, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut pembunuhan terjadi lantaran dipicu persoalan rumah tangga dan utang piutang. 

"Motifnya adalah tersangka AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.

3. AK Janjikan Imbalan Rp 500 Juta

Menyewa empat pembunuh bayaran, AK rupanya menjanjikan imbalan sebesar Rp 500 juta.

"Pelaku AK menjanjikan uang Rp 500 juta terhadap para eksekutor," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).

Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).
Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019). (KOMPAS.com/BUDIYANTO)

"Sebagai uang tanda jadi, AK baru membayar Rp 130 juta dan sisanya akan dilunasi jika keempat eksekutor itu berhasil membunuh dua korban. "

"Baru disetorkan Rp 130 juta (kepada eksekutor)," ucapnya.

4. Selain AK, Polisi Tangkap Dua dari Empat Eksekutor

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut, polisi kembali menangkap satu orang pembunuh bayaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Sehingga, total dua orang pembunuh bayaran yang ditangkap.

Kedua tersangka ditangkap di Lampung.

Namun, Argo enggan menyebut identitas tersangka karena polisi masih mengembangkan penyelidikan kasus itu.

Baca: Jadi Dalang Pembunuhan Jasad yang Terbakar, Terkuak Istri Muda Pernah Unjuk Kemesraan Bareng Suami

Sementara itu, dua pembunuh bayaran lainnya masih dikejar oleh penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Benar (dua orang pembunuh bayaran sudah ditangkap)," kata Argo kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Argo mengatakan, kedua tersangka tengah dibawa dari Lampung menuju Polda Metro Jaya guna menjalani pemeriksaan.

"(Tersangka) sedang dibawa dari Lampung," ujarnya.

5. Tersangka KV Dirawat karena Alami Luka Bakar

Saat membakar jasad  Edi Chandra dan anak tirinya, AK tak sendiri. 

Ia dibantu oleh anaknya, KV (18). 

Saat ini, KV dirawat di ruangan khusus di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Anak tiri dari Edi itu telah menjalani perawatan atas luka bakar yang dideritanya sejak Minggu (27/8/2019) sekitar pukul 14.00.

Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo mengatakan, ruangan tempat KV dirawat mendapat penjagaan ketat dari pihak Kepolisian.

"Dari Polda Metro Jaya menjaga 24 jam. Kepolisian juga selalu lapor kepada pihak sekuriti," kata Agus saat ditemui di kantornya, Selasa (27/8/2019).

Kepala Manajemen RSPP Agus W Susetyo saat ditemui di kantornya, Selasa (27/8/2019).
Kepala Manajemen RSPP Agus W Susetyo saat ditemui di kantornya, Selasa (27/8/2019). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Ia menjelaskan, pihak Kepolisian yang berjaga di depan ruang perawatan KV tidak mengenakan seragam dinas.

"(Polisi) berpakaian biasa. Ketika ada yang mendekat, baru mereka bertanya apa keperluannya," terang dia.

Di sisi lain, waktu untuk mengunjungi KV juga dibatasi. Mereka yang tidak memiliki izin dari Kepolisian, dilarang masuk.

"Selain itu juga untuk menghindari risiko infeksi dari luka bakar. Itu prinsip yang kita berlakukan," pungkas Agus.

6. Keluarga Korban Tak Menyangka

Asoka (62), kakak Edi mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa adik dan keponakannya jadi korban pembunuhan keji yang dilakukan direncanakan AK.

"Kami keluarga ditinggal sama adik bungsu pastinya bersedih, kami sangat berduka dalam hal ini," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).

Baca: 2 Eksekutor Ayah & Anak Dibakar dalam Mobil Ditangkap, Pesan WA Dana Ungkap Hubungan dengan Ibu Tiri

Saat pertama dihubungi penyidik Satreskrim Polres Kabupaten Sukabumi untuk keperluan identifikasi kedua jasad yang nyaris jadi arang, dia mengaku heran.

Asoka menuturkan pihak keluarga besar tak mengetahui pasti sebab AK tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi adik dan keponakannya.

"Tidak ada perasan apa-apa, tidak ada feeling ke kami kalau akan terjadi kejadian seperti ini," ujarnya.

Rumah korban pembununah dan terbakar di dalam mobil yang berlokasi di jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B blok U 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019)
Rumah korban pembununah dan terbakar di dalam mobil yang berlokasi di jalan Lebak Bulus 1, Kavling 129 B blok U 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019) (KOMPAS.COM/WALDA MARISON)

Asoka mengaku hingga kini pihak keluarga belum mendapat penjelasan lengkap dari kepolisian terkait kronologis dan motif pembunuhan.

Dia menyebut pihak keluarga masih fokus menjalani pengambilan data antemortem guna sepenuhnya memastikan bahwa kedua jasad merupakan keluarganya.

"Dari pihak kepolisian belum bertemu, untuk rumah yang di Lebak Bulus masih dipasangi garis polisi," tuturnya.

7. Keluarga Edi Dikenal Tertutup

Keluarga Edi Chandra Purnama (54) dikenal tertutup di lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan Maryati, istri dari Ketua RT 03/RW 05 saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/8/2019).

"Pak Edi sama keluarganya memang warga sini, cuma jarang kelihatan," kata Maryati.

Ia mengatakan, dirinya hanya melihat Edi sesekali pada momen-momen tertentu.

"Contohnya kayak Pemilu kemarin. Terakhir bertemu waktu Lebaran Haji," ujarnya.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim) (Kompas.com/ Rindi Nuris Velarosdela/Kontributor Bandung, Agie Permadi/Kontributor Sukabumi, Budiyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved