Kronologis Pawang Meninggal saat Atraksi Kuda Lumping: Warga Merasa Aneh Melihat Korban Berdarah
Eko (49), pawang kuda lumping akhirnya meninggal dunia tak lama setelah pertunjukan aksi kuda lumping berlangsung.
Padahal kata penonton atraksi serupa sering dilakukan korban dan tidak terjadi apa-apa.
Hal inilah yang dianggap aneh oleh warga.
Biasanya Eko dikenal kebal saat melakukan atraksi dan kepalanya tidak pernah berdarah.
Kesurupan
Meskipun kepalanya sudah berdarah, namun pawang kuda lumping ini tidak peduli.
Pria berusia 49 tahun yang masih dalam posisi kesurupan ini berlari menuju ke arah pinggir lapangan dengan melompati pagar besi pembatas.
Baca: Nuraeni Memendam Rasa Hingga Minta Segera Dinikahi Kakek Sudirgo Meski Usianya Terpaut 56 Tahun
Baca: 5 Fakta Kerusuhan di Manokwari yang Dipicu Kabar Provokasi Hingga Mahasiswa Papua Diamankan Polisi
Baca: Cara Istri Hotman Paris ‘Hukum’ Suami saat Kelewatan, Agustianne Ungkap Rahasia: Gak Semua Diturutin
Pawang kuda lumping ini juga membenturkan kepalanya ke besi.
Sekitar jarak 20 meter korban terjatuh dengan kondisi masih kerasukan.
Melihat kondisi korban, spontan 2 pawang kuda lumping yang juga teman korban segera memberikan pertolongan.
Korban dibawa ke ruang ganti yang bersebelahan dengan pangung.
Namun akhirnya nyawa korban tidak tertolong.
Pria yang sudah puluhan tahun menekuni kesenian kuda lumping itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di ruang ganti.
Akibat meninggalnya korban, pertunjukan dihentikan dan korban dibawa rombongan pemain kuda lumping ke rumah korban yang beralamat di Kelurahan Air Gading Kecamatan Baturaja Barat.
Korban sempat diperiksa tim medis untuk memastikan kondisi korban.
Kapolsek Baturaja Barat AKP Marwan menjelaskan, awal kejadian pada hari Minggu (18/8/2019), pukul 12.00 WIB, rombongan kuda lumping dan Reog Ponorogo yang berjumlah 50 orang memulai pertunjukan.