Minggu, 5 Oktober 2025

Mengenal Habib Husien, Pendakwah yang Meninggal di Usia Muda: Makamnya Berada di Tengah Pasar

Ada yang menarik di Pasar Los Batu Kandangan. Di tengah pertokoan di dalam pasar tersebut, terdapat sebuah makam.

Editor: Dewi Agustina
Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makam tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. Banjarmasinpost.co.id/Hanani 

TRIBUNNEWS.COM, KANDANGAN - Ada yang menarik di Pasar Los Batu Kandangan, yang merupakan pusat perbelanjaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Di tengah pertokoan di dalam pasar tersebut, terdapat sebuah makam.

Orang yang berkubur di makam berpagar besi putih tersebut berdasarkan keterangan pada spanduk di sekitar batu nisannya bernama Habib Husien Nin Ali Assegaf.

Berdasarkan keterangan di spanduk itu pula diketahui Al Habib Husien wafat pada tahun 1893 Masehi.
Sedangkan Pasar Los Batu Kandangan baru dibangun 1938 Masehi.

Empat puluh lima tahun sebelum dibangun Pasar Los Batu.

Orang tuanya Habib Husein, yaitu Habib Ali Bin Idrus Assegaf bermakam di Alawiyyah Ashhab Turbah Anak Mas, Jalan HM Rusli atau Jalan Merdeka Kandangan.

Bagi warga luar daerah yang pertama kali berkunjung ke Kandangan, merasa tak lazim ada makan di tengah pasar.

Apalagi, di sekiling pasar tersebut ada pertokoan dan dipadati pedagang kaki lima, yang menjual aneka barang.

Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makam tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makam tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. Banjarmasinpost.co.id/Hanani (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Mulai buah dan aneka makanan, hingga barang pakaian dan mainan anak. Namun, bagi warga Hulu Sungai Selatan sendiri, sudah terbiasa. Bahkan membawa berkah tersendiri.

"Justru karena ada makam habib ini, pengujungnya selalu ramai. Ada yang niatnya ziarah dan meletakkan rangkaian bunga di atas pusara. Setelah itu sekalian jalan-jalan ke Pasar Kandangan dan berbelanja berbagai kebutuhan," ungkap salah satu pemilik toko pakaian yang tokonya berseberangan dengan makam Habib Husien.

Siapa Habib Husein?

Siapa sebenarnya Habib Husien yang bermakam di tengah pusat perbelanjaan Pasar Los Batu Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan?

Tak banyak literatur yang mengungkap profil sang Habib.

Baca: Prananda Paloh Juga Ramaikan Bursa Calon Menteri Baru Jokowi, Apa Hebatnya? Ini Profil Lengkapnya

Baca: Tim Pemenangan 02 di Aceh Kecewa Prabowo Bertemu Megawati

Baca: Kriss Hatta Dipenjara Lagi karena Bela Pacar, Korban yang Dipukul : Gak Ada Kata Iba untuk Dia

Meskipun dia punya andil dalam menyebar Agama Islam di HSS melalui dakwah kelilingnya melalui berdagang.

Sekilas cerita tentang hal tersebut, diperoleh banjarmasinpost.co.id dari juriat keturunannya, yaitu Habib Aziz, yang secara juriat adalah cucu dari Habib Husien Assegaf bin Ali Assegaf.

Menurut Aziz, Habib Husien adalah cucu dari Idrus Assegaf dari negeri Hadral Maut yang datang ke Kalimantan dengan misi berdakwah menyebarkan Islam di Kalsel, jauh sebelum Belanda masuk untuk menjajah Indonesia.

Tugas dakwah selanjutnya dilakukan anaknya, Ali bin Idrus Assegaf yang kemudian tinggal di Kandangan, dan berdakwah di wilayah HSS.

Kemudian menikah dengan warga HSS, hingga melahirkan putra bernama Husien bin Ali Assegaf. Misi dakwah selanjutnya diemban Husien, setelah mendapat ilmu agama dari ayah dan kakeknya.

Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makam tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. Banjarmasinpost.co.id/Hanani
Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makam tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. Banjarmasinpost.co.id/Hanani (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)

"Namun, Habib Husien meninggal dunia pada usia masih terbilang muda, yaitu 30 tahun. Akhirnya dimakamkan di kawasan masjid. Dulunya sebelum dibangun pasar, lokasi makam Habib Husien itu kawasan masjid yang dibangun ayahnya Habib Ali. Jadi di belakang makan itu dulunya masjid," ungkap Aziz.

Meninggal di Usia 30 Tahun

Habib Husien Bin Ali Assegaf dikenal sebagai pendakwah muda yang lahir di Kandangan.

Hidupnya didedikasikan untuk mengenalkan Islam ke wilayah Pegunungan Meratus di Kecamatan Loksado.

Dia memulainya dari Desa Lumpangi bersama ayahnya Habib Ali.

Selama berdakwah, mereka sering menggunakan transportasi lanting (rakit bambu), pulang dari Lumpangi sambil membawa hasil kebun.

Setelah sukses menyebarkan Islam di Lumpangi, Habib Husien berdakwah di wilayah bawah (Kandangan).

Habib Husienpun dikenal masyarakat Kandangan sebagai dai muda.

Baca: Megawati Bertemu Perdana dengan Prabowo, 5 Pernyataan yang Dibahas, Termasuk Sambung Persahabatan

Baca: Megawati Dinilai Lebih Prioritaskan Gerindra Gabung Koalisi Jokowi, Ketimbang PAN dan Demokrat

Baca: Surya Paloh Bertemu Anies Baswedan, Pengamat: Tercium Keretakan TKN dan Indikasi Pecah Kongsi

Namun, di usianya ke 30, Husien jatuh sakit, hingga meninggal dunia.

Habib Aziz, yang secara juriat merupakan cucu dari Habib Husien mengatakan sebelum zaman Belanda, kawasan Pasar Los Batu atau lokasi makam adalah masjid, yang letaknya tak jauh dari pelabuhan.

Pada saat Belanda datang ke Kandangan, dibangun Bandar Pelabuhan, hingga akhirnya merencanakan mengubah tata kota.

Masjid yang ada di dekat makam Habib Husien, dipindah ke Jalan Kalimati (sekarang jalan Teluk Masjid, dimana terdapat masjid Agung Takwa).

Sementara membangun pasar dan menata kota, orang suruhan penjajah Belanda pun diperintahkan memindah makam Habib Husien.

"Tapi entah mengapa, penggali kuburnya selalu gagal. Baru hendak menggali, jatuh sakit, dan dari mulutnya mengeluarkan darah. Begitu selanjutnya terjadi hal yang sama dengan orang lainnya suruhan Belanda yang mencoba menggali, jatuh sakit dan kasusnya sama, keluar darah di mulut. Begitu cerita yang dikabarkan kepada kami para juriatnya hingga sampai sekarang tak ada lagi yang mencoba memindahkannya," kata Habib Azis.  (banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Unik, Sebelum Belanja, Pengunjung Pasar Los Batu Kandangan HSS Ini Ziarah Dulu; Ada Upaya Memindah Makam Habib Husien di Kadangan Namun Selalu Gagal, Terungkap Penyebabnya dan Siapakan Habib Husien? Ternyata Keturunan Ulama dari Hadral Maut dan Wafat Diusia Muda

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved