Rumah Wartawan Serambi Dibakar, Warga Lihat Pria Berkacamata Sebelum Kejadian
"Kami sedang tertidur pulas, kami baru terbangun ketika tetangga melempar rumah (memberi tahu terjadi kebakaran, Red),” ujar Lisnawati, istri Asnawi
Muslim, abang Asnawi, membenarkan informasi Lisnawati terkait kedatangan seseorang.
"Sebelumnya ada seseorang mendatangi rumah korban dan meminta nomor Hp Asnawi dari istri korban. Orang itu menggunakan sepeda motor dinas oknum penegak hukum," ungkap Muslim yang menguatkan dugaan tersebut.
Ditanya mengenai apa kira-kira permasalahan yang dihadapi suaminya hingga memunculkan kemarahan pihak-pihak tertentu, menurut Lisnawati, dia tidak tahu karena suaminya hampir tak pernah cerita kalau menyangkut tugas.
Tetapi yang sering dia sampaikan adalah dia merasa kurang nyaman bertugas di Aceh Tenggara.
Usai kebakaran, kata Lisnawati, mereka sekeluarga mengungsi ke rumah kakak yang tinggal tak jauh dari rumah terbakar. Ia berharap polisi secepatnya bisa mengungkap kasus ini.
"Saya yakin sekali rumah kami bukan terbakar tetapi sengaja dibakar oleh oknum tertentu," demikian Lisnawati.
Pria Berkacamata Hitam
Rumah wartawan Serambi Indonesia di Aceh Tenggara (Agara), Asnawi Luwi diduga sengaja dibakar orang yang belum diketahui identitasnya.
Dugaan bahwa rumah ini bukan terbakar tanpa sengaja, dikuatkan dengan sejumlah keterangan warga yang melihat beberapa orang asing mendatangi rumah wartawan Serambi Indonesia itu, dalam kesempatan berbeda sebelum terjadinya kebakaran tersebut.
Abang korban, Muslim, kepada Serambinews,com mengatakan, sebelum terjadi kebakaran, ada warga yang sempat melihat seorang pengendara sepeda motor menggunakan helm serta kaca mata hitam, memasuki lorong menuju rumah korban.
Namun warga tersebut tidak sampai menaruh rasa curiga.
Muslim didampingi Asnawi, mengatakan sumber api berasal dari bagian teras, garasi mobil, terbuat dari dinding triplek (kayu lapis).
Berselang beberapa waktu kemudian, api menyambar bagian depan rumah Asnawi.
"Saat api sudah membesar, korban (Asnawi) masih lelap tidur di kamar belakang rumah itu.
Padahal warga sekitar sudah berteriak membangunkannya. Bahkan warga terpaksa melempar batu ke jendela rumah agar korban terbangun," ujar Muslim didampingi warga lainnya.