BNPB Sebut Kualitas Udara Riau dan Kalteng Kategori Sedang
Di wilayah Sumatera, asap juga terdeteksi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) meskipun tidak terdeteksi titik panas atau pun titik api
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih terdeteksi titik panas mengindikasikan masih terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau Dan Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (13/8/2019).
Berdasarkan data BNPB, titik panas sebanyak 56 titik, sedangkan Kalteng 144.
Meskipun demikian Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menyebutkan kualitas udara di wilayah Riau dan Kalimantan Tengah (Kalteng) masuk kategori sedang hingga Selasa (13/8/2019) pukul 16.00 WIB.
"Kualitas udara di wilayah Riau dan Kalimantan Tengah (Kalteng) masuk kategori sedang," ujar Agus kepada wartawan, Selasa (13/8/2019).
Sementara itu, titik panas di Kalimantan Barat (Kalbar) terpantau 104 titik namun kualitas udara masih dalam kategori baik.
Di wilayah Sumatera, asap juga terdeteksi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) meskipun tidak terdeteksi titik panas atau pun titik api.
Hari ini, Selasa (13/8/2019) sempat terdeteksi arah sebaran asap keluar dari batas wilayah negara atau transboundary haze.
Asap teridentifikasi di wilayah Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.
Baca: Siklus Kebakaran Hutan di Indonesia Kembali Lagi, Tidak Jelas Solusi Untuk Menanganinya
Berdasarkan data BMKG, pantauan citra satelit Himawari menunjukkan arah angin di Sumatera dan Kalimatnan pada umumnya dari tenggara ke barat laut – timur.
Arah sebaran asap di Riau, Sumsel dan Kalteng menyebar ke arah barat laut, sedangkan Kalbar menyebar ke araha barat laut - timur.
Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang lebih besar, BNPB menambah kekuatan udara.
Sebelumnya 34 unit pesawat jenis helikopter beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia.
Total helikopter yang mendukung operasi pemadaman berjumlah 36 dengan rincian 28 unit untuk water-bombing dan 8 lain patroli.
Sedangkan pemadaman darat, total personel gabungan yang terlibat dan tersebar di sejumlah wilayah 9.072 orang. BMKG memprediksikan kemarau masih akan berlangsung hingga bulan Oktober.
Kondisi ini mendorong sinergi multipihak untuk melakukan penanganan karhutla yang lebih optimal.
Baca: Siswa di Kalteng Ini Juara Dunia Berkat Tumbuhan Obat Kanker, Ahli Kanker: Tidak Ada Obat yang Ajaib
Berdasarkan pantauan modis-catalog.lapan.go.id pada Selasa (13/8), pukul 16.00 WIB, titik panas dengan tingkat kepercayaan 30% terpantau sejumlah 416 titik di seluruh wilayah Indonesia.