Minggu, 5 Oktober 2025

Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Gusur Gedung SD Tirtayasa, Begini Nasib Siswanya

SD Tirtayasa dihuni oleh siswa dari lima kampung yang lokasinya sangat dekat dengan SD yang digusur itu

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunjabar/Mega Nugraha
Bus itu disewa PT KCIC khusus untuk antar jemput murid SD Tirtayasa yang bangunan sekolahnya tergusur 

SD Tirtayasa dihuni oleh siswa dari lima kampung yang lokasinya sangat dekat dengan SD yang digusur itu.

Alasan antar jemput menggunakan bus karena jarak lima kampung dengan SD tempat penampungan sementara sekitar 3 sampai 4 kilometer.

Itu terlihat dari aplikasi peta di ponsel pintar.

Baca: Guru Ekskul Pramuka Berbuat Senonoh pada 15 Siswanya di Kamar Rumah

"Karena jaraknya jauh, jadi diantar," ujar Wulan, warga Babakan Cimekar.

Untuk siswa kelas 1 sampai kelas 3, mereka sekolah pagi,pulang pukul 10.00.

Sisanya, kelas 4 hingga 6, masuk pukul 10 pulang pukul 15.00.

"Semuanya antar jemput pakai dua bus," ujar Wulan.

Sekitar pukul 10.00, dua bus jemputan tiba di Kampung Babakan Sayang.

Bus yang disewa PT KCIC itu tampak bersih, interiornya mewah, disertai TV dan pendingin.

Anak-anak kegirangan. Saat berhenti, puluhan siswa keluar bus dengan kegirangan.

Bus itu jika diisi orang dewasa, bisa memuat sekitar 10 orang.

Namun, bus saat diisi bocah, bisa muat hingga 20 orang lebih.

Baca: 5 Makanan Khas Jawa yang Sering Diburu Wisatawan di Pasar Gede Solo

Karena jumlah anak yang dijemput sangat banyak, dua bus jemputan tidak cukup untuk mengantar dan menjemput dalam satu kali antar.

Dua bus yang disediakan, setiap pagi, siang dan sore standbye di depan bangunan SD Tirtayasa.

"Saya kebagian antar jemput. Pagi jam 06.00 antar anak-anak sampai dua ‎rit. Lalau jam 10.00 lebih, antar lagi yang sekolah siang. Jam 15.00, jemput anak-anak lagi pulang," ujar Kris (35), sopir bus jemputan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved