Minggu, 5 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Ibu Kota Baru RI di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Bagaimana Nasib Bukit Soeharto?

Bukit Soeharto merupakan kawasan hutan lindung yang mencakup dua wilayah, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Editor: Daryono

Ibu Kota di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Bagaimana Nasib Hutan Konservasi di Bukit Soeharto ?

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah mengumumkan lokasi Ibu Kota Republik Indonesia yang baru.

Dalam konfrensi pers yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan, Senin (26/8/2019) seperti yang ditayangkan Kompas TV, Jokowi menyampaikan lokasi ibu kota yang baru tersebut nantinya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah memiliki lahan seluas 180 ribu hektar di kawan Kalimantan Timur, dan hal tersebut menjadi salah satu alasan dipilihnya Kalimantan Timur menjadi ibu kota yang baru.

"Yang kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," imbuh Jokowi.

Untuk diketahui, kawasan hutan konservasi Bukit Soeharto berada di wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara

Dengan dipilihnya Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru, akankah keberadaan kawasan hutan konservasi Bukit Soeharto bakal terancam?

Baca: Bukit Soeharto Jadi Lokasi Pembangunan Ibu Kota Baru

Baca: Kepala Bappenas dan Gubernur Kaltim Isran Noor Salah Persepsi Sebut Status Hutan Bukit Soeharto

Baca: Jadi Lokasi Ibu Kota Baru, Bagaimana Infrastruktur Kutai Kartanegara?

Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor dalam wawancara bersama jurnalis Kompas TV, Aiman Witjcaksono sempat mengungkapan bahwa lokasi pembangunan ibu kota yang baru berada tak jauh di sekitar Bukit Seeharto.

"Sekitar Bukit Soeharto" ungkapnya.

Gubernur Kaltim juga mengungkapkan bahwa pembangunan ibu kota yang baru nantinya tak akan mengganggu kawasan hutan tersebut.

Menurutnya, saat ini kawasan Bukit Soeharto telah terbuka sekitar 30-40%, menurutnya, jika menggunakan sekitar 30% untuk kawasan pembangunan, nantinya masih ada ruang terbuka hijau sekitar 60-70% yang harus dijaga.

"Justru kita ingin bahwa untuk menjaga melestarikan kawasan hutan itu," tuturnya.

Kepala Bappenas dalam konferensi pers Senin (26/8/2019) siang mengatakan, nantinya di kawasan hutan konservasi tersebut akan diperbaiki dan hutan lindung di Kaltim tidak akan diganggu.

"Justru akan kita perbaiki yang sekarang ada, yang memakainya untuk keperluan hutan, termasuk perkebunan," jelas Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

Bambang mengatajan pembangunan awal nantinya kan memakan 40 ribu hektar yang kemudian dimasa mendatang bisa diperluas hingga 180 ribu hektar.

"Kawasan induknya mulai dengan 40 ribu dulu, kemudian nanti dimasa depan bisa diperluas sampai 180 ribu hektar.

Dari 180 ribu hektar yang tersedia, nantinya separuhnya nanti berupa ruang terbuka hijau termasuk hutan lindung.

Baca: Ahli Hutan Kalimantan Ini Meyakini Bukit Soeharto tak Dicoret & Dipilih jadi Ibu Kota Negara RI

Baca: Jokowi Umumkan Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Mardani: Prosedur yang Salah dan Harus Diperbaiki

Sementara itu, salah satu lokasi yang dipilih Jokowi untuk ibu kota yang baru, Kabupaten Penajam Paser Utara, memiliki luas sebesar 3.333 km persegi atau lima kali luas wilayah DKI Jakarta, dan diapit dua kota besar, Samarinda dan Balikpapan.

Balikpapan dan Penajam adalah kota dan kabupaten di wilayah Kalimantan Timur yang berdekatan, namun terpisahkan Teluk Balikpapan.

Mengutip TribunKaltim, selama ini masyarakat yang ingin menuju Penajam Paser Utara dari Balikpapan dapat menggunakan tiga transportasi laut, diantaranya kapal Feri, Speed Boat dan Kapal Klotok.

Waktu tempuh melalui kapal feri cukup lama, yaitu sekitar 2 sampai 3 jam.

Menggunakan kapal klotok, waktu tempuh sekitar 20 sampai 25 menit melalui Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Penajam.

Sementara waktu tempuh untuk speed boat, cukup singkat yakni hanya sekitar 5 sampai 10 menit melalui pelabuhan Penajam dan Kampung Baru, Balikpapan, .

Selain bisa melalui transportasi laut, masyarakat juga memiliki alternatif lain bila ingin ke Balikpapan maupun Penajam.

Masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi bisa melalui jalan Silkar-KM 38 Samboja, Kukar.

Namun jarak tempuh cukup jauh dan butuh waktu 2-3 jam jika kondisi jalan bagus.

Apabila kondisi jalan rusak, maka membutuhkan waktu hingga 4 jam baru bisa masuk Balikpapan.

Selain itu, melalui jalan ini juga harus ektra hati-hati karena kondisi jalan banyak mengalami kerusakan dan dilalui banyak mobil besar, seperti truk maupun trailer yang mengangkut alat berat.

Selain akses diatas, saat ini juga sedang dibangun Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Penajam-Balikpapan.

Jembatan Tol Teluk Balikpapan untuk menghubungkan Kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan saat ini juga sedang tahap persiapan pembangunan.

Dengan adanya kedua jembatan ini,. bila nantinya Presiden Jokowi memutuskan di Sotek atau PPU maka akses menuju Bandara Balikpapan juga cukup dekat tak perlu melalui transportasi laut.

Pekerja memasang bendera merah putih di atas truknya saat beristirahat di kawasan Jalan Samboja - Semoi, Bukit Bengkirai, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (26/8/2019). Lokasi yang menjadi pusat Pemerintahan Republik Indonesia akan terletak di sebagian kawasan Penajam Paser Utara, dan sebagian di wilayah Kutai Kartanegara. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Pekerja memasang bendera merah putih di atas truknya saat beristirahat di kawasan Jalan Samboja - Semoi, Bukit Bengkirai, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (26/8/2019). Lokasi yang menjadi pusat Pemerintahan Republik Indonesia akan terletak di sebagian kawasan Penajam Paser Utara, dan sebagian di wilayah Kutai Kartanegara. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

(Tribunnews.com/tio/KompasTv/TribunKaltim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved